Fatimah Rasyida

Arsip Kolaborasi antara pikiran perasaan dan jari jemari Fatimah Rasyida sesuai dengan nama akun ini ps arsip diupload sesuai dengan keinginan

Selengkapnya
Navigasi Web

Si Tanpa Ekspresi yang Dikenang

Si Tanpa Ekspresi yang Dikenang

Wajahnya datar tanpa ekspresi, itulah Nanda. Dijuluki sebagai cewek muka datar yang masuk nominasi “Si Tanpa Ekspresi” satu sekolahnya. Jangan harap ia manyapa duluan saat bertemu. Hanya menaikkan alisnya sebagai pertanda Nanda menjawab sapaan.

Bicara irit, tak terlalu suka bergaul yang membuatnya juga dijuluki sebagai cewek nolep. Nolep itu kependekan dari No Life dengan F yang diganti P dan E yang tidak diibaca. Nanda juga mempunyai reflek yang lumayan tinggi, ketika botol minum terjatuh, ia duluan yang menangkapnya. Dan jangan harap ada Drama romance remaja di saat botol minum terjatuh, karena semua laki-laki ia anggap sama.

Ketika ada cowok di atas rata-rata dan pendapatnya hanyalah, “hanya memuji ciptaan tuhan.” Biasa saja dalam pelajaran, tetapi kelihaiannya berbicara bahasa Inggris membuat semua orang ternganga. Selalu menjuarai lomba speech. Dan juga kemampuan analisisnya yang hebat, ia seperti bisa melihat isi kepala orang-orang hanya dengan gerak-geriknya. Lebih banyak menganalisis daripada berbicara yang tidak penting, itulah Nanda.

“Nda, nanti drama, mukanya jangan datar-datar ya,” begitulah kata teman-teman sekelasnya ketika sekelompok dengannya. Dan ketika guru menyinggung kata “datar”, semua teman-temannya selalu menatap ke arahnya.

Berbeda ketika Nanda bersama teman-teman kelasnya dan teman-teman akrabnya. Sangat berbanding jauh. Dengan teman akrabnya, Nanda dengan senang hati tertawa terbahak-bahak. Entah apa yang merasuki dirinya.

***

Semua kenolepan Nanda makin menjadi-jadi ketika orang tuanya bertengkar dan akhirnya bercerai. Orang tuanya meninggalkan Nanda dan ketiga adiknya yang masih kecil-kecil. Nanda dan adik-adiknya tinggal bersama tantenya yang sangat sering ke luar kota untuk bekerja. Hari-harinya semakin sibuk. Nanda semakin menyendiri dan semakin irit bicara. Semua cara sudah dilakukan teman-temannya untuk membuatnya tersenyum lagi.

“Kalau kalian ingin membuatku bahagia, gak guna. Pikirkan diri kalian masing-masing saja, tak usah pikirkan keadaanku, kuhargai usaha kalian, ingin melihatku tersenyum? Ayo kita foto bersama,” ucapnya. Kalimat terpanjang yang pernah dikatakan Nanda seingat teman-temanya.

Nanda dan teman-temannya berpose ria. Di foto-foto itulah pertama kali Nanda menunjukan senyum pepsodentnya. Dan foto-foto itulah yang selalu dikenang oleh teman-temannya, jika berbicara mengenai Nanda.

Kejadian itu tepat saat seminggu setelah Nanda dan temannya berfoto ria. Ia tertabrak truck pengangkut batu bata. Nyawanya tidak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit. Sebelum meninggal, Nanda sudah menyiapkan semuanya. Semua berkas-berkas agar adik-adiknya tidak berakhir di kolong jembatan. Semua tabungannya sudah ia investasikan untuk pendidikan adik-adiknya.

"Kak Nanda sudah bahagia kok disana, aku saja tidak menangis, masa kakak-kakak nangis?" kata Adik Nanda yang kedua. Tidak ada tangis haru di keluarga Nanda, karena mereka tahu, Nanda sudah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang Kakak dengan sangat baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus kak!

13 May
Balas



search

New Post