Camelia Febry Syahrani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Malin Kundang

Malin Kundang

Di suatu desa ada seorang ibu dan anak yang ekonominya kurang. Anaknya bernama Malin Kundang, ibunya sangat menyayangi Malin Kundang. Ia selalu berusaha untuk menuruti permintaan Malin Kundang, karena Malin anak satu - satunya sang ibu.

Pada suatu ketika, Malin mendapat pekerjaan dan harus pergi merantau ke kota. Malin dan sang ibu sangat senang, di sisi lain sang ibu juga merasa sedih, khawatir dan takut. Sedih karena di tinggal anak satu - satunya dan anak kesayangannya, karena jika Malin pergi sang ibu tidak mempunyai siapa - siapa lagi, ia hanya tinggal sendiri di rumah. Sang ibu juga khawatir karena takut Malin terjadi sesuatu di perjalanan dan saat merantau, ia juga takut Malin melupakan dirinya dan nyaman tinggal di kota sehingga tidak ingin pulang ke rumah untuk menemui sang ibu.

Akan tetapi, sang ibu merasa lega karena Malin berjanji tidak akan melupakan sang ibu dan jika sudah sukses nanti, ia akan pulang ke rumah menemui ibunya dan membawanya ke kota. Hari demi hari berjalan, sang ibu selalu merasa rindu kepada Malin. Tak terasa sudah bertahun - tahun Malin tak kunjung pulang menemui sang ibu. Sementara di kota, Malin bertemu sang gadis cantik, ia bersenang - senang bersama gadis itu. Karena gadis itu, Malin menjadi kaya raya dan melupakan ibunya.

suatu saat sang ibu menghampiri Malin ke kota. Saat itu Malin sedang berlayar bersama kekasihnya. Sang ibu melihat kapal Malin yang sedang berlayar, ia senang melihat anaknya sukses dan menemukan kekasih yang cantik dan kaya raya. Sang ibu pun melambaikan tangannya ke kapal itu, Malin Kundang melihat sang ibu yang sedang menunggu dirinya. Saat kapal Malin sudah menghampiri sang ibu, Malin tidak mau mengakui ibunya. Ia tidak sudi untuk mengakui sebagai ibunya. Sang ibu ingin memeluk Malin tetapi Malin tidak mau menerima pelukan ibunya. Kekasih Malin berkata "itu siapa Malin, ibu kamu?" Malin pun menjawab "bukan, itu pembantu aku". Mendengar perkataan Malin, ibunya sangat kaget dan sedih karena anaknya tidak mengakui dirinya sebagai ibu kandung"

Malin pun pergi bersama kekasihnya itu meninggalkan sang ibu. Karena sudah sakit hati dan marah kepada perbuatan Malin, ia mengutuk Malin menjadi Batu.

Setelah menyimak cerita Malin Kundang, berapa mengerikannya durhaka kepada orangtua, balasannya tidak hanya di dunia saja tetapi di akhirat juga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post