Aufa Kirani Achmad

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang muda yang berkarya (Berkarya di Masa Muda, Nikmati di Masa Tua)

Yang muda yang berkarya (Berkarya di Masa Muda, Nikmati di Masa Tua)

Berkarya di Masa Muda, Nikmati di Masa Tua

Oleh Aufa Kirani Achmad

(Siswa Kelas XA SMAS Semen Tonasa Pangkep)

Menjadi generasi muda adalah suatu karunia dan juga tuntutan secara bersamaan. Karunia, karena generasi muda adalah generasi dengan jiwa yang penuh semangat, pemikiran yang luas dan banyak kreativitas. Menjadi generasi muda adalah suatu kebanggan dimana masa depan bangsa dan masa depan kita berada ditangan generasi muda yaitu kita semua.

Masa muda memberikan kita kesempatan untuk berkarya, menyalurkan segala potensi diri kita yang ada selama proses pencarian jati diri sesungguhnya.

Saat kecil kita pasti beranggapan bahwa saat masih muda kita akan bersenang-senang, saat tua kita kaya raya dan saat meninggal akan masuk surga. Tapi pikiran kita saat kecil tidak seperti dengan apa yang kita jalani saat ini, karena dulu hanya memimpikan hidup yang sejahtera dan selalu bahagia, tapi hidup tanpa rintangan sangatlah biasa sama seperti kita hidup tanpa warna.

Ada banyak halangan dan rintangan yang harus dilalui untuk menjadi generasi muda dengan segudang karya. Melalui tetesan air mata, peluh keringat, jatuh dan bangun adalah bagian dari perjuangan demi meraih cita-cita. Menghabiskan hari tua dengan menikmati kerja keras di kala muda. Terkecuali bagi kaum "sultan" (sebutan bagi orang kaya) yang hartanya melimpah tujuh turunan.

Kita bisa melihat contoh dan terinspirasi dari beberapa orang di dunia yang sudah sukses berkat kerja kerasnya dalam berkarya seperti J.K Rowling. Di balik kesuksesan film dan novel Harry Potter ada J.K., yang merupakan sosok yang hebat dan menarik di dunia. Di awal proses penciptaan novelnya tersebut, Rowling sempat bergulat dengan suaminya hingga akhirnya bercerai dan membesarkan putrinya seorang diri. Karyanya bahkan ditolak oleh 12 penerbit, sampai akhirnya Bloomsbury memberi Rowling kesempatan. Jika Grameds ingat penampilan seorang Dementor, itu adalah bentuk konsep bergulir yang didiagnosis dengan depresi klinis seorang J. K Rowling.

Meski banyak tantangan dan masalah dalam hidup, J.K Rowling tidak menyerah dengan keadaan tersebut. Dia akhirnya berhasil bertahan sampai hari ini dan menikmati hasil dari perjuangannya dalam berkarya di masa mudanya.

Dari J.K Rowling kita bisa berkaca bahwa untuk menjadi sosok yang sukses di masa tua kita harus melewati berbagai macam rintangan dalam memulai suatu karya, apalagi jika kita bukan terlahir dari keluarga kaya raya. Kita harus memulai semua dari awal sampai menjadi sukses.

Dalam hidup ini berkarya tidak hanya terpaku dalam artian seni. Adanya pemaknaan yang salah mengenai “berkarya” dapat berpengaruh pada optimisme yang dimiliki seseorang untuk meraihnya. Suatu karya tidak hanya terbatas pada sesuatu yang mendunia dan beraliran seni, karya merupakan segala sesuatu yang diciptakan seseorang yang berasal dari pikiran dan upaya diri sendiri tanpa ada unsur jiplakan. Karya juga dapat berupa sesuatu yang dapat dilihat, didengar, maupun diraba. Dalam berkarya juga dapat diartikan sebagai upaya mengerjakan suatu pekerjaan hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Selain itu, berkarya juga tidak terbatas usia dan gender, setiap orang memiliki hak dalam berkarya, khususnya sebagai seorang pemuda.

Menjadi generasi muda seharusnya menjadi masa emas dalam berkarya. Itulah juga kenapa saat masih muda kita harus berkarya karena jika kita baru ingin berkarya di masa tua akan memiliki banyak resiko seperti kita tidak tahu kapan kita mati dan kita juga tidak bisah mencegah penyakit karena dimasa tua kita akan rentang terkena kedua masalah tua tersebut. Kita muda saja bisa mendapatkan kedua permasalahan tersebut apalagi jika kita sudah tua

Maka dari itu kita semua sebagai generasi muda penerus bangsa mari kita mulai semuanya dalam berkarya, karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi kedepannya di masa muda inilah kita tuangkan semua potensi kita dengan berkata selagi kita masih bisa melakukannya, jadi saat nanti di masa tua kita sudah menikmati hasil dari kita berkarya dan juga menikmati masa tua dengan kejayaan.

PROFIL PENULIS

Aufa Kirani Achmad lahir di Makassar, 1 Januari 2009. Siswa yang sedang duduk di kelas XA SMAS Semen Tonasa ini kini aktif di ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Anak pertama dari tiga bersaudara ini hobi menulis dan membaca.

Kontak dengan penulis bisa melalui No. Tlp/Wa **(censored)**, email **(censored)**, dan blog Sasisabu **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post