Angelina Ariyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

4 memory

2 February 2008, bertepatan pada hari Sabtu. Lahirlah seorang bayi kecil dari rahim seorang ibu peri, bayi kecil itu bernama Angelina Ariyanti. Nama itu memiliki arti, yang tak lain adalah malaikat Lina. Ya, Herlina Ari Mustikowati, itulah nama ibu periku. Aku biasa memanggil ibu peri dengan sebutan "Mama". Selain punya ibu peri aku juga punya superhero loh!!, Yang bernama Roffi Sutikno, biasa aku memanggilnya dengan sebutan "Ayah". Mamaku bekerja menjadi guru di sekitar rumah, selain menjadi guru mama juga berjualan Tupperware, Jajan Chiki atau barang-barang yang booming kala itu, sedangkan ayahku adalah seorang PNS di Bondowoso, setiap malam Minggu superheroku selalu pulang kerumah untuk bertemu aku putri kecilnya dan ibu peri. Tentu aku sangat excited!!. Setiap ayah ingin pergi bekerja, aku selalu menangis dan merengek, agar ayah tidak berangkat berkerja saat itu. 

Bisa dibilang hidupku ini biasa-biasa saja. Aku tinggal serumah dengan nenek dari mama. Aku biasa memanggil nenek dengan sebutan umi, dan kakek dengan sebutan akung. Mama, ayah, umi, dan akung sangat sibuk bekerja. Jadi saat umurku kurang dari 3 tahun, aku lebih sering bersama Bu Ama. Bu Ama adalah adik ipar akungku. Aku amat sangat dekat dengan Bu Ama, Bu Ama ini type orang yang suka anak kecil, jadi nggak heran jika anak kecil nempel banget sama Bu Ama. 

Walaupun orang tuaku sibuk bekerja, mereka tetap membagi waktu untukku, putri kecilnya. Mamaku selalu membawakan aku makanan setiap pulang mengajar dari sekolah, Sedangkan ayahku selalu membawaku jalan-jalan setiap weekend. mamaku ini type orang yang perhatian, dan suka ngasih gift gitu. Mama ngajar di 3 tempat, yaitu SMP, MI, dan SMK, mama ngajar sebagai guru bahasa Inggris. Sedangkan Ayah ini type orang yang suka ngasih pujian dan lembut, bahkan aku gapernah liat ayah marah loh!!. Ayahku bekerja sebagai apoteker di puskesmas. 

Pada saat umurku beranjak 3 taun, aku mendapatkan seorang adik, ia bernama Safina Khairunnisa. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan Fina. Nama adikku ini istimewa loh!!, Karna dinama itu ada nama ibu peri serta superheroku. Fina yang berarti Roffi-Lina, Keren kan!. Maka dari itu terkadang aku merasa kesal jika ada yang mengganti nama adikku menjadi Pina/Vina. 

Perlahan kehidupanku berubah. Saat umurku 5 tahun ibu periku divonis kanker serviks stadium III. Aku dan adikku belum tahu apa-apa kala itu. Aku cuma tahu mama sakit dan harus kemo setiap 3 bulan sekali, rambut mama mulai rontok. Rambut mama yang dulu tebal, persis sekali dengan rambutku, perlahan mulai menipis, bahkan hampir tidak memiliki rambut di kepalanya. Barang berharga juga banyak yang dijual, seperti emas serta tanah, untuk membayar pengobatan mama yang bisa dibilang cukup besar untuk keluarga kami yang pas-passan. Saat itu aku lebih sering menginap di tempat Bu Ama, dikarenakan rumah umi kosong. Semua ikut mengantarkan mama untuk kemo. 

Sejak saat itu, mama mulai mengurangi pekerjaannya, mama mengundurkan diri dari SMK, lalu disusul MI. Keuangan keluargaku semakin menipis. Mama berfikir "apa bisa kalau begini terus?", Mama mulai memutar otak. Mama mulai berjualan di kantin SMP nya, mama berjuang Snack dan juga barang-barang yang booming pada saat itu. Karena dirasa masih kurang, mama juga mulai berjualan Tupperware, perlahan keuangan keluargaku mulai membaik, mama ku sangat pintar mengatur keuangan sedangkan ayahku kebalikannya, ayah sangat ceroboh dalam mengatur keuangan, sama sepertiku hehehe.

Kemoterapi nya mama itu tidak pasti, bisa 5-10 harian. Saat mama kemoterapi yang mengasuh aku biasanya umi, umi ini type orang yang tegas serta blak-blakan. Sangat berbanding terbalik dengan mama. Tapi jangan salah, umiku ini orangnya perhatian juga kok, walaupun harus diawali dengan marah-marah dulu.

Semenjak masuk SD, aku sering sekali sakit-sakitan. Aku sering dijemput mama dari sekolah untuk berobat. Aku senang, bukan senang karena sakit, tapi aku senang karena memiliki waktu bersama dengan mama, 'hanya berdua'. Aku sangat jarang memiliki waktu bersama mama, karena aku selalu berebut mama dengan adikku, dan ya aku yang selalu saja mengalah. Aku ingat, saat pulang dari puskesmas aku mampir ke warung makan Rizky, disana aku minta ayam bakar, dan mama membelikannya!! Woww, aku benar-benar senang saat itu. Tetapi mama hanya membeli 1, mama tidak ikut makan katanya sudah kenyang, padahal aku tau itu belum lewat jam makan siang. Aku disuapin mama dan itu rasanya enak sekali. Sejak saat itu aku sangat suka dengan ayam bakar!!. 

Pada Desember 2017, saat umurku 9 tahun. Mama benar-benar pergi jauh, pergi bahkan tidak akan pernah kembali lagi. Tidak bisa lagi bercerita keseharianku di sekolah sebelum tidur, tidak ada lagi ucapan good night, tidak ada lagi bekal untukku disekolah, tidak bisa lagi diantar mama ngaji, tidak bisa lagi ikut mama beli Tupperware, tidak bisa lagi duduk di kursi guru mama, tidak ada lagi yang mengajakku belajar sebelum tidur. Semenjak mama ninggalin aku semua berubah, semua hancur. Yang awalnya aku sering ngerjain pr, belajar setiap malam, punya teman cerita/keluh kesah. Itu semua telah hilang. Kehidupanku berubah semenjak mama pergi. Aku belum bisa membalas apapun untuk mama, tapi kenapa mama pergi dulu? Katanya mama pengen liat mbak Angel besar, katanya mama pengen liat mbak Angel jadi dokter biar bisa ngobatin penyakit mama?, Katanya mama pengen liat mbak Angel sukses? Mama kemana sekarang?. Sekarang aku udah SMA loh ma. Angel udah dikota orang sekarang. Angel udah ga dilumajang lagi, angel berani ma ke kota orang sendiri, padahal angel disini gapunya siapa-siapa, tapi angel percaya kalau mama selalu ada sama Angel, Angel percaya janji mama "mbak Angel, mama selalu sama mbak Angel kok" iya ma aku percaya.A

ku itu orangnya gengsian, tapi semenjak kejadian itu aku benar-benar berusaha melawan rasa gengsi dan egoku sendiri. Aku takut menyesal, aku gamau mengulangi penyesalan itu lagi. Perlahan aku mulai terbuka ke keluargaku, perlahan tapi pasti. Aku juga ingin menyampaikan rasa terimakasih ku kepada mama dan ayah. Terimakasih telah merawat aku sedari kecil, terimakasih kalian mensuport aku untuk melakukan hal-hal baik, tanpa kalian mungkin aku akan kehilangan arah, mungkin aku tidak akan jadi seperti sekarang ini. Dan maaf, aku belum bisa membalas semua kebaikan yang mama ayah kasih, maaf Angel belum bisa jadi apa-apa. Yah, tunggu Angel sukses ya? Nanti kita wujudkan semua mimpi ayah, mama, dan juga adik. 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post