Sekilas Memori Sebelum Babak Baru Dimulai
Waktu terasa benar - benar seperti angin, tak terlihat tapi terasa begitu cepat. Rasanya baru kemarin aku menutup buku selepas ujian akhir semester kelas 8. Sekarang aku sudah duduk dibangku kelas 9. Liburan kemarin terasa begitu singkat, tetapi setiap momentnya terekam jelas di kepalaku seperti film yang terus diputar ulang.
Liburanku dimulai dengan hari yang cukup menegangkan, yaitu hari dimana pengambilan raport. Pagi itu sangat cerah, matahari menyinari sekolahku, terdengarnya kicauan burung - burung, dan jalanan pagi itu yang terasa cukup padat. Setibanya aku disekolah, aku bergegas menaiki anak tangga menuju ke ruang kelas 8G. Satu per satu anak tangga sudah kulewati dengan hati - hati. Perasaanku terasa sangat senang tidak karuan, senyum hangat sudah terukir diwajahku sejak aku sama disekolah. "Hai!" sapaku kepada beberapa teman. Kelasku terasa sangat kotor, banyak debu yang berterbangan. Aku dan Gladys bergegas untuk menyapu. Bagaikan luka lama, debu itu sangat sulit untuk disapu. Selang beberapa waktu wali kelasku datang, menyapaku dan Gladys dengan senyuman sehangat mentari pagi itu. Goresan demi goresan dipapan tulis telah menunjukkan 10 nama dengan nilai terbaik. Hatiku berdegup begitu kencang dan jantungku terasa berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku melihat namaku berada di posisi peringkat ke-3. Mataku sontak membulat, tubuhku membeku dan seketika senyumku merekah lebar. Seperti bunga yang mekar setelah sekian lama menunggu hujan. Hatiku pun dipenuhi dengan rasa bangga dan syukur. Kerja keras selama ini akhirnya terbayarkan.
Beberapa hari setelahnya, aku dan keluargaku berkunjung ke museum Animalium. Bangunannya terlihat megah, berdiri kokoh seperti me-nyimpan kisah didalamnya. Langkah kakiku terasa sangat ringan, seperti dituntun dengan rasa penasaran yang membuncah. Saat masuk aku merasa seperti menjelajah wakru dan ruang. Aneka hewan yang diawrıkan dipajang rapi dari burung burung yang eksotis, reptil yang menakutkan hingga mamalia yang mengesankan. Meskipun mereka tak bernyawa, mataku menangkap seolah-olah mereka hidup, mengawasi dan berbicara lewat diam.
Salah satu bagian favoritku adalah ruang khusus serangga. Ratusan kupu - kupu dengan warna - warni indah dipajang didinding kaca. Setiap sayapnya sepertu lukisan kecil yang dibuat oleh alam dengan penuh cinta. Aku terpaku cukup lama disana, membayangkan seperti apa rasanya jika bisa terbang bebas seperti merema. Namun mataku tak berhenti menjelajah, sementara pikiranku terbang bebas menelususri dunia fauna yang menabjukkan. Tempat itu bukan sekedar museum, tapi jendela menuju alam liar yang penuh keajaiban.
Setelah puas menjelajahi dunia hewan, kami melanjutkan perjalanan menuju Taman Budaya. Udara sore itu lembut, seperti pelukan alan. Di tengah taman yang asri kami singgah di sebuah tempat yang nyaman dan estetik, Raindeer Cafe. Aku memesan wagyu truffle rice dan segelas matcha latte. Saat hidangan datang, aromanya saja sudah membuat lidah ingin segera memyambut. Daging wagyu nya lembut seperti kapas, berpadu dengan truffle oil dan nasi yang pulen. Sementara matchanya memiliki rasa pahit dan manis yang seimbang, menyegarkan pikiran dan tubuh. Di tengah suasana damai dan pemandangan hijau taman, setiap suapan seperti pelukan lembut dari liburan itu sendiri.
Malam harinya, aku menginap dirumah sepupuku. Rumah itu terasa terlalu hangat. Kami tertawa, bermain, dan berbagi cerita seperti dulu saat masih kecil. Malam - malam itu terasa sangat hangat. Seperti api unggun kecil ditengah dinginnya malam.
Liburan ini mungkin tak panjang, tapi ia menyimpan banyak warna. Setiap tempat, setiap tawa, setiap rasa, menjadi mozaik yang membentuk satu cerita indah. Kini aku telah kembali ke bangku kelas 9, tapi kenangan liburan itu akan selalu menjadi cerita yang lama tinggal di hati. Ia mungkin telah berlalu, tapi jejaknya tak akan pernah benar - benar hilang.
Tulisan Pertamaku, Selasa 29 Juli 2025.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar