An Experience
Duduk diantara keramaian kedai kopi. Di kelilingi dengan pasangan-pasangan yang sedang menghabiskan waktu bersama. Melirik satu per-satu pasangan yang ada di kedai itu. Salah satu pasangan itu melirik ke arahnya dan membisikkan sesuatu. Menghela napas dan pergi dari kedai itu.
Sambil menenteng tas laptopnya ia menelusuri taman. ‘Mencari inspirasi’ istilah khasnya. Duduk di bawah pohon, mengambil laptop dan menyalakannya. Menulis seperti apa yang ia pikirkan. Diksi demi diksi ia tuliskan.
Mari kita intip sedikit apa yang ia sedang tulis di laptopnya. Hm, yaaa, cukup lugas dan liar ternyata. Memang itu adalah ciri khas tulisannya. Ia mulai menuliskan ide-ide liarnya. Mungkin akan diberikan rate 17 tahun ke atas saat nanti dibukukan.
“Hey, kau jangan menatap kearahnya.”
“Tapi dia orang aneh. Daritadi ia melirik kearah kita. Jangan-jangan dia sedang mengerjakan yang tidak jelas di laptopnya.”
“Kalau begitu kita pergi saja, cari tempat lain.”
Dia berdecak. Inspirasinya kini kabur. Ia mengambil headphone dari tas laptopnya, dan menyalakan musik.
Kini ia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Berjalan pelan agar tidak cepat sampai. Masih mengenakan headphone, tapi ia tidak menyalakan musik. Batrei ponselnya low. Dengan kesunyian yang ia dapat dari headphone, ia mulai mendengar sesuatu.
“Dasar orang aneh!”
“Dengar ya, kau tidak boleh lagi bermain dengan anak itu, dia anak aneh.”
“Hey, aneh! Kau aneh karena namamu yang juga aneh!”
“Pst, kau lihat dia, daritadi dia menatap kearah kita terus.”
“Apa jangan-jangan dia orang aneh, astaga.. aku tidak mau diikuti hingga pulang.”
Suara-suara itu mulai membesar dan memenuhi kepalanya. Keringat dingin mulai menetes deras di dahinya. Ia mengepalkan tangannya. Berusaha menahan. ERGH DIAM! , teriaknya di dalam hati.
Diam Diam DIAm DIAM! . Ia mulai memukul kepalanya sendiri.
“Berhenti! Jangan berisik! Diamlah!” serunya.
Dasar orang aneh! Aneh!
Ia membanting headphonenya. Meremas rambutnya dan sedikit menariknya. Diam, diam! Diam! Jangan berisik! Tolong Berhenti memasuki kepalaku!. Meringkuk di pinggir persimpangan jalan kecil, tidak jauh dari tempat tinggalnya. Meringkuk di antara kegelapan. Headphonenya yang kini sudah hilang entah kenapa. Mungkin tidak jauh dari tempat ia meringkuk, tapi tidak terlihat karena gelap.
Dia meringkuk beberapa menit, dan mulai beranjak dari tempatnya. Sudah sedikit tenang. Rambut dan bajunya sudah basah dengan keringat dan berantakan. Ia berlari menuju tempat tinggalnya.
.
.
.
P.s. :
sepertinya akan ngalur ngidul ceritanya setelah ini. Karena bikinnya juga seperti tahu bulat. Dadakan. Sudah tidak peduli lagi yang namanya alur untuk cerita ini. Gomennasai' :P
.
.
The inspiration idea from MV Copy Light-TK from Ling Tosite Sigure.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar