Emih Mana Sih?
Tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu. Nah sehubungan itu mari kita mengenang jasa ibu yang sudah mendidik dan mempertaruhkan nyawa agar kita bisa hidup di dunia. Mari simak cerita saya berikut.
Saya panggil ibu dengan sebutan emih. Entahlah kenapa berbeda dengan seperti yang lain yang sering memanggil ibunya dengan sebutan mamah, mamih, bunda, my mather atau lainnya. Mungkin karena tinggal di Jawa Tengah jadi disuruh panggilnya emih. Tapi anehnya saya tidak bisa berbahasa Jawa. Ah sudahlah mari kembali ke topik awal untuk menceritakan satu pengalaman bersama emih tercinta.
Cerita ini dimulai ketika saya pulang dari sekolah. Tahu kan gimana rasanya? Pastinya lelah banget.
Emih mana sih? Saya cari emih karena perut sudah pada demo. Sudah dicari kemana-mana tapi belum juga ada. Makin kesel dan ingin berkata kasar. Pas emih datang, karena kesabaran sudah habis langsung saya marahi.
Emih enggak menjawab hanya diam dan mendengarkan. Langsung saya ke kamar dan tidur. Saat bangun rasanya kepala pusing dan badan panas banget.
Saat emih tahu penulis sakit segera mengambil kompres. Masyaallah padahal saya tadi habis marah-marah. Tapi sekarang emih dengan senang hati membantu di kala susah. Subbhannalah diri ini merasa malu. Saya langsung meminta maaf padanya atas perlakukan yang tidak seharusnya dilakukan. Alhamdulilah dimaafkannya dengan lapang dada.
Cerita seperti ini mungkin sudah banyak para pembaca juga yang mengalaminya. Memang kadang nafsu lebih besar daripada akal sehat.
Ibu adalah sosok yang akan terus saya kagumi. Tanpa kesabaran dan didikannya yang lemah lembut belum tentu saya bisa seperti ini. Bisa berdiri, bernyanyi, dan berlari itu semua didikan awal dari ibu.
Marilah kita sayangi ibu kita. Ambil hikmah dari cerita saya. Jangan dicontoh yang salah tapi ambil sisi baiknya. Selamat hari ibu.
Salam literasi!
Cilacap, 22 Desember 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar