Hari Senin, 1 September 2025, menjadi awal bulan yang cukup berkesan. Pagi itu, kami memulai kegiatan dengan upacara bendera. Udara pagi terasa segar, membuat suasana upacara lebih khidmat. Setelah upacara selesai, bel berbunyi nyaring, tanda pelajaran pertama dimulai. Hari itu pelajaran Bahasa Indonesia membuka kegiatan belajar kami.

Pada jam tersebut, kelompok 5 mendapat giliran presentasi. Mereka membawakan Bab 1 Demi Keluarga yang membahas tentang teks deskripsi. Dari penjelasan mereka, aku memahami bahwa teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa secara rinci, sehingga pembaca seolah-olah bisa merasakan langsung apa yang dijelaskan. Selain itu, mereka juga membahas tujuan, fungsi, kohesi, koherensi, serta kata serapan. Penjelasannya membuatku mengerti bahwa bahasa bisa jadi lebih hidup ketika disusun dengan baik, ibarat puzzle yang tersusun rapi.

Presentasi kelompok 5 cukup menarik. Beberapa anggota sudah terlihat percaya diri dan bisa berinteraksi dengan audiens, bahkan ada yang sempat melontarkan pertanyaan sebelum masuk ke materi. Namun, ada juga yang masih tampak ragu atau bingung. Meski begitu, suasana kelas terasa lebih hidup karena ada interaksi kecil yang membuat kami ikut terlibat.

Di akhir presentasi, mereka memberikan kuis berupa lima soal esai. Jujur saja, soal itu terasa sulit, seperti jalan menanjak yang perlu tenaga ekstra. Karena sudah menduga soalnya tidak akan mudah, aku mencatat beberapa poin penting di buku coretan agar bisa lebih siap. Walaupun kuisnya menantang, aku tetap merasa itu pengalaman yang bermanfaat.

Yang paling aku rasakan dari presentasi itu adalah suasana kelas jadi lebih hidup. Biasanya pelajaran terasa biasa saja, tapi kali ini ada tanya jawab, kuis, dan catatan baru yang membuat jam pelajaran jadi tidak membosankan. Rasanya seperti kelas berubah jadi tempat yang lebih seru untuk belajar.

Tulisan Keempat.

Jakarta, 1 September 2025.