Seorang guru adalah cahaya di tengah-tengah kegelapan, memberi penerangan dalam gulita bagi siswa-siswinya, memberikan cahaya ilmu untuk para siswa agar lancar dalam jalan kehidupan mereka. Seorang guru tetaplah manusia biasa, tetapi dia mampu mencetak insan cendikia di masa depan. Guru bukanlah manusia sempurna, tapi bimbingan, motivasi dan arahannya sangat diperlukan untuk membuka cakrawala pemikiran kita dan mengisinya bermacam-macam pengetahuan. Tak hanya mengajarkan pengetahuan, guru juga mampu mengolah rasa dan memantapkan potensi terbaik anak didiknya. Guru sebagai penerang dan petunjuk bagi generasi-generasi akan datang. Ia mencurahkan hidupnya dari menuntut ilmu dengan rela menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menuntut ilmu selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun.

Dalam menghadapi era modern seperti sekarang ini, bekal ilmu sangatlah penting. Di mana segala aktivitas dapat dimudahkan dengan kecanggihan teknologi namun belum bisa menggantikan peran guru, karena hanya beliau yang mampu mengolah rasa dan menggunakan sentuhan kasih sayang dalam memberikan pengajaran terhadap siswa-siswinya. Bahkan mesin tidak bisa menggantikan peran ini. Guru akan menempati sudut istimewa di hati masing-masing siswa, baik ketika masih belajar di sekolah maupun siswa yang sudah lulus. Seorang guru harus mempertahankan ilmunya dengan selalu belajar, belajar dan belajar. Baru ilmu yang di pelajari di salurkan dan diberikan kepada murid-muridnya.

Menurutku, guru sebagai pembelajar sejati. Kenapa? Karena guru terus-menerus belajar untuk menjaga martabatnya sebagai seorang profesional melalui upaya pengembangan diri, sekaligus berhasil dalam membantu siswanya menuju kehidupan masa depan yang gemilang. Guru sebagai pembelajar sejati adalah guru yang dengan tulus mengajar kepada siswa-siswinya tanpa rasa pamrih dan sombong. Masing-masing guru pasti memiliki potensi yang berbeda-beda dalam mengajar kepada murid-muridnya di sekolah. Meskipun potensi yang berbeda-beda, guru tetaplah seseorang yang sangat hebat, mereka mampu merancang, melaksanan, dan menilai pembelajaran dimanapun ia berada.

Guru bukan hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang menginspirasi dan membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan sepanjang hidup mereka. Berbagai peran ia jalankan, tak hanya menjadi pendidik tapi juga menjadi orang tua, bahkan teman bercengkrama. Itu semua dijalankan demi terciptanya kenyamanan yang menjadikan kerinduan di kemudian hari. Mereka mengajarkan kita tentang banyak hal mulai dari membaca, menulis, berhitung bahkan hal sepele pun mereka ajarkan. Akan tetapi mengapa pada zaman modern seperti sekarang banyak anak yang tidak menghargai gurunya? Padahal tanpa guru kalian tidak akan mendapatkan ilmu yang berharga dalam kehidupan ini. Coba kalian bayangkan jika di dunia ini tidak ada guru, apa jadinya dunia ini. Dunia akan menjadi gelap kejahatan merajalela, kemiskinan di mana-mana.

Banyak guru di luar sana tidak mementingkan kehidupan nyata mereka sesusah apa mereka selama anak-anak didik mereka senang dan bahagia serta apa yang menjadi kebutuhan anak-anak ini terpenuhi. Tanpa mereka kita bukan siapa-siapa, tanpa mereka kita hanyalah kertas buram kosong yang sangat usang, mulai saat ini hargailah seorang guru bangunlah kreatifitasnya dan semangati beliau agar tetap dalam jalurnya untuk membangun negeri ini dan menjadikan anak Indonesia menjadi anak yang hebat, cerdas serta bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa.

Begitu penting peran seorang guru, tidak sembarang orang bisa menjadi seorang guru. Untuk menjadi seorang guru yang berkemampuan dan kepedulian juga tidaklah gampang. Ia harus menguasai materi pelajaran, membuat perencanaan pembelajaran yang baik, melaksanakan pembelajaran dengan penuh kehangatan, melakukan penilaian dengan cara mendidik, dan menangani kesulitan belajar siswa dengan penuh rasa tanggung jawab.

Guru ibarat mercusuar di tepi pantai yang mengeluarkan cahaya terang. Ia menjadi petunjuk arah bagi kapal-kapal yang berada di tengah-tengah laut. Orang mencari ilmu, seperti kapal-kapal tersebut. Mereka akan sangat senang ketika menemukan orang yang bisa menjadi gurunya. Guru adalah orang yang dapat dipercaya dan dijadikan teladan baik bagi murid-muridnya. Murid-murid juga memperhatikan sikap gurunya ketika mengajar, bahkan sikap gurunya itulah kadang-kadang akan selalu diingat dan dikenang oleh murid-muridnya.

Semakin banyak orang berilmu, maka akan semakin terang pula pemikiran-pemikiran orang-orang. Seseorang yang sadar bahwa alam pikirannya masih gelap karena terjebak dalam kebodohannya maka ia akan segera bangkit untuk mencari cahaya. Ia bergegas untuk mencari ilmu yang bisa membuatnya keluar dari kegelapan yang selama ini menyelimutinya. Orang tersebut kemudian disebut murid.

Guru selalu dikenang sebagai sosok yang selalu memancarkan cahaya kasih sayang ilmunya sekalipun guru tersebut telah kembali ke haribaan ilahi, tetapi Allah tetap mengalirkan pahala atas ilmu bermanfaat yang diberikan semasa hidupnya sebagai bekal di alam kubur menunggu hari kelak. Guru merupakan insan istimewa yang secarik kertas berisi tulisan pun sebenarnya tidak mampu menjabarkan betapa banyaknya jasa yang ia torehkan dalam hidup kita. Karena itulah, seorang guru hendaknya selalu berpijak di atas sajadah ibadah agar Allah SWT memudahkan langkahnya dalam memberi pemahaman kepada para siswa.

Guru itu bukanlah buruh, dia adalah pejuang gigih pahlawan tanpa tanda jasa sang pendidik generasi masa depan, perjuangannya adalah kesabaran, ilmunya seperti lampu di kegelapan. Disaat ku gelap akan ilmu engkaulah penerang mendatangiku dengan sabar dan tenang kau mendidik setiap hari. Guru engkau pahlawan yang sampai kapan pun yang tak pernah harap imbalan. Guru entah apa yang dapat kami ucapkan selain berterima kasih kepadamu. Terimakasih untuk guru-guru ku jasamu akan selalu terukir di dalam sanubariku.