ariska sovie nur octarien
kidung burung setia
kini, sang mentari mendekap bumi
batas setapak meresap sepi
ribuan cahaya menyusup sela-sela jari
tak terhitung walau sejuta kali
angin berhembus mesra
sapa tubuh tanpa jeda
suara indah menggema
entah mengapa, tidak terasa asing di telinga
terpaku di satu titik
ia bernyanyi, sangat cantik
sosok hewan kecil tengah mengepakkan sayap
mendadak suasana jadi senyap
mulai menggoyangkan tubuh
menggelengkan kepala dengan angkuh
kicauan lembut, namun nyaring, berlangsung lama
berharap, agar hidup se elok melodi peri udara
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar