A'tilana Naila Zahro

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
perjalanan kedua orang tuaku bertemu hingga membesarkanku
my superhero 💘💗

perjalanan kedua orang tuaku bertemu hingga membesarkanku

Dahulu ada seorang pria asal kota bernama Achmad juarzah, yang sering kali disapa achmad. Achmad adalah seorang mandor edamame yang suatu hari ditugaskan oleh perusahaannya untuk menanam edamame di suatu Desa, yaitu Desa Curah Kates. Sebelum ia menjadi mandor dia pernah berjualan keliling menggunakan becak yang disewanya. Achmad bekerja keras untuk ibunya di rumah, tidak pernah ada kata putus asa dan menyerah dalam mencari pundi-pundi rupiah. Di sisi lain, ada seorang gadis desa bernama Nurhasanah, yang kerap kali orang memanggilnya dengan panggilan nunung. ia adalah seorang gadis yang manis, cantik, pemalu serta selalu patuh kepada kedua orang tuanya. Setiap pagi ia selalu menyapu halaman rumahnya dan mencuci baju disungai depan rumahnya. Achmad sering kali melihat nunung yang sedang melakukan rutinitas paginya, ia menjadi tertarik dan jatuh cinta kepada nunung. Ia memantapkan hati untuk melamar sang gadis dengan langsung menemui kedua orang tuanya yang bernama bapak suhairi dan ibu suwarti. Kedua orang tua nunung menerima maksud baik dari pria yang melamar anak mereka,  sehingga mereka setuju ketika achmad melamar nunung dan bermaksud menikahinya. Nunung yang tidak tau apa apa pun ia hanya bisa patuh dan menerima keputusan ayahnya. Meskipun ia tidak pernah kenal dan tidak cinta dengan achmad, tetapi ia yakin seiring berjalannya waktu yang namanya perasaan pasti akan tumbu, sebab cinta tumbuh karena terbiasa. Mereka pun menikah dan dikaruniai 4 anak oleh Allah. Tepat pada tanggal 17 juni 2007 lahir anak ke-4 mereka yang berjenis kelamin perempuan. bayi perempuan itu adalah aku yang sering kali disapa A'tilana jika di sekolah dan orang-orang memanggilku wawa jika di rumah. yeah.. mereka adalah kedua orang tuaku yang sangat berjasa dalam kehidupanku. mamaku melahirkan aku secara normal dan tidak di rumah sakit, melainkan melahirkan di rumah yang hanya dibantu oleh bidan desa tanpa ada nya peralatan yang lengkap seperti di rumah sakit. diantara saudara-saudara kandungku hanya aku yang dilahirkan di rumah, sehingga kata mama… saat melahirkan aku, sakit nya berkali kali lipat. Kemudian aku tumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria, kedua orang tuaku membesarkanku dan saudaraku dengan penuh kasih sayang dan perhatian, mereka selalu berusaha menuruti kemauan anak-anaknya, sampai mereka lupa untuk memikirkan diri mereka sendiri. Sewaktu kakak pertama dan kakak keduaku mondok, hanya tersisa aku dan abang di rumah. Bisa dibilang dulu kami sangat nakal dan usil wkwk, sampai-sampai aku dan abangku pernah akan dititipkan di panti asuhan karena kenakalan kami. mendengar hal itu tentu saja kami menangis dan berusaha meminta maaf kepada ayah dan mama. Mama dengan segera mengemasi semua pakaian kita dan berangkat menuju panti asuhan. Ditengah perjalan kami tertidur, dan ketika bangun kita sudah berada di rumah lagi. Nyatanya, mama dan ayah tidak benar-benar mau melakukan hal itu, mereka melakukan hal tersebut untuk kebaikan kami dengan memberikan teguran tegas yang akan diingat sampai kita dewasa mungkin hingga tua nanti. Dulu aku sangat lengket dengan sang ayah, kami mempunya 1 rutinitas yang tak pernah dilewatkan, yaitu setiap hari jum'at ketika ayah mengambil uang di kantor aku selalu ikut dia. Setelah mengambil uang kita selalu berjalan jalan dan tidak lupa mampir ke agung wardana (toko peralatan sekolah) aku suka sekali mengoleksi kotak pensil, sehingga banyak sekali kotak pensil yang ku punya. Ayah sudah sering kali diingatkan oleh mama untuk tidak boleh sering membelikan ini itu, atau dengan kata lain menuruti semua keinginan anaknya, ayahku selalu menjawab "ngga papa kita sekali kali menuruti permintaan anak-anak kita selagi bisa, kenapa tidak". Sedangkan mama adalah tempat bersandar yang sangat nyaman, beliau selalu memberikan solusi ketika aku bingung, memberi kritik yang membangun ketika aku salah. Masakan mama adalah masakan terenak no 1 di Dunia, aku adalah penggemar no 1 segala sesuatu yang dibuatnyaa. Kedua orang tua ku adalah orang yang sama sama bekerja keras, penuh semangat, dan selalu sabar. Mereka sangat mementingkan pendidikan anaknya, Mereka tidak akan membiarkan anaknya tidak berpendidikan, sampai mereka pernah menjual salah satu aset mereka untuk biaya pendidikan aku dan saudara-saudaraku. Begitu banyak pengorbanan orang tuaku untuk anaknya, tidak hanya orang tuaku tetapi orang tua lainnya juga pasti akan melakukan hal yang sama jika bersangkutan dengan masa depan anak-anak mereka. Ibarat orang tua bagi sang anak adalah seorang pahlawan yang sangat berjasa dan memberikan cahaya bagi kehidupannya. Aku sangat beruntung memiliki kedua orang tua seperti mereka, yang selalu sabar, peduli, adil, selalu memberikan arah yang benar jika aku berada di perasaan bimbang. makasih mama dan ayah sudah membesarkan ku hingga aku besar seperti ini, Semoga kalian sehat selalu, panjang umur hingga bisa melihat aku menjadi orang yang sukses nantinya dan sampai kita menua bersama aamiin… 

love you maa yahh💖

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post