Negeri 5 Menara
IDENTITAS BUKU
Judul : Negeri 5 Menara
Penulis : Ahmad Fuadi
Tebal Buku : Sekitar 424 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Penerbit : 2009
IDENTITAS FILM
Judul : Negeri 5 Menara
Sutradara : Affandi Abdul Rachman
Produser : Aris Muda, I. Sirait
Tim Produser : Million Picture dan Kompas Gramedia Studio
UNSUR INTRINSIK
Tema : Pendidikan dan Perjuangan dalam Meraih Cita-Cita
Tokoh :
1. Alif Fikri : Tokoh utama, tekun dan cerdas
2. Baso : Pintar mengaji dan berjiwa lembut
3. Atang : Sabar dan bijaksana
4. Dul Majid : Rajin dan patuh terhadap aturan
5. Said : Lucu, ceria, dan mudah bergaul
6. Raja Lubis : Sahabat Alif yang berjiwa pemimpin
Latar :
- Waktu : Sekitar tahun 1980–1990
- Tempat : Sumatera Barat, Pondok Madani (Jawa Timur)
- Suasana : Penuh semangat, harapan, dan perjuangan
- Alur : Alur maju, dimulai dari masa kecil Alif hingga ia berjuang dan tumbuh di pesantren.
- Sudut pandang : Orang pertama (aku) dilihat dari tokoh Alif Fikri.
UNSUR EKSTRINSIK
1. Latar Belakang Pengarang dan Sutradara
Film ini diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi, yang terinspirasi dari pengalamannya sendiri saat menimba ilmu di Pondok Modern Gontor. Disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman, film ini ingin mewujudkan bahwa santri juga bisa memiliki cita-cita.
2. Nilai Sosial dan Budaya
Film ini diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi, yang menggambarkan kehidupan di pesantren yang penuh disiplin, kebersamaan, dan semangat belajar.
3. Nilai Religius
Ditampilkan melalui pesan “Man Jadda Wa Jadda” yang bermakna siapa yang bersungguh-sungguh, sungguh pasti berhasil.
Sinopsis Film Negeri 5 Menara
Film Negeri 5 Menara menceritakan perjalanan enam sahabat yang bertemu di Pondok Madani, sebuah pesantren dengan disiplin tinggi dan semangat belajar yang kuat. Tokoh utamanya, Alif Fikri, awalnya merasa ragu mengikuti keinginan ibunya untuk belajar di pesantren, karena ia bercita-cita masuk sekolah umum seperti teman-temannya.
Namun, kehidupannya berubah setelah ia mengenal lima sahabat baru: Raja, Baso, Atang, Said, dan Dul Majid. Mereka bersama-sama membentuk kelompok bernama Sahabat Menara. Dari Menara Masjid di pesantren, mereka sering memandangi langit sambil membayangkan perjalanan ke berbagai tempat di dunia.
Pesan utama yang selalu mereka pegang adalah “Man Jadda Wa Jadda” yang berarti barang siapa bersungguh-sungguh, ia akan berhasil. Semangat inilah yang mendorong Alif dan teman-temannya untuk terus belajar, berjuang menghadapi berbagai tantangan, dan mengukir impian masing-masing. Perjalanan mereka menunjukkan bahwa tekad kuat dan kerja keras dapat membawa seseorang menuju masa depan yang lebih baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan

Komentar