Alkisyah Rewae

Dont carry the world upon your shoulder

Selengkapnya
Navigasi Web
Jejak Terakhir

Jejak Terakhir

Pagi ini adalah pagi yang menegangkan bagiku. Aku bangun lebih pagi dari biasanya, mencoba menaklukkan waktu yang berlari begitu cepat. Walau begitu, seperti biasa, aku tetap melaju ke sekolah dengan kuda besiku pada pukul 06.00. Padahal, sejak subuh aku telah berjanji pada diri sendiri untuk berangkat pukul 05.45 — janji yang akhirnya tertelan oleh waktu.

Sepanjang perjalanan, pikiranku berputar seperti roda motor yang terus berputar. Hari ini adalah hari penting — hari serah terima jabatan kepengurusan OSIS dan MPK di sekolah kami. Aku telah menyusun rencana dengan cermat: dari piket pagi, mencetak dokumen penting, hingga menyiapkan segala kebutuhan untuk acara tersebut.

Namun, tak semua berjalan sesuai rencana. Karena berangkat terlambat, waktuku menjadi berantakan. Aku terlalu lama di ruang piket hingga tak sempat mengurus dokumen yang harus dicetak. Tapi syukurlah, ada anggota lain yang sigap menggantikan tugasku. Seolah semesta masih memberi pertolongan kecil di tengah kepanikan pagiku.

Setelah semua siap, kami mengikuti upacara bendera seperti biasa. Langit pagi tampak teduh, seolah ikut menyaksikan momen bersejarah kami. Seusai upacara, kami diarahkan untuk berbaris di depan sesuai dengan posisi masing-masing. Barisan demi barisan berdiri tegak, seperti pasukan kecil yang siap melepas tanggung jawabnya dengan hormat.

Ibu Lani selaku MC memandu acara dengan suara yang lembut namun tegas. Setiap kata yang ia ucapkan mengalun seperti irama yang menuntun kami dari awal hingga akhir acara. Hingga tibalah saat yang paling mengharukan — pemberian selamat dari bapak dan ibu guru. Mereka berjalan perlahan mengelilingi kami yang masih berbaris. Di antara wajah-wajah itu, terdengar tangisan sendu, seperti lagu perpisahan yang lirih namun bermakna. Di sisi para pemberi maupun penerima, air mata menjadi bahasa yang tak perlu diterjemahkan.

Setelah prosesi usai, tibalah waktunya kami — pengurus OSIS dan MPK periode sebelumnya — menyerahkan tongkat estafet tanggung jawab. Sejak saat itu, kami tak lagi memiliki wewenang dan kewajiban terhadap kegiatan sekolah. Ada rasa lega yang menari di hati, namun di sela kelegaan itu, terselip juga kesedihan yang halus. Seperti langit sore yang perlahan kehilangan sinarnya, aku pun merasa kehilangan sesuatu yang pernah mengisi hari-hariku.

Tulisan ke - 9

13 Oktober 2025

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post