Amanda Nur Azijah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
'Aku Dulu dan Sekarang'

'Aku Dulu dan Sekarang'

Dulu, aku adalah anak yang gemuk dan pemalu. Aku sering merasa berbeda dari teman-temanku. Aku tuna rungu, dan dunia seolah sunyi tanpa suara. Kadang aku iri melihat orang lain yang bisa mendengar tawa, musik, dan percakapan dengan mudah. Tapi aku tidak sendiri.

Aku punya ibu yang luar biasa. Ibu selalu menggenggam tanganku dengan hangat, menatap mataku dan berkata lewat gerakan bibir yang penuh kasih, “Kamu hebat, Nak.” Ibu tidak pernah lelah mendukungku, mengajariku arti sabar, dan membuatku percaya bahwa kekurangan bukan alasan untuk menyerah.

Aku juga punya adik yang baik. Adikku selalu menemaniku bermain, membantu menerjemahkan kata-kata orang lain, dan kadang menulis pesan kecil agar aku tahu apa yang sedang terjadi. Kami sering tertawa bersama — bukan dengan suara, tapi dengan hati.

Sekarang aku tumbuh besar. Aku tidak lagi gemuk seperti dulu. Aku lebih percaya diri, dan aku tahu bahwa aku cantik — luar dan dalam. Aku masih tuna rungu, tapi aku tidak tuli terhadap cinta dan kebaikan yang mengelilingiku. Aku mendengar dunia dengan cara yang berbeda: lewat senyum ibu, pelukan adik, dan cahaya dalam hatiku sendiri.

Aku adalah aku — kuat, cantik, dan berharga. Karena keindahan sejati bukan datang dari apa yang terdengar oleh telinga, tapi dari apa yang dirasakan oleh hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post