Siang itu, Rani melihat neneknya batuk-batuk kecil. Nenek berkata bahwa ia hanya masuk angin ringan. Rani pun teringat resep sederhana yang sering diajarkan ibunya: membuat wedang jahe hangat.

Rani segera bergegas ke dapur. Ia menyiapkan beberapa bahan, yaitu dua ruas jahe segar, tiga sendok makan gula merah, empat ratus mililiter air, dan sedikit garam. Tak lupa, ia juga mengambil beberapa alat: sebuah ulekan untuk mememarkan jahe, panci kecil, sendok, dan sebuah gelas.

Dengan teliti, Rani mencuci jahe hingga bersih, lalu mememarkan jahe tersebut menggunakan ulekan. Setelah itu, ia memasukkan jahe ke dalam panci berisi air dan merebusnya hingga mendidih. Aroma hangat jahe mulai menyebar memenuhi dapur, membuat suasana menjadi nyaman.

Tak lama kemudian, Rani menambahkan gula merah dan sedikit garam ke dalam rebusan. Ia mengaduk perlahan hingga gula larut sempurna. Setelah cukup matang, wedang jahe disaring dan dituang ke dalam gelas.

Dengan hati-hati, Rani membawa minuman hangat itu ke kamar nenek. Sang nenek tersenyum haru melihat perhatian cucunya. “Terima kasih, Nak. Wedang buatanmu mengingatkanku pada masa muda dulu,” ucap nenek dengan mata berkaca-kaca.

Rani pun ikut tersenyum. Hatinya merasa bahagia karena bisa merawat nenek dengan cara yang sederhana namun penuh kasih sayang.

Mengubah Cerpen Menjadi Teks Prosedur

Tujuan:

Membuat minuman wedang jahe hangat sebagai obat herbal untuk masuk angin ringan.

Alat dan Bahan:

- 2 ruas jahe segar

- 3 sendok makan gula merah

- 400 ml air

- Sedikit garam

- Ulekan

- Panci kecil

- Sendok

- Gelas

Langkah-langkah:

1. Cuci jahe hingga bersih.

2. Memarkan jahe dengan menggunakan ulekan.

3. Masukkan jahe ke dalam panci berisi air.

4. Rebus hingga mendidih.

5. Tambahkan gula merah dan sedikit garam.

6. Aduk perlahan hingga gula larut.

7. Saring rebusan jahe.

8. Tuangkan wedang jahe ke dalam gelas.

Hasil:

Wedang jahe hangat siap disajikan.

Tulisan Kelima.

Jakarta, 11 September 2025.