Ananda Khusnun Nasukha

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEPARUH JIWAKU

SEPARUH JIWAKU

“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu” kurang lebih begitulah hadist yang telah diriwayatkan oleh Rasulullah. SAW. Sosok ibu memang begitu istimewa, bagaimana tidak, beliau mengandung kita selama kurang lebih 9 bulan 10 hari dengan penuh kepayahan, mempertaruhkan hidup, dan matinya untuk melahirkan buah hati yang telah ia nanti nantikan. Setelah perjuangan mempertaruhkan jiwa raganya. Beliau juga mencurahkan seluruh tenaga, kasih sayang untuk mendidik serta membesarkan sang buah hati. Hingga, lahirlah orang-orang hebat di dunia ini, berkat perjuangannya yang tak ternilai harganya.

Berbicara tentang perjuangan seorang ibu. Aku akan menceritakan sedikit kisah bagaimana perjuangan ibuku untuk membesarkanku hingga kini. Aku yang telah mampu berdiri tegak menginjakkan kaki di dunia ini dan juga melihat keindahan ciptaan-Nya.

Ketika mengandung aku, ibuku mengalami berbagai kesulitan. Hal itu terjadi karena keadaanku di dalam kandungan ibuku tidak baik baik saja. Posisiku di dalam kandungan ibuku tidak normal layaknya janin pada umumnya. Sehingga ibuku merasakan sesak yang berkepanjangan.

Perjuangan beliau tak hanya itu saja. Ketika melahirkan aku, beliau juga merasakan sakit yang begitu hebat dikarenakan sejak dalam kandungan aku tidak baik baik saja. Namun, berkat usaha dan doa beliau, aku lahir dengan selamat setelah melewati begitu banyak proses dan perjuangan ibuku. Setelah aku lahir, aku tumbuh menjadi seorang anak yang aktif. Hingga membuat ibuku kewalahan dalam mengurusku. Namun, beliau tidak pernah mengeluhkan atas hal itu. Setelah umurku 2 tahun, kedua orang tuaku kembali diuji dengan kondisi kesehatanku.

Saat usiaku menginjak 2 tahun, aku terkena serangan asma akut yang membuat aku sering mengeluh kesakitan. Aku sering terjaga semalaman. Lagi-lagi ibuku dengan hebatnya merawatku tanpa pernah berkeluh kesah. Beliau rela mengorbankan waktu tidurnya untuk menjaga dan merawatku hingga aku benar benar pulih. Mungkin saja waktu yang beliau miliki telah tersita habis untuk merawatku. Saat itu, aku harus menjalani terapi dan mendatangi banyak dokter. Hingga akhirnya, saat ini aku tumbuh menjadi anak yang sehat berkat perjuangan beliau.

Entah dibuat dari apakah hati seorang ibu. Hingga memiliki kesabaran juga kasih sayang yang tiada batasnya, Tidak heran, jika Allah begitu memuliakan seorang ibu. Tanpa hadirnya sosok ibu, mungkin dunia ini akan lumpuh dan takkan ada lagi generasi penerus yang mampu melanjutkan perjuangannya. Semua orang-orang hebat di dunia ini juga dilahirkan dari seorang ibu. Maka pantaskah kita untuk memperlakukan beliau dengan tidak baik setelah apa yang beliau berikan kepada kita?.

Beliau rela mempertaruhkan hidup dan matinya untuk melahirkan kita di dunia ini. Tanpa beliau kita tidak akan bisa melihat bagaimana keindahan ciptaan Allah dan bagaimana kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta ini. Sampai akhir hayat sekalipun kita tidak akan dapat membalas apa yang telah ibu berikan kepada kita.

Rangkaian kata ini, kupersembahkan untuk ibuku juga semua ibu hebat di dunia ini. Atas segala cinta dan kasihnya yang tak mampu kujelaskan dengan kata kata. Karena bagiku, ibu adalah separuh jiwaku yang jika hilang maka separuh jiwaku juga akan melayang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post