Dari Cerpen Ke Teks Prosedur
Kamis, 11 September 2025 terasa seperti buku baru yang dibuka, halamannya masih bersih dan penuh peluang. Udara pagi di sekolah menambah semangatku untuk belajar, deru langkah teman-teman di koridor pun terdengar seperti irama yang menandai dimulainya hari. Jam pertama pelajaran Bahasa Indonesia, dan aku sudah siap menyimak materi yang diberikan guru. Rasanya seperti membuka peta baru untuk menjelajahi kata dan makna, karena setiap materi selalu menyimpan hal-hal menarik yang bisa aku petik.
Guru kami menjelaskan tentang teks prosedur dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Teks prosedur berisi langkah-langkah runtut agar pembaca bisa melakukan sesuatu dengan benar, mulai dari tujuan, bahan atau alat, hingga langkah pelaksanaan. Seperti resep memasak atau panduan merangkai bunga, teks ini mengajarkan kita berpikir sistematis dan teratur. Aku jadi menyadari bahwa teks prosedur bukan sekadar urutan, tapi juga panduan yang memudahkan orang lain saat mempraktikkan sesuatu.
Setelah itu kami membahas cerpen yang ternyata punya banyak unsur penting. Guru menjelaskan bahwa cerpen memiliki tokoh, alur, latar, tema, dan amanat. Unsur-unsur ini ibarat bahan pokok yang menyusun sebuah cerita; masing-masing punya peran untuk membuat cerita terasa hidup. Tanpa salah satu unsur, cerpen akan terasa hambar seperti masakan yang kurang bumbu. Aku jadi lebih paham bahwa cerpen bukan hanya cerita pendek biasa, tetapi rangkaian unsur yang terikat satu sama lain untuk menyampaikan pesan.
Guru juga mengajarkan cara mengubah cerpen menjadi teks prosedur. Awalnya aku pikir sulit, tapi ternyata mudah. Kita cukup mengambil isi cerpen lalu menulisnya ulang jadi langkah-langkah, bukan lagi cerita panjang. Misalnya cerpen tentang anak membuat kue bisa diubah jadi prosedur membuat kue, lengkap dengan bahan, alat, dan tahapannya. Dari situ aku belajar kalau cerita pendek pun bisa diubah jadi panduan yang jelas dan teratur, jadi pembaca bukan cuma menikmati ceritanya, tapi juga tahu langkah nyata yang dilakukan tokohnya.
Tulisan Keenam.
Jakarta, 11 September 2025.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar