Namanya adalah Kania Aulia Fauzi, lahir di Jember, 04 Januari 2008, ia adalah anak satu-satunya atau biasa disebut sebagai anak tunggal. Lahir dari kedua orang tua yang bernama Rizal dan Indah.

Ia terlahir sebagai anak perempuan yang sederhana, namun, pada saat kecil, kondisi daya tahan tubuh ia belum optimal yang menyebabkan ia mudah sakit. Meski pada saat itu Kania mudah sakit, kedua orang tua nya selalu menemaninya dengan harap agar Kania lekas membaik.

Waktu demi waktu, Kania sudah mulai memasuki usia sekolah (play group). Kedua orang tua nya pun mulai bekerja keras, agar bisa membiayai Kania untuk sekolah. Sejak kecil, Kania biasa bermain dengan mbak pengasuhnya dan teman-teman semasa kecilnya, dikarenakan dari pagi hingga sore kedua orang tua nya pergi untuk bekerja.

Sepulang kerja, kedua orang tua nya masih menemani Kania untuk bermain atau hanya sekedar mengobrol saja. Biasanya, mereka bercerita tentang apa saja yang sudah dilakukan hari ini atau bagaimana suasana di play group hari ini. Mungkin untuk hari kerja, percakapan antara Kania dan orang tua nya hanya saat malam hari saja. Tetapi, jika pada hari libur dan kedua orang tua nya tidak ada lemburan, biasanya mereka berjalan-jalan bersama untuk menikmati waktu akhir pekan.

Berbeda jika pada saat Kania sudah memasuki usia TK, Kania selalu diantar dan dijemput oleh kedua orang tua nya. Begitu pula saat Kania sudah memasuki jenjang Sekolah Dasar, kedua orang tua nya selalu mengantar Kania. Kemudian, pada saat Kania ingin meminta sesuatu seperti ingin meminta pembelajaran tambahan dengan mengikuti les di luar sekolah, orang tua nya mengizinkan dengan syarat ia harus rajin mengikuti les tersebut. Kedua orang tua Kania tidak pernah menuntut Kania untuk memiliki prestasi yang banyak, mereka berharap dengan keputusan atau pilihan yang Kania pilih, bisa membantu untuk mempermudah dalam mengikuti pembelajaran lanjutan dari sekolah dan untuk masa depannya nanti. Kebiasaan les itu tetap berlanjut hingga saat ini (SMP hingga SMA), kedua orang tua nya tetap mendukung dan memberikannya semangat.

Menurut Kania, apa yang sudah dilakukan oleh kedua orang tua nya dari ia kecil hingga sekarang itu sangat berarti. Karena, dari orang tua inilah ia diajarkan membaca, berbicara, berjalan, makan, minum untuk yang pertama kalinya. Karena dari kedua orang tua inilah alasan yang membuat Kania tetap bertahan dan berjuang hingga saat ini. Meskipun dalam proses belajar ia terkadang dimarahin atau dinasehati, ia akan selalu mengingat perkataan kedua orang tua nya, karena perkataan orang tua itu selalu benar (positif). Sehingga segala usaha dan perjuangan orang tuanya yang sudah dilakukan sejak kecil, harus ia balas nanti dengan tangisan bahagia saat melihat anaknya telah mencapai kesuksesannya.