Now Playing : Stand Out Fit In (One ok Rock)

***

“Hey lil boy, what are u doin’ here?”

“Kau seharusnya berada di playground, bukan disini.”

“Lihat bajunya! Astaga, warna warni sekali, seperti anak kecil.”

SHUT UP! Aku sudah muak dengan ejekan-ejekan itu! PLIS STOP! IM NOT A KID. Remaja terpendek satu sekolah, dan orang asia satu-satunya. Sudah berapa kali aku mendengar ejekan-ejekan yang sama setiap harinya. Makan siangku selalu dijatuhkan dan harus ku kembalikan lagi ke pantry. Aku tidak mengerti kenapa mereka mengejek cara berpakaianku, orang asia cara berpakaiannya seperti itu bukan? Apa mereka tidak tahu akan hal itu?

***

“Ka! Dont forget tomorrow ya!”

aku mengangguk dan masuk ke rumah. Berlarian di tangga dan menggebrak pintu kamar saking senangnya. Astaga! Its Time to Kaira to Shine! Besok aku pakai baju yang mana ya?

“Oh gosh, Ka u look so pretty!” kata mereka. Aku tertawa kecil.

“Tapi, apa baju itu tidak terlalu mencolok bagimu? Kau kan tau, kau dan kami berbeda.”

Aku terdiam. Padahal baju ini kubeli dengan uang tabunganku. Kalian kira seberapa keras aku agar seperti kalian?!

Aku meremas tanganku, mengontrol emosi dan kembali mengobrol dengan mereka.

*** “Hey lil boy, kau masih disini? Bukan seharunya kau di playground?”

“Ah, aku tau kenapa, playground di daerah ini sedang di perbaiki. Kau benar-benar bisa belajar di High school lil boy? Aku tidak yakin otak kecilmu bisa mencerna pelajaran high school.”

Aku sudah terbiasa. Tidak kudengarkan. Teruslah berjalan ke kelas. Makan makananmu sebelum mereka datang untuk menjatuhkannya lagi. Mereka menasehatiku seperti anak kecil.

***

“Ka, seharusnya kau memakai ini saja, lebih cocok untukmu,” kata mereka menunjuk salah satu baju di pasar loak. Kami tidak sengaja melewati pasar itu. Aku tertawa, menyikut mereka, seolah-olah itu hanya candaan yang lucu.

“Ka, seharusnya kau menari saja seperti mereka, meliuk-liuk seperti itu, mungkin cocok untukmu,” kata mereka lagi saat kami melewati salah satu penari di pinggir jalan. Entah jenis apa tarian itu, mungkin semacam salsa? Atau tarian khas hawaii yang ku tak tahu namanya.

Jadilah seperti ini, jadilah seperti itu. Yaampun, muak sekali aku mendengarnya. Dari orang tua hingga teman-temanku seperti itu. Aku sudah mendengarnya ratusan kali hingga telingaku rasanya pecah.

***

Hey, apa aku boleh menangis? Hanya untuk kali ini saja. Semua ejekan mereka sudah penuh di kepalaku. Aku ingin mengurasnya dalam tangisanku. Bolehkah?

Sayup-sayup aku mendengar lantunan dari dalam kepalaku.

Big boys dont cry

Shoot low, aim high

Eat up, stay thin...

Lantunan itu menenangkanku. Membulatkan hatiku. Mendinginkan kepalaku. Aku sudah tau apa yang harus aku lakukan.

***

Aku melirik diriku di depan kaca. Kaira, kau sudah cantik, apa lagi yang kau inginkan? Aku mencoba berbagai baju yang ada di lemariku sambil bersenandung.

Good girls, dont fight

Be you, dress right

White face, tan skin..

Lagu yang selalu Ayah nyanyikan untukku ketika aku sedang bersedih. Aku terdiam saat memakai baju lamaku. Terlihat sangat cocok untukku dibanding baju yang lain. Lagu yang ayah nyanyikan benar! Jadilah dirimu dan berpakaian seperti dirimu sendiri.

***

Aku lelah dengan ejekan mereka. Terus menerus setiap hari. Apa menjadi diri sendiri itu hal yang tidak wajar? Little boy ini tidak bisa seperti orang lain.

Aku adalah aku. Tidak pernah berubah. No matter what they said. Me is me. Camkan itu!

Baiklah, sekarang apa yang harus kulakukan untuk mereka bungkam?

Ps :

Hanya imajinasi belaka saja. Sebuah lagu yang kujadikan cerita kecil. Bukan mempromosikan, hanya lagu favoritku dan puluhan orang di luar sana.