Terkadang saat kita memandang sebelah mata atau menganggap sesuatu itu tidak penting, malah itulah yang akan membuat kita menjadi takjub, hal tak terduga bisa terjadi dan bisa membuat kita menjadi sukses.

Kisah ini merupakan pengalaman Kakek saya yang semasa muda yang dipaksa oleh Ayahnya menjadi seorang pelukis yang tidak menyangka hal yang selama ini Dia anggap sebelah mata dan sama sekali tidak membuat Dia tertarik. Malah Dia berfikir menjadi seorang pelukis hanya buang – buang waktu dan tidak bisa menjadi pekerjaan yang bisa menghidupinya kelak ketika dewasa, karena Dia belihat banyak pelukis di pinggir jalan yang hidupnya miskin. Tetapi tanpa disangka malah hal itu yang membawanya pada kesuksesan dan menjadi kebanggaan yang nyata pada hidupnya dan bahkan hal itu ia diteruskan kegenerasi-generasi penerusnya dan terus berlanjut hingga sekarang.

Di suatu hari yang cerah ada seorang pemuda yang bernama Arjuna yang baru menginjak jenjang SMA tengah termenung di halaman rumahnya. Arjuna sedang memikirkan perkataan sang Ayah tadi pagi yang memintanya belajar melukis, untuk menjadikannya sebagai penerusnya sebagai seorang pelukis, sedangkan Ia tidak suka melukis dan punya cita – cita yang lain yang sangat di impikannya dari kecil. Arjuna saat ini juga masih sangat sangat suka bermain dan bersenang-senang dengan teman temannya. Tentu saja itu bukanlah hal yang aneh untuk seorang anak muda yang baru menginjak dewasa. Tetapi semua itu harus Ia hentikan karena Ayahnya menginginkan Arjuna belajar melukis dengan cepat agar bisa di terima di jurusan seni rupa. sehingga Arjuna tidak bisa lagi keluar bermain dan bersenang senang dengan teman temannya, karena waktu istirahat dan libur sekolah akan Ia gunakan untuk belajar melukis dengan Ayahnya.

Pada awalnya Arjuna belajar melukis dengan terpaksa, selalu mengeluh dan selalu membuat Ayahnya marah ketika melihatnya bermalas malasan dalam belajar melukis. Arjuna dipaksa terus untuk belajar melukis tanpa henti. Ia mengayunkan kuas nya kekanvas dengan terpaksa. Berkali-kali Arjuna gagal untuk membuat sebuah lukisan, tetapi Ayahnya mengajarinya dengan penuh kesabaran, karena Ia tau bahwa anaknya ini sebenarnya punya bakat untuk melukis, tapi Anaknya tidak pernah mau untuk belajar selama ini.

Setelah menjalani proses belajar selama 6 bulan dengan susah payah, keluhan keluhannya sudah mulai tak terdengar lagi, Arjuna terus berusaha menyempurnakan lukisannya demi sang Ayah. Hingga pada akhirnya hasil dari kerja keras yang selama ini ia jalani terbayarkan dengan rasa puas dan pujian ayahnya yang melihat hasil lukisannya. “Hasilnya sangat bagus Nak” Ayahnya memberikan pujian sambil menepuk nepuk pundaknya dengan rasa bangga.

Setelah itu, tanpa Ia sadari, Arjuna merasa mempunyai ketertarikan untuk melukis. Ia punya niat untuk bisa menciptakan lukisan seindah Ayahnya, karena ia melihat hasil lukisannya masih jauh sempurna dari Ayahnya. Ia pun tak henti hentinya melukis hingga melukispun menjadi kebiasaan rutin baginya. Arjuna sudah tidak tertarik lagi untuk keluar bermain bersama teman temannya. Tak ada yang bisa menghentikannya untuk melampiaskan ide idenya ke kanvas kosong dirumahnya., Tak pernah bosan ia belajar dan memahami cara dan bagaimana ayahnya melukis.

Berkat bantuan Ayahnya dan dukungan dari keluarganya, Arjuna akhirnya berhasil masuk kuliah di jurusan seni rupa. Arjuna menjalani perkuliahan dengan baik dan menjadi mahasiswa terbaik di kampusnya dan hasil lukisannya pun sudah sempurna dan malah lebih baik dari Ayahnya. Arjuna sudah berhasil membuat Sang Ayah bangga. Lukisannya pun sudah bisa bersaing dengan orang-orang hebat di luar dan dalam negri,

Arjuna lulus dengan nilai terbaik dan langsung diterima menjadi Dosen di satu Universitas terkenal di Kotanya. Sedangkan lukisan lukisannya sudah terkenal dan banyak di minati. Arjuna sering di undang mengikuti pameran di dalam dan luar negeri. Harga lukisannya juga sudah dihargai dengan harga yang sangat fantastis

Kesuksesannya ini kemudian Ia turunkan ke Anaknya juga. Arjuna tak sama sekali menyesal dengan keputusan ayahnya saat itu karena hal itulah yang membuat Ia menjadi sukses dan terkenal hingga sekarang. Tentu semua itu tak lepas dari bagai mana ia berusaha keras berjuang untuk bisa melakukan sesuatu hal yang Dia tidak suka yang pada akhirnya menjadikan Dia sukses seperti sekarang.

Kisah ini memberitahu kita bahwa jangan menganggap sebelah mata untuk satu pekerjaan/hobi tertentu, karena jika ditekuni dengan baik dan belajar dengan sungguh sungguh ternyata itu yang akan menjadikan kita orang yang sukses. Ketahuilah bakat kita masing masing selalu di asah dan ditekuni. Selalu ingat betapa pentingnya pengaruh orang-orang disekitar kita terhadap keberhasilan kita. apalagi orang tua kita sendiri.

Apapun hal itu kita harus cermat dan menanggapinya dengan serius seperti bagaimana kita mengejar mimpi tentu tak bisa hanya dengan kata tetapi dengan usaha, Doa dan dorongan dari orang-orang tersayang kita maka hal apapun tak akan menjadi mustahil. Jadi teruslah berkarya walau kamu belum menemukan bakatmu tetapi cobalah untuk bisa menerima apapun saran dari orang tua, karena yang lebih tau kita adalah orang tua kita sendiri. Jangan pernah takut untuk maju digaris depan untuk bisa meraih yang terbaik kita harus berusaha hingga akhir hayat.

Sekian dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengucapan bahasa maupun yang lainnya. Semoga kalian terhibur dan termotifasi untuk tak menyerah meraih karya dimasa depan karena saya yakin anak muda penuh dengan kantong karya. Terimakasih telah membaca dan saya akhiri. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh