Hujan (h-23)
Aku berjalan pulang bersama temanku. Walaupun hujan aku tetap nekat karena ingin menikmati hujan ini. Baju,sepatu dan tasku sudah tak ku hiraukan kebasahan aku sangat asik menikmati hujan ini. Setelah sampai dirumah ibuku tersenyum lebar dengan melihatku yang basah kuyub karena sudah biasa aku pulang dengan keadaan seperti itu ketika hujan turun. Aku segera mandi dan berganti pakaian. Tidak terasa hujan pun sudah reda.
Pada malam hari, aku terlihat sangat santai karena besok hari libur dan tidak ada tugas yang harus ku kerjakan. Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk membereskan rumah dan membantu ibuku. Setelah tidak ada kegiatan lagi, aku mencoba mengukir indah pada secarik kertas. Aku sedang melukis. Aku suka melukis karena melukis merupakan penggambaran hati yang bisa diungkapkan pada gambar dan warna.
Siang itu, suasananya mendung, langit begitu gelap. Tidak tahu kenapa rasanya aku sangat takut pada hujan yang akan turun kali ini. Awan gelap mulai menurunkan hujannya, angin berhembus dengan kencang bahkan suaranya pun sampai terdengar, begitu keras semakin lama semakin kencang dan hujan pun ikut turun sangat deras.
Aku yang sedang melukis dan mendengarkan lagu berhenti sejenak. Ku lihat hujan dan angin yang begitu keras dan kencang mulai memasuki jendela kamarku dan aku melihat atap tetanggaku yang terbawa oleh angin. Suara petir yang sangat besar dan kilauan cahaya kilat yang memancar membuatku takut dan panik.
Aku keluar dari kamarku dan berteriak memanggil ibuku. Aku sangat takut, atap lantai 2 dirumahku mulai bocor karena hujan yang begitu deras. Aku hanya terdiam kaku, kakiku tidak bisa digerakkan karena sangat ketakutan. Aku berada di lantai 2 seorang diri sedangkan ibuku dan adikku berada di lantai 1.
Tak lama kemudian, ibuku datang menghampiriku yang sedang ketakutan. Hujan dan angin terus begitu deras, suara petir yang saling bersautan dengan sangat kencang, ingin rasanya aku menangis. Lampu - lampu dilantai 2 ku berkelap - kelip menambah rasa takut dan tegangku. Ibuku berkata " cepat matikan semua lampu " kataku "iya bu". Aku segera mematikan seluruh lampu dan segera turun ke lantai 1 bersama ibuku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar