Chapter 1 - Charles Logan Kenneth
Charles Logan Kenneth anak laki-laki dari keluarga terpandang, The Kenneth. Kini ia berusia 5 tahun. Charles lahir pada tahun 1892, tanggal 21, bulan Maret. Bertepatan dengan World Puppetry Day atau sering dikenal dengan Hari Teater Boneka Sedunia. Ia lahir pada pukul 21.30 dengan panjang 50,3 centimeter, dan dengan anggota tubuh yang lengkap. Dengan begitu Charles dapat dinyatakan lahir dengan keadaan normal.
Charles adalah anak berkulit putih dengan bola mata biru, rambut coklat ke hitaman, dan bulu mata yang tebal. Ia lahir seperti anak Inggris pada umumnya. Walau begitu, ia adalah anak yang dikagumi oleh warga di sekitarnya. Bukan karena ia lahir dari keluarga Kenneth, tetapi karena ia selalu berpakaian rapi bak bangsawan. Rambutnya yang selalu tersisir rapi, dan tak lupa Nyonya Hudgens, BabySitter-nya yang selalu mengikutinya kemanapun kakinya melangkah.
Charles dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari orangtua dan juga kakek nenek nya. Tak lupa kasih sayang dari Nyonya Hudgens yang memiliki peran besar dalam membesarkan Charles. Meskipun orangtuanya sering bepergian jauh untuk bekerja, Charles merasa itu bukan masalah besar, karena ia masih memiliki Nyonya Hudgens dan juga kakeknya. Charles juga pasti akan mendapatkan mainan baru dari sample boneka yang selalu dibawa oragtuanya setelah selesai melakukan Business Trip. Pastinya setiap sample berbeda dari mainan miliknya yang lain. Biasanya jika ayah dan ibunya sedang ada Business trip, Charles menghabiskan waktunya di pabrik kakeknya. Charles juga sering membantu karyawan-karyawan di sana untuk membuat boneka tangan dari kayu. Selain membantu karyawan, Charles juga sering membuat design bonekanya sendiri. Mulai dari panjang boneka, model baju, model rambut, warna mata, ekspresi muka, dan lainnya. Oleh karena itulah kakek Charles berani mewariskan pabrik miliknya kepada anaknya, dan berpesan kepada anaknya untuk mewariskannya kembali kepada cucu semata wayangnya.
Selain tertarik dengan boneka dan design, Charles juga tertarik dengan kuda. Ya kuda, hewan berkaki empat yang umumnya berwarna coklat dan sering digunakan sebagai alat transportasi pada masa itu. Jika kakeknya tidak mengizinkannya ikut ke pabrik bersamanya, Charles akan menghabiskan waktunya bermain bersama kuda, ditemani dengan Nyonya Hudgens. Tetapi Charles hanya menyukai kuda-kuda yang lebih besar dari dirinya, tak seperti anak-anak pada umumnya yang takut dengan sesuatu yang lebih besar dari mereka. Mungkin Charles merasa kuda yang lebih besar lebih keren, atau mungkin ia merasa bahwa kuda yang lebih besar lebih menawan. Kita tidak tahu pasti apa yang ada didalam pikiran Charles, yaa mungkin karena dia masih anak-anak jadi agak sulit untuk mengerti apa yang sebenarnya ia pikirkan. Tetapi yang pasti Charles adalah anak yang berani dilihat usianya sekarang yang terbilang masih muda. Tak hanya sampai situ, Charles sering mencoba untuk menunggangi kuda yang besarnya 2 kali lipat darinya. Jadi Keluarganya pun sering merasa khawatir. Untuk mengurangi rasa kekhawatiran mereka, akhirnya orangtua Charles pun membelikannya kuda Shire untuk hadiah ulang tahunnya yang ke-4. Dilihat dari badannya, Kuda Shire ini tidak terlalu tinngi, sehingga akan lebih aman jika Charles menungganginya.
Apalagi yang harus kuceritakan tentang Charles? Hobby nya? Makanan kesukaannya? Atau ritualnya sebelum tidur? Terlalu banyak hal yang ingin ku sampaikan tentang Charles. Sampai-sampai aku bingung harus menceritakan yang mana. Tapi karena kita sudah banyak mendengar tentang kebaikan dan kaunikan Charles, bagaimana jika kita beralih ke sesuatu yang tidak disukai Charles. Seperti hari yang tidak disukainya dan anak yang tidak disukainya. Ohh yeaah, itu pasti akan sangat menarik.
Seperti yang sudah kalian baca di paragraph sebelumnya, sekarang kita akan membicarakan hal-hal yang tidak disukai Charles. Salah satunya adalah Aaron William Leodore. Memang terdengar sedikit aneh, tetapi itulah faktanya. Hal itu baru saja terjadi pagi ini. Pagi ini, anak pertama keluarga Leodore, Aaron mulai masuk sekolah. Aaron dan Charles memiliki perbedaan usia 1 tahun. Artinya Aaron sudah berumur 6 tahun. Mereka sudah saling kenal sejak Charles berusia 3 tahun. Mereka pertama kali bertemu saat ada festival kuda di dekat sekolah LittleWood. Keluarga Leodore tinggal tepat di sebelah rumah keluarga Kenneth. Kebetulan pagi itu Charles sedang berada di halaman depan untuk melihat isi kotak surat, dan memastikan jika ada surat yang datang. Charles melakukan hal itu setiap hari, tepatnya setiap pagi sebelum Nyonya Hudgens bangun. Setelah melihat kotak surat, Charles melihat Aaron yang sudah rapi pagi pagi sekali dan bertanya-tanya dalam pikirannya,
“apa yang Aaron lakukan pagi pagi sekali?” “kenapa dia sudah berdandan rapi? Ingin kemana dia?”.
Charles berpikir sangat lama dan tetap ia tidak menemukan jawabannya.
“Haruskah aku tanyakan langsung kepada Aaron?”
Setelah berpikir lagi, akhirnya Charles memutuskan,
”Ya, sepertinya harus.” Charles pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya kepada Aaron.
“Aaron? Apa yang sedang kau lakukan pagi pagi begini? Mengapa kau berdandan sangat rapi?” .
Aaron yang sedang menali sepatu pun kaget, ia tak menyangka anak kecil yang masih berusia 5 tahun ini sudah bangun pagi pagi begini. Aaron pun menjawab
“aku berdandan rapi begini karena aku akan masuk sekolah hari ini.”
“Sekolah? Bukankah jika ingin sekolah kita hrus berumur 7 tahun dulu?” Tanya Charles bingung.
Aaron tertawa kencang, “Apakah kamu lupa Charles? Minggu lalu aku sudah berumur 7 tahun, minggu lalu adalah hari ulang tahunku.”
“Minggu lalu? Hmm minggu lalu… Ah iya, benar juga.”
“Apakah artinya sekarang kau akan sibuk?”
“Sibuk? Tentu saja, aku akan berada di sekolah sampai jam 12 Siang, aku pasti akan menghabiskan waktu di sekolah dan bermain dengan banyak teman baru, tidak sepertimu yang tidak punya teman dan hanya bermain dengan Nyonya Hudgens.”
Sekarang aku tahu mengapa Charles tidak menyukai anak itu. Dari nada bicaranya saja sudah bikin kesal, apalagi jika harus tinggal bersebelahan dengannya.
Charles marah, “Apa maksudmu? Aku bermain dengan Nyonya Hudgens bukan karena aku tidak punya teman kau tahu!?”
“Ah begitukah? Lalu mengapa tidak ada anak yang datang kerumahmu untuk mengajakmu bermain?”
“Itu, Ituu… Karena aku pemilih, aku hanya bermain dengan orang yang memiliki hobby yang sama denganku!”
“Aku hanya bermain dengan orang yang memiliki hobby yang sama denganku… Ahahahaa alasan macam apa itu, kalau kau memang tidak punya teman akui saja, daripada kau malah mempermalukan dirimu sendiri, ahahahaa.”
Charles sedih sekaligus kesal, ia ingin menangis tetapi ia tidak mau terlihat lemah didepan Aaron. Perasaannya campur aduk.
“Baiklah, terserah padamu saja, ngomong-ngomong kau sudah hampir telat ke sekolah, aku akan kembali ke rumah.”
Charles berbalik dan bergumam,
“ck, dasar Aaron.”
Charles Kembali ke dalam rumah tanpa berlari, ia terus ingin terlihat kuat di depan Aaron. Tetapi, walaupun begitu, Charles tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia masih kecil, bahkan usianya belum genap 10 tahun. Sesampainya di dalam rumah, ia langsung masuk ke dalam kamar tidurnya dan melihat keluar jendela untuk memastikan bahwa Aaron sudah pergi. Setelah ia yakin Aaron sudah pergi, ia mulai tak tahan menahan air mata yang sedari tadi ia tahan. Tak terasa air matanya sudah mengalir, tak hanya setetes dua tetes, tetapi air matanya sudah mengalir dengan sangat deras, ia menangis bukan karena nada bicara Aaron yang menyebalkan, tetapi karena ia baru saja menyadari bahwa ia memang tidak punya teman selain Nyonya Hudgens. Setiap pagi dilihatnya anak-anak seusianya tertawa dan berlari, bermain bersama anak anak lainnya, tetapi tidak dengan Charles, setiap kali Charles ingin menyapa anak-anak disekitar, orangtua anak tersebut selalu megatakan
“Itu anak keluarga Kenneth, kita tidak bisa bermain dengannya, kasta-nya terlalu tinngi dibandingkan dengan kita yang biasa saja.”
Mendengar hal itu Charles menjadi sungkan untuk menyapa anak-anak di sekitarnya.
Ditengah kesedihannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
“tok.. tok… tok…”
Dengan cepat Charles menghapus air matanya dan menjawab,
“iya? Siapa disana?”
“Ini aku, Nyonya Hudgens.”
Mendengar hal itu Charles langsung membuka pintu
“kreekk…”
di depan pintu, Charles melihat Nyonya Hudgens yang tersenyum kepadanya, senyumannya sangat manis, dan membuat perasaan Charles Kembali berwarna. Charles tersenyum,
“Selamat pagi Nyonya Hudgens, apakah sarapan ku sudah siap?” Nyonya Hudgens mengangguk dan menjawab,
“Ya tuan, sarapanmu sudah siap, dan sudah ada di meja. Aku juga sudah menyiapkan baju untuk kau pilih.”
Charles bingung, “Baju? Baju untuk apa?”
Nyonya Hudgnes tertawa kecil, “Baju untuk perayaan ulang tahunmu Tuan, apakah Tuan lupa? Besok Tuan akan berulang tahun.”
Charles yang baru ingat langsung kaget dan melompat kegirangan.
“Ah benar, besok adalah hari ulang tahunku, kira-kira dimana aku akan merayakannya? Di halaman rumah? Di restoran? Di rumah kakek? Ahh itu tidak penting, kue apa yang harus aku beli? Kue Coklat? Ahh tidak, aku tidak suka coklat, emm bagaimana kalo kue vanilla? Itu pasti akan sangat enak, iya kan Nyonya Hudgens?”
Nyonya Hudgens yang dari tadi hanya melihat Charles pun langsung tertawa terbahak-bahak. Hal ini selalu terjadi setiap tahun, hari yang ditunggu Charles akhirnya tiba dan orantuanya pasti akan membuat hari itu sangat meriah.
“Hahaha, lebih baik Tuan memakan sarapan dulu, kita akan memikirkan pesta ulang tahun nya nanti.”
“Ah iya, sarapan, ayo Nyonya Hudgens kita sarapan, aku akan makan dengan lahap agar bisa memikirkan apa saja yang harus aku siapkan.”
Charles lari dengan sangat kencang diikuti dengan suara teriakan gembiranya. Nyonya Hudgens pun langsung mengikuti Charles dari belakang, takut dia akan menabrak dan merusak sesuatu. Nyonya Hudgens ikut senang dan tertawa bersamanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar