Kisah langit dan bumi (h-21)
Bumi berusaha mengekalkan langit birunya. Tapi apa daya, langit bukanlah sosok yang bisa diikat begitu saja. Hubungan bumi dan langit selalu menarik. Kadang romantis, kadang menakutkan.
Kau tahu, aku adalah Bumi. Dan kamu langitnya. Dan kamu, sulit ditebak.
Berharap pagi yang cerah, ternyata mendung gelap. Berharap siang yang teduh ternyata panas terik. Tiba-tiba senjanya begitu cantik. Aku sulit memahamimu. Bagaimana tidak, kini langitmu bertabur bintang.
Perasaanmu seperti teka-teki. Bagaimana aku tahu bila kau tidak mengabarkannya terlebih dahulu. Belakangan ini kamu sering mendadak menangis, padahal paginya cerah ceria. Apa yang membuatmu sedih? Aku akan menyediakan lautanku untuk menampung kesedihanmu.
Aku bersedia menampung air matamu. Dan tidak masalah kau membuatku kering kerontang dengan panasmu. Aku akan tetap menjadi bumimu. Aku hanya ingin tahu beberapa hal. Apa yang kau sembunyikan dibalik sana, di langit malammu yang begitu banyak bintang. Aku tidak bisa menghitung banyaknya. Aku ingin mengekalkan malam cerahmu tapi tidak mungkin. Aku ingin mengekalkan langit birumu juga tidak bisa.
Mungkin hubungan kita akan tetap bgitu, pasang surut seperti air laut. Tentu membosankan jika kau terus menerus begitu. Terima kasih telah menjadi langitku, bagaimanapun sikapmu. Aku akan selalu berteduh dibawahmu. Terima kasih telah melindungiku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar