Berani Berkata Tidak Pada Pergaulan Bebas

Penelitian tentang pergaulan bebas telah banyak dilakukan baik ditingkat Nasional maupun Internasional. Pergaulan bebas identik dengan pergaulan remaja yang menyimpang dari norma-norma.

Kita pasti sering mendengar ungkapan bahwa “masa remaja adalah masa abu-abu, labil, emosional dan ekspresif”. Remaja di definisikan merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Dimana masa ini sangat rentan karena masa penyesuain terhadap perubahan-perubahan baik secara fisik, psikis dan emosi yang terjadi pada diri remaja.

Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan dalam kesehariannya. Dikatakan makhluk sosial, karena manusia memiliki dorongan untuk saling berinteraksi dengan manusia lain. Tidak dipungkiri bahwa seseorang dapat salah memilih dalam pertemanan.

Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan yang pesat ini telah banyak memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

Peran orang tua pada anak yang berada dalam masa remaja sangatlah penting. Orang tua yang sibuk bekerja menyebabkan berkurangnya interaksi orang tua dengan anak. Hal ini akan berdampak pada pembentukan kepribadian anak dan remaja menjadi lebih dipengaruhi oleh sekolah dan lingkungan sosialnya.

Seorang remaja tidak dapat mengendalikan lingkup pertemanan yang sehat. Remaja sangat mudah mengikuti teman untuk melakukan “kesalahan” ataupun bisa juga terjadi karena memiliki perasaan yang tidak enak terhadap teman. Menyebabkan terlalu mengikuti perintah teman sebaya yang mengarah ke hal-hal “negatif”.

Sebagai remaja, memiliki sikap tegas sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sikap tegas, kita akan mudah diperlakukan semena-mena oleh orang lain.

Menolak permintaan orang lain kadang menjadi hal yang sulit. Dengan alasan tidak enak hati ataupun kita tidak bisa menolak permintaan tersebut atas ancaman yang mereka berikan, sehingga kita membiarkan orang lain menyuruh kita melakukan sesuka hati mereka. Tanpa sadar, kita sendiri yang mengizinkan mereka untuk melakukan hal tersebut.

Bersikap tegas melatih kita untuk percaya diri dalam mengungkapkan pendapat atau menolak suatu permintaan secara lugas. Seseorang yang pasif cenderung merasa tidak nyaman untuk menyatakan menolak karena takut menyakiti atau mengecewakan orang tersebut.

Sikap tegas yang harus ada dalam diri seseorang yakni ketika ada teman mengajak kita untuk melakukan hal yang bertentangan dengan hukum agama, mengajak berbuat kemaksiatan. Maka, kita harus berusaha tegas menolaknya dengan cara atau bahasa yang santun, tidak dengan kata yang kasar dan menyakitkan.

Desy Wee, menjelaskan bahwa kita perlu bersikap tegas, dengan bersikap tegas dapat membuat kita merasakan kebebasan yang sesungguhnya. Sikap tegas merupakan keterampilan yang dapat dilatih. Bersikap tegas mampu membuat batasan-batasan diri dari orang lain.

Dengan bersikap tegas dalam menolak ajakan negatif, kita memiliki kendali atas diri kita sendiri. Sikap tegas dapat membuat kita menjadi sosok yang mandiri, percaya diri dalam mengambil keputusan, disegani orang lain, dan tidak mengulang kesalahan yang sama.

Agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, kita sebagai remaja juga harus pandai selektif dalam memilih teman. Selektif dalam memilih teman sangatlah penting, bukan karena sombong tetapi teman dapat memberikan dampak di kehidupan kita.

Maka dari itu, sebaiknya kita memilih teman yang akan memberikan pengaruh baik kepada kita. Teman yang baik juga akan selalu mengajak untuk berbuat kebaikan, bukan menjerumuskan kedalam keburukan dan memberikan pengaruh negatif.

Selain itu kita juga harus memahami beberapa faktor penting lainnya, diantaranya

Pondasi ini dapat diartikan dari pendidikan dalam keluarga ataupun pendidikan agama. Dengan pondasi yang kuat, kita memiliki keyakinan yang teguh sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif dalam bergaul.

Agar tidak terkena pengaruh buruk dalam pergaulan, jangan sekali kali takut untuk menolak ajakan teman jika ajakan tersebut merupakan ajakan untuk berbuat keburukan.

Bujukan ini sifatnya lebih memaksa, memberikan konsekuensi seperti bully ataupun sejenisnya jika kalian tidak meng-iya-kannya. Namun sekali-kali jangan terpancing bujukan teman jika tidak ingin salah dalam bergaul.

Hal terakhir agar tidak salah bergaul adalah pilih dan pilah mana yang baik dan buruk. Kita harus bisa membedakan mana yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan mana yang buruk yang akan mencelakai diri sendiri. Dengan memilih dan memilah baik buruk akan memberikan kejernihan dalam pikiran sehingga tidak mudah terpengaruh dalam bergaul.

Pergaulan yang baik ibarat berteman dengan penjual minyak wangi. Meski ia tidak memberi kita minyak wangi, setidaknya memberi bau harum kepada kita.

Sebaliknya, pergaulan yang buruk ibarat berteman dengan penjual arang. Selain memberi coreng hitam di wajah dan di baju kita, ia juga membuat kita pergi dengan bau arang yang tidak sedap.

Beauty Alifya Maritza Murdani seorang pelajar yang lahir tepat tanggal 7 Mei 2008. Saat ini ia bersekolah di MTsN 1 Jember, dan duduk di kelas 3 Madrasah. Alamat email yang digunakan, **(censored)** dan no wa aktif **(censored)**