Sekolah Kasih
Rabu 08 Oktober 2025
Segemercik harapanku untuk diterima di Sekolah yang kuinginkan, menunggu apakah namaku terdaftar di sana, Setumpuk harapan dan doa yang selalu mengalir dalam hatiku. Nyatanya Sekeras batu usahaku 4 Semester lalu Sia-Sia, aku gagal masuk ke Sekolah yang ku inginkan. Hatiku seperti tersambar petir, runtuh, gundah aku merasa sangat kecewa pada diriku.
Matahari mulai menyapa kamarku menandakan bahwa sudah siang hari. Kuawali hariku dengan beribadah, berdoa. Hari itu dimulai, hari dimana aku harus beradaptasi dengan Sekolah baru, Sekolah yang tak ku inginkan tetapi aku harus membuang kekecewaan itu sedalam jurang dari hatiku. Ujung bibiriku naik dengan kaku mencoba menyicipi teman baru yang bahkan tak kukenai namanya.
Hatiku mulai merelakannya, aku paham aku harus tetap berjalan, aku terus mencoba beradaptasi, dengan beradaptasi aku bisa memulai kehidupanku yang baru ini, aku berteman dengan siapa saja mau orang itu pintar atau bodoh, Kaya miskin aku tetap berteman dengannya. Setelah lama mengamati, ternyata ada beberapa orang luarnya baik tetapi didalamnya jahat.
Ku sebut ini sekolah kasih karena suatu hari mungkin aku akan merindukan Sekolah ini. Sekolah penuh kenangan yang indah, kesulitan dalam belajar, belajar agar nilaiku naik. Hal yang takkan kulupakan dari masa SMP ku ini mengikuti ekskul Teater, menemukan kisah - kasih ku di dalam Sekolah ini.
Jakarta, 8 Oktober 2025
Tulisan ke-delapan ku

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar