Cobalah dan Jangan takut
Banyak orang bilang, jika selalu belajar akan menghasilkan kesuksesan. Jadi, para orang tua berpikir jika anaknya selalu belajar akan sukses melebihi dirinya. Namun, kebanyakan orang tua salah mengartikan hal tersebut. Anaknya yang selalu dituntut belajar itu pun tidak akan bisa sukses jika dipaksa dengan keinginan orang tua.
Terkadang, ada yang takut mendapatkan nilai jelek karena tidak ingin orang tuanya marah. Hal itu memang benar, tapi seorang anak tidak bisa bebas dengan impian mereka sendiri. Mereka tidak bisa melawan orang tuanya. Jadi, hanya bisa pasrah agar bisa sukses dengan keinginan orang tua. Padahal, hal itu tidak bisa membuat sang anak merasa puas dengan apa yang ia raih. Dia ingin belajar dengan caranya sendiri, keinginan, dan impiannya. Jika dipaksa, kemungkinan besar anak itu akan kehilangan mimpinya sendiri.
Ada juga yang takut untuk mengambil keputusan. Mereka takut salah atas pilihannya sendiri. Lalu, mereka berpikir pasti akan gagal dengan pilihannya karena tidak yakin. Padahal belum tentu akan gagal karena belum mencobanya.
Setiap keinginan dan mimpi seseorang pasti berbeda-beda. Tidak banyak orang bisa menguasai semua pelajaran. Mereka pasti butuh pembelajaran dan pengalaman gagal atau berhasil. Karena semua butuh proses.
Jika keinginan orang berbeda-beda, pasti cara mereka belajar pun berbeda. Tidak semua pola pikir mereka sama. Semua memiliki pemikiran sendiri. Kelebihan dan kekurangan, mereka pasti mempunyai. Tidak layak jika seseorang mengejek hasil karya orang lain. Karena, belum tentu yang mengejek bisa membuatnya.
Seorang anak kadang akan mengeluh jika sudah gagal. Tidak hanya mengeluh, tapi juga pasrah. Rasanya, seperti tidak ada jalan lagi karena sudah gagal. Terlebih lagi, gagal pada pembelajaran yang ia sukai. Jika sudah begitu, pasti akan sulit untuk menyadarkan diri. Padahal, gagal adalah kunci kesuksesan. Kegagalan seperti itu akan menyadari kita untuk berusaha lagi dan jangan menyerah. Banyak yang berpikir, “Kenapa bisa gagal? Padahal ini pelajaran favoritku. Sudahlah, aku memang tidak pandai dalam hal apa pun”. Hal itu membuktikan kalau menang, pasti kita akan menyombongkan diri. Kalau kalah, pasti kita akan sadar dan harus mengulanginya.
Jika kita belajar, pasti akan meraih keinginan atau impian. Namun, bukan belajar jika dipaksa oleh keinginan orang lain. Belajar itu merupakan keinginan dari diri sendiri. Karena, kalau kita belajar dengan paksaan orang lain, maka tidak akan fokus untuk meraih keinginan sendiri. Yang ada di pikiran hanya omongan orang lain. Lalu, ruang untuk keinginan sendiri tidak ada. Bagaimana bisa tercapai keinginan kita sendiri jika hanya memikirkan perkataan orang lain. Buang saja perkataan yang membuat sakit hati. Lalu, berusahalah dengan keyakinan sendiri.
Pada lain waktu, ada seorang anak yang mengatakan sesuatu kepadaku. Dia bilang, “Kita itu bagaikan dua bintang, yaitu Sirius dan Horna. Semua orang selalu melihat ke Sirius karena cahayanya yang sangat terang. Sedangkan, tidak satu pun yang melihat ke Horna karena cahayanya yang redup. Akulah Horna tersebut. Aku selalu melihat ke bintang Sirius dan bermimpi sambil berkata, ‘Bisakah aku mendapatkan sedikit cahaya dari bintang Sirius itu?’. Ternyata aku tidak bisa mendapatkannya”.
Dalam perkataannya, aku terpikirkan bahwa masih banyak sekali anak yang pasrah dengan nasibnya. Padahal, nasib masih bisa diubah dengan lebih berusaha dalam menggapai keinginan. Jika takut gagal, mencobalah terlebih dahulu. Tugas kita itu bukan untuk berhasil. Namun, tugas kita itu adalah untuk mencoba. Karena, dalam mencoba kita akan menemukan kesempatan untuk berhasil. Jika tidak pernah mencoba sama sekali, kita tak akan tahu akankah gagal atau berhasil.
Cobalah semua pelajaran yang merupakan keinginanmu. Belajar dengan sungguh-sungguh agar munculnya sebuah impian. Jangan ada paksaan siapa pun. Paksa saja keinginan yang ada di dirimu. Karena dengan mencoba dan belajar, impian atau keinginan kita akan tercapai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar