Fatimah Rasyida

Arsip Kolaborasi antara pikiran perasaan dan jari jemari Fatimah Rasyida sesuai dengan nama akun ini ps arsip diupload sesuai dengan keinginan

Selengkapnya
Navigasi Web

Being A Human (19)

Chapter 19

Hari ini adalah hari ini. Tidak ada lagi flashback masa-masa kuliah dan indah di masa lalu. seperti biasa, Kawamura selalu berangkat buru-buru. Sekarang ia menjadi serba buru-buru. Tidak jarang ia salah mengancingkan kemeja kantornya.

Sarapan sambil berjalan ke stasiun. Kebanyakan menunya onigiri dan sandwich. Setelah lulus kuliah, Kawamura sudah langsung sibuk dengan magangnya di perusahan ternama di Jepang. Dan karena gedung perkantorannya cukup jauh dari apartement Hayakawa, ia memutuskan untuk pindah, dan memang sudah seharusnya pindah. Tidak ada keperluan lagi untuk tinggal bersama dengan teman lamanya.

Sudah 30 bulan semenjak ia bekerja di perusahaan itu. Dengan kemampuan komunikasinya yang sangat ia banggakan itu, Kawamura dipercaya atasan dan mendapat kenaikan pangkat dalam waktu yang cepat dan menjadi lebih sibuk lagi setelah itu. Di kantor dan di rumahnya ia selalu sibuk mengerjakan proyeknya, hiburan satu-satunya adalah minum kopi di kafe dekat rumahnya di akhir pekan. Meskipun Kawamura pernah sesekali ikut acara pencarian jodoh yang diadakan oleh kantornya, ia tidak begitu tertarik untuk memiliki hubungan. Dan karena ia juga mengetahui dirinya payah dalam hal itu, jadi ia memilih untuk menolaknya.

Hari itu adalah hari yang sibuk. Perusahaanya sedang ada project besar dan Kawamura ikut andil untuk itu. Dan tak jarang bossnya memarahi beberapa orang karena pekerjaannya yang tidak sesuai yang diharapkan.

“Ini sudah orang keberapa yang ia marahi? Ketua benar-benar bersemangat di project kali ini,” celetuk rekan meja depan biliknya. Kawamura hanya terkekeh dan melirik ke arah dua orang yang menjadi sorotan semua orang di kantornya.

“Tuh lihat Kawamura-kun, sejak awal dia hasil kerjanya bagus, makanya dia bisa cepet naik pangkat. Lah, bagaimana denganmu yang begini saja tidak becus?”

“Tidak-tidak, pekerjaanku tidak sebagus itu,” kata Kawamura pelan.

“Ketua hanya iri saja denganmu,” ucap rekan kerja di samping meja biliknya.

“Iya, takut kebalap pangkatnya darimu, don’t mind.” Kawahara mengangguk mengerti dan tersenyum simpul kemudian melanjutkan pekerjaan yang harus ia kerjakan hingga tak terasa malam telah tiba dan banyak teman sekantornya yang hendak makan malam bersama di luar kantor, dan tentunya Kawamura diajak.

Kawamura melirik anak magang yang tadi dimarahi, wajahnya menjadi serius dan sekaligus memendam rasa marah. Semua kekesalannya anak magang itu lepaskan ke laptopnya. Terdengar suara ketikannya yang keras.

“Jangan begitu juga, kasihan laptopmu di tekan-tekan seperti itu. Mau istirahat dulu? Makan malam diluar?” ajak Kawamura.

“Eh—ah, tidak terima kasih Kawamura-senpai. Tidak untuk hari ini, masih bayak yang harus kukerjakan soalnya,” jawab anak magang itu..

“Karena masih banyak yang kau harus kerjakan itu, setidaknya istirahat sebentar untuk makan malam. Merawat tubuh juga harus dilakukan, nanti kalau sakit malah tambah parah lagi keadaannya.” Anak magang itu sepetrinya sudah tidak peduli lagi dengan apa yang Kawamura bicarakan dengannya.

“Ketua memang suka gitu kok, jadi jangan dimasukkin hati. Saat makan malam kukasih advise deh. Kutunggu ya, di tempat biasa,” kata Kawamura dan sedikit menepuk pundak anak magang itu kemudian berjalan ke luar kantor. Beberapa rekanya sudah menunggunya di depan lift.

“Kau baik sekali dengan anak baru.”

Kawamura tersenyum kecil, “dia sedang berusaha, perlu didukung sedikit, setidaknya jadi lebih baik setelah dimarahi tadi.”

Ya. begitulah kehidupan Kawamura dua tahun terakhir ini. Ia juga masih ramah seperti dulu dan membuatnya disenangi oleh banyak orang dan rekan-rekan kantornya juga sering menngandalkannya. Terdapat rumor kalau Kawamura akan diletakkan menjadi ketua di project lain. Tapi, ia tidak ambil pusing dan hanya menganggapnya sebagai candaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sorry not being constanly posting stories. i had some problems when open sasisabu website in my laptop.. TT

05 Jan
Balas



search

New Post