Peluk Maaf Di Hari Kemenangan
"Peluk Maaf di Hari Kemenangan"
Sore hari ini terasa berbeda, sedih rasanya bulan yang penuh dengan keberkahan ini telah usai. Senang juga rasanya karena esok adalah Hari Raya Idul Fitri. Di siang harinya aku, kakak, adik, om dan tanteku membantu ibuku untuk memasak opor ayam dan daging perintil. Ibuku sudah berpesan dari hari sebelumnya kepadaku. Ibu : “Iz, besok bantu ibu memasak ya seperti biasa!” Aku : “Iya bu.”
Kami membantu ibuku untuk membulat-bulatkan daging cincang. Daging perintil sudah menjadi tradisi di keluargaku saat lebaran. Malam pun tiba, suara takbir bersaut-sautan menggema di telingaku. Aku dan teman-temanku pergi ke masjid untuk bertakbir hingga pukul 03.00 pagi. Setelah itu aku pulang ke rumah untuk beristirahat, walaupun hanya sebentar tetap tidak membuatku mengantuk. Mentari pagi menyapa lembut dari balik tirai jendela. Seakan tau hari ini istimewa. Suara takbir masih terdengar. Aroma opor ayam dan daging perintil sudah menggelitik hidung. Dapur seakan sedang berpesta, panci bernyanyi, minyak goreng menari di atas wajan. Kami pergi bersama ke masjid untuk sholat ied, kegiatan hari ini pun tiba. Bapak dan ibuku duduk di sofa dengan wajah berkaca-kaca. Dimulai dari ibuku yang meminta maaf kepada bapakku diiringi dengan kata-kata, saat giliran ku aku berkata
Aku : “Pak, Bu, maafin aku ya!” Bapak dan Ibu : “Iya Iz, maafin bapak sama ibu juga ya.”
Ibuku pun tak bisa menahan tangis, air mata pun keluar dari mata ibuku. Setelah bermaaf-maafan kami memutari sekitar rumah untuk bermaaf maafan dengan para tetangga. Dan yang bertunggu-tunggu pun datang yaitu tunjangan hari raya senyunku merekah lebar saat aku mendapatkannya. Kami pun lanjut menyambut tamu dan keluarga yang akan datang berkunjung. Saudara-saudaraku duduk melingkar, bertukar cerita, sesekali tertawa hingga lupa napas. Ada yang sibuk foto-foto dan ada pula yang rebahan di sofa karena kekenyangan. Hari kemenangan ini bukan sekedar akhir dari puasa, tapi curah dari hati yang bersih, jiwa yang lapang, dan cinta yang tak lekang oleh waktu
6 Agustus 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar