"Tidak ada masa depan yang cerah tanpa sebuah pendidikan."

Arti kata di atas adalah setiap orang yang berpendidikan pasti memiliki masa depan cerah dan menyelamatkan dirinya di masa depan. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang ingin menjadi orang yang berpendidikan. Ia harus belajar dan meraih ilmu atau dengan cara berguru kepada orang yang sudah ahli dibidangnya. Untuk meraih pendidikan itu tidaklah mudah. Kita harus berjuang, berusaha dan pantang menyerah.

"Semua orang itu jenius, tetapi jika anda menilai ikan dengan kemampuannya untuk memanjat pohon, percayalah itu adalah bodoh." Ucap Albert Einstein ( Fisikawan Terkenal ). Ada 9 kecerdasan yang berbeda – beda yaitu kecerdasan logika-matematika, kecerdasan linguistik, kecerdasan interpersonal atau kecerdasan emosional, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan tubuh-kinestetik, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Jadi, agar generasi muda di seluruh dunia ini cerdas, terciptalah fasilitas sekolah supaya generasi muda mendapatkan pendidikan yang layak dan bisa menonjolkan minat dan bakatnya masing-masing.

Dalam istilah kecerdasan, ada yang nama nya IQ ( Intellectual Quotient ). IQ adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup banyak hal. Sayangnya peringkat IQ rakyat negara Indonesia menempati posisi ke 126 dari 193 negara. Dengan rata-rata IQ 78,49. Posisi kita kalah dengan tetangga kita yaitu Singapura yang menempati posisi ke 3 dengan rata-rata IQ 105,89.

Lalu mengapa Indonesia memiliki IQ yang lumayan terbelakang?. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal ini. Salah satunya seperti minat membaca atau kemampuan literasi siswa, Fasilitas sekolah yang kurang mendukung untuk belajar siswa , dan terlalu mementingkan kecerdasan yang menggunakan otak dari pada fisik dan lain-lain. Dari situlah mengapa IQ rakyat Indonesia lumayan terbelakang. Indonesia adalah negara kepulauan yang sulit dijangkau sehingga timbul masalah belum meratanya pendidikan. Fasilitas sekolah atau pendidikan sangat sedikit di pulau Papua dan di beberapa pulau terpencil lainnya.

Namun dari kebanyakan rakyat Indonesia yang pasrah dengan keadaan. Ada salah satu pahlawan atau tokoh yang dulu menyebarkan pendidikan walaupun ia beberapa kali masuk penjara akibat tulisannya yang dianggap mengancam Belanda. Ia dikenal sebagai "Bapak Pendidikan Nasional" atau yang dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara. Beliau membangun taman siswa agar orang- orang dapat mengakses ilmu. Beliau juga mencetuskan sebuah semboyan sebagai berikut:

"Ing Ngarsa Sung Tuladha", yang artinya "di depan memberi contoh."

Ing Madya Mangun Karsa", yang artinya "di tengah memberi semangat"

Tut Wuri Handayani", yang artinya "di belakang memberi dorongan"

Beliau adalah orang zaman dahulu yang tidak pantang menyerah dan dapat meraih pendidikan yang layak hingga namanya terkenang oleh rakyat Indonesia. Jadi kita sebagai generasi Z yang hidup di serba teknologi ini jangan kalah dengan orang zaman dahulu yang serba keterbatasan. Teruslah belajar dan menjalankan kewajiban kita sebagai pelajar untuk masa depan kita yang cemerlang. Sekian.

BAR (Bima Aria Rabani)