Finti Safitri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Aku harus apa?

Seperti biasanya hidup ku begini begini saja, dan tidak ada yang istimewa. Semakin lama hidup ku ini semakin berantakan. Iman ku semakin lama semakin turun, dan akhir akhir ini juga sering membuat ibu marah. Entah kenapa aku bisa begini. Ada apa dengan diriku? Itulah yang sering terbesit di benakku. Setiap hari, ada saja yang membuat ku kesal, terutama adik laki lakiku, rasanya seperkian detiknya ada saja yang membuat ku marah dengannya, dia itu laki laki tapi heran mulut nya tuu, uuh sungguh menyakitkan, parah lagi dibanding mulut emak emak. Tapi, walaupun dia begitu, aku sangat sayang dengan adikku itu. Ya begitulah hidupku, terkadang aku sadar, yang aku lakukan ini sia sia saja, tapi tetap saja ku lakukan, hampir setiap hari menonton televisi adalah prioritas utamaku, sambil membaringkan badan di atas karpet. Begitu asiknya menonton, sampai aku lupa dengan waktu, yang lebih parahnya lagi aku malah melalaikan sholat. bapak haji roma irama said " sungguh terlalu." Ya Allah ampunilah hamba mu ini. Aku sering kali menyesal, tapi itulah sifat hitam ku, malah mengulang lagi kesalahan yang sama.

Di dalam hati kecil ku ini, sering terbesit hari besok harus lebih baik dari hari ini, tapi apa yang terjadi di hari besoknya aku tetap melakukan hal yang sama dengan hari yang kemaren. Emang gak ada maju majunya ni hidup. Tapi, Allah begitu sayang kepadaku ku, sampai saat ini, Allah masih membiarkan jantung ku ini berdetak. Mungkin Allah yakin pasti aku akan berubah. Semoga saja iya.

Oh ya, aku juga pernah iri dengan kakak ku sendiri, dia sangat akrab dengan ortu ku, sangat jauh berbeda dengan diriku ini, yang sangat pendiam, bisa di bilang tertutup sama keluarga sendiri. Karena menurutku, masalah ku ya masalahku, aku gak mau kalau ortu susah karena masalah yang aku hadapi. Makanya aku hanya diam, dan tidak tau mau ngomong apa sama mereka. Ya salah aku juga sih, kenapa ortu ku tidak begitu akrab dengan ku.

Sungguh aneh, remaja yang berumur hampir 18 tahun, masih tidak tau cita cita nya apa?, kuliah dimana?, ambil jurusan apa?. Sedangkan teman teman ku yang lain, sudah memikirkan itu semua. Kenapa mereka bisa seperti itu, yang memiliki tujuan hidup yang jelas, sedangkan aku tidak. Masih menunggu yang namanya hidayah. Ya hidayah, itulah yang sering kali ku lantunkan di setiap do'a ku. Tapi terkadang juga sadar, kalau gak di cari yang namanya hidayah, mana mungkin dapat. Ust. Adi hidayat pernah berkata di ceramahnya, hidayah itu sudah ada, tinggal kita yang mencarinya, mampu kita atau tidak, tergantung kita nya. Begitulah kira kira kata ustadznya, yang penting seperti itulah.

Bila mood ku baik, aku juga membaca cerpen motivasi, nasehat, dan quetes islami. Sering kali tersendir, tapi masih belum berubah. Aneh tapi inilah diriku. Aku sebenarnya capek kayak gini terus, dan aku butuh teman, butuh keluarga yang selalu mengsuport diriku ini. Ternyata capek, istiqomah sendiri. Kata kata itulah sering kali ada di dalam hatiku, yang sudah lama kupendam.

Jadi, aku sekarang harus apa? Aku melihat kedinding kamarku, meneratapi nasib ku sekarang. Dan aku mengambil kesimpulan dari persoalan yang ku hadapi, yang pertama, aku harus bisa mencintai diriku sendiri, karena aku sering lupa dengan kebahagian sendiri, terus aku harus memperbaiki hubungan dengan Allah yang telah menciptakanku, aku sadar, walaupun sekarang belum ada yang selalu mensuportku, ternyata sesungguhnya ada Allah yang selalu ada mendengar keluh kesah ku setiap detiknya. Allah pasti akan membimbingku kejalan yang lebih baik lagi, yang tak ku sangka sangka. Aku harus bangkit dari sisi gelap ku, semoga aku bisa kuat menghadapi ini semua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post