Rumahku..
Haloo semuanyaa namaku anggi yuskania luchy.aku anak pertama dari dua bersaudara.aku mempunyai adik yang bernama amelia yuskania evany.ibuku bernama eny yusana dan ayahku bernama sukani purnomo.ayahku dan ibuku menikah pada tahun 2004.untuk mendapatkan buah hati ayahku dan ibuku harus menunggu 4 tahun lamanya.setelah 4 tahun lamanya lahirlah aku didunia ini pada tanggal 6 januari 2008.dan sekarang aku akan menceritakan perjuangan orang tua ku membesarkanku sampai saat ini.aku dibesarkan oleh kedua orang tua yang hebat.sejak aku kecil sampai saat ini aku hampir tidak pernah merasakan yang namanya kekurangan.memang aku bukan terlahir dari keluarga kaya raya tapi dapat dipastikan kedua orang tuaku tidak aku membiarkanku merasa kurang.orang tuaku selalu mengusahakan keinginan anaknya tercapai meskipun mereka juga membutuhkannya.aku tidak bisa membayangkan betapa lelahnya orang tuaku mencari uang untukku.ibuku memiliki toko kelontong dan pada saat itu aku masih kecil.sewaktu aku kecil aku termasuk anak yang bandel karena kalau semisal ada hajatan dan banyak orang yang menjual mainan aku selalu langsung mengambil mengambil entah itu 1, 2, 3 aku hanya tahu mengambil dan tidak pernah membayar karna penjualnya sudah hafal kalau aku anaknya bu eny dan pak sukani.aku melakukan itu setiap ada hajatan ataupun acara acara lainnya.orang tuaku tidak pernah marah padaku.ibukku adalah malaikat tak bersayap di dunia ini.walaupun terkadang ibukku suka memarahiku.aku ingat sekali sewaktu aku dipondok dulu.pada waktu itu aku membutuhkan baju batik dan aku tidak punya, sore aku menelpon ibuku untuk membelikan baju batik dan ibukku malam malam ke pondok ku untuk mengantarkan baju batik dan itu hanya bersama adekku.rasanya aku pengen nangis tapi aku tipikal anak yang tidak bisa nangis di depan orang tua, akhirnya aku diam saja dan sampai kamar aku menangis.ayahku dia adalah pelindungku ketika aku disakiti banyak orang.aku masih teringat ketika aku masih menduduki bangku sekolah dasar, setiap aku bermain pasti pulangnya menangis karna dipukul temanku lalu ayahku bilanh seperti ini “kalau kamu pulang main menangis tidak usah pulang kalo kamu dipukul, pukul balik, kalo kamu di tinju, tinju balik jangan pulang pulang nangis tapi kalo kamu tidak dipukul ya jangan memukul” kata itu selalu ku ingat sampai sekarang.sejak saat itu aku tidak takut lagi pada temanku yang suka memukulku, karena kalau temanku memukulku akan ku balas perbuatannya sesuai dia berbuat kepadaku.sejak saat itu temanku tidak ada yang berani menjahili ku lagi.sampai saat ini aku juga seperti itu.saat aku dipondok aku sangat ingat kejadian ini.waktu itu hari jumat, aku sedang membutuhkan celana hitam untuk classmeet tetapi ternyata celanku dirumah akhirnya aku telepon mamaku lalu aku bilang “papa suruh anterin ma” terus mamaku bilang “papa lagi sakit” aku pun menjawab ”yowes ma gausah gpp” tak pikir ya emang ga jadi nganterin jadi aku pinjam temanku.lalu paginya saat aku ingin berangkat sekolah aku melihat ayahku di depan gerbang pondok lalu ku temui dan ayahku bilang “ini celananya” disitu aku udah ga kuat pengen nangis karena ayahku lagi sakit tapi rela nganterin celana ke pondokku.terus aku bilang “yaAllah pa gausah gpp kalo papa sakit” terus papaku bilang “ ya gpp katanya celananya butuh gpp” aku udah ga kuat pengen nangis akhirnya aku pamit berangkat sekolah aja.kayanya cukup sekian aja dehh jangan banyak banyak. Untuk mama papa tolong hidup lebih lamaππ€ππlove u mama papa adekπ€π€ππ.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
minimal di pisah paragraf e