Hai hai hai.

How is it? Masih banyak kesalahan di ceritaku? Pastinya masih ada typo-typo ngeselin itu.

Ya.. aku hanya menyapa. Kuharap sih ada yang membaca ceritaku, karena entah kenapa aku tidak bisa melihat berapa orang yang membaca ceritaku—apa aku yang tidak tahu ya? Saya tidak mengerti caranya bagaimana, tolong beritau saya.

How to Human Being adalah cerita seri ke-4 ku yang ku publish. Sebenarnya ada banyak yang kubuat. Tapi sengaja tidak ku publish karena untuk kesenangan sendiri, dan latihan juga sih..

Dari Lika-liku Mahasiswa (yang belum ku update karena cerita keseluruhannya ada di laptop lain, dan memang stuck in the middle *OHOK), lalu ke yang *in the story (Itu lagu-lagu fav-ku yang kubuat jadi cerita yang padahal ada banyak ide dari lagu-lagu itu, mungkin akan kubuat lagi kapan-kapan:v).

Lalu Stuck in the Middle yang endingnya nge-gantung banget dan MEMANG MINDBLOWN jujur saja. *Tapi akan kubuat spin-off nya, karena memang sepertinya harus ada spin-off. Stuck in The Middle sangat relate myself. Dan memang sampe stres saking relate :’)

Dan yang baru saja tamat. How to Human Being? Dan lagi-lagi ini relate banget sama saya dan mencoba seperti buku yang pernah kubaca. No Longer Human.

JADI. Takutnya banyak yang bingung maksudnya gimana sih kok nge-gantung gitu *kalau memang ada yang baca* MEMANG aku pakai open ending—yang simplenya terserah pembaca kelanjutan kayak gimana. Jadi kalau misalnya MUNGKIN ada aja yang nanya di dalam hatinya.

“Terus selama ini MC-nya udah mati?”

“hAH? Gimana-gimana”

“CHOTTO IN THE MINUTE KUDASAI”

Or something like that. Ya- namanya juga open ending. *sebenarnya yang nulis juga males ngejelasin karena sibuk sekolah onlen juga*

Ya- gitu aja sih :P Kuharap ada saja yang baca cerita randomku ini. Thanks~! :D

Bubye :D