Al Fatur Rahman Ibrahim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KEPEDULIAN SOSIAL BERMASYARAKAT DALAM PANDANGAN ISLAM

KEPEDULIAN SOSIAL BERMASYARAKAT DALAM PANDANGAN ISLAM

KEPEDULIAN SOSIAL BERMASYARAKAT

DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh :

Al Fatur Rahman Ibrahim

kata ” kepedulian” berasal dari kata “peduli” berarti mengindahkan, memperhatikan, menghiraukian. Kemudian kata tersebut ditambah awal ke dan akhiran an, menjadi kepedulian. Kata “kepedulian” dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan dengan dua pengertian; pertama, perihal sangat peduli; dan kedua, sangat mengindahkan (memperhatikan). sedangkan kata” sosial” dalam kamus tersebut juga diartikan dengan dua pengertian; pertama, berekenan denggan masyarakat; dan kedua, suka memperhatiakn kepentingan umum (suka menolong, membantu dan lain sebagainya).

Dari pengertian dua kata diatas, maka kepedulian sosial dapat diartikan sebagai sebuah sikap mengindahkan (memperhatiakn) sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sedagkan pegertian secara umum yang disebut dengan kepedulian sosial adalah suatu sikap yang dimiliki setiap individu, kelompok atau organisasi antuk memperhatikan orang lain dan lingkungan sosialnya. Kepedulian ini bertujuan untuk memenuhi atau meningkatkan kebutuhan hidup individu atau komunitas serta menjaga dan memelihara lingkungan demi kemeslahatan bersama.

Salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan adalah membangun kepedulian antara sesama muslim. Dalam islam kepedulian sesama muslim merupakan tali persaudaraan yang sangat kuat, Kekuatan persaudaraan islam di ibaratkan sebagai satu tubuh, yakni jika ada suatu anggota badan yang sakit, maka seluruh badan merasakan sakit pula.

Begitu pula jika ada saudara kita menderita karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi maka kita sebagai seorang muslim saling membantu. ini merupakan kepedulian sosial antara kerabat kita, islam sebagai agama yang sempurna berusaha mengatasi kemiskinan dan mencari jalan keluarnya serta mengawasi kemungkinan dampaknya.

Tujuannya menyelamatkan aqidah, akhlak, dan amal perbuatan, melindungi kestabilan dan kentetraman masyarakat, serta mewujudkan jiwa persaudaraan antara sesama kaum muslimin. Islam memerintahkan anggota keluarga saling menjamin dan mencukupi. Sebagian meringankan penderitaan anggota keluarga yang lain.

Allah swt. berfirman yang artinya. “dan orang-orang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi pertolongan (kepada orang muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat)”.Q,S. Al-Anfal (74).

Di ayat yang lain juga Allah swt. Berfirman yang artinya.”dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut kitab Allah. Sungguh, Allah maha mengetahui segala sesuatu”. Q.S. Al-Anfal (75).

islam mewajibkan kita semua saling membantu satu sama lain, jika di antara kita memiliki harta yang lebih maka bersedaklah kepada keluarga kita atau teman kerabat kita yang tidak mampu atau memberikan nafkah kepada orang fakir, miskin, dan anak yatim. Ikut bergembira jika saudara kita mendapatkan kenikmatan, dan ikut sedih jika saudara kita ditimpah musibah. Tidak boleh menampakkan kegembiraan di saat saudara kita ditimpah musibah, namun hendaknya berdoa kepada Allah agar meringankan musibahnya. Kalau kita mampu, hendaknya membantu dengan harta dan tenaga ini merupakan keutamaan menilangkan kesusahan mukmin” Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia dan akhirat. Barang siapa yang meringankan kesulitan di dunia maka Allah meringankan kesulitanya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hambah-hambah nya selama hamba itu menolong saudaranya.”(H.R. Muslim)

Salah satu krakter yang menghasilkan kepedulian sosial adalah rasa persaudaraan dan silaturrahmi. Sebagaiman Alla swt berfirman, yang dicantumkan dalam Al-Quran surat Ali Imran (:105) tentang pentingnya ukhuwah (persaudaraan) dan silaturahmi artinya. “ janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan azab yang sangat berat.”

Makdnya ayat tersebut adalah Allah melarang umat islam dari perpecahan itu bagaimanapun kukuh dan kuat kedudukan suatu umat, pasti akan membawa kepada keruntuhan dan kehancuran. Karena itu Allah memperingatkan agar umat islam tidak terjerumus ke jurang perprecahan. Islam juga mengajarkan kita agar selalu menolong kepada orang-orang terdekat kita agar kepedulian kita sesama umat beragama tetap terjaga dan tidak cerai berai.

Berbuat lebih baik sesama kerabat kita sebagaimana Rasulullah Saw bersabda bahwa menyambung silaturahmi atau berbuat kebaikan itu bukan hanya sekedar menyamai atau membalas kebaikan dengan kebaikan. Namun yang dikatakan berbuat baik itu mampu melebihi kebaikan yang diberikan oleh orang lain terhadap kita, atau tetap berbuat baik tatkala perilaku seseorang tidak baik.

Oleh sebab itu kepedulian sosial masyarakat di indonesia sebenarnya cukup besar. Kegiatan sosial dalam berbagai bentuk yang dilaksanakan berdasarkan berbagai keyakinan sudah termasuk pola hidup bangsa indonesia. Masyarakat selalu menyumbang. Akan tetapi, sumbangan disampaikan tanpa kesinambungan, hanya secara insidentil, terkait peringatan khusus, misalnya hari raya idul fitri, natal, atau peringatan hari ulang tahun. Biasayanya juga tidak merata. Sumbangan kepada pantai asuhan ini merupakan rasa kepedulian kita sebagai umat beragama saling menolong dan silaturahim kita tetap terjaga dan tidak terpecah belah diantara kita umat beragama.

Perlu juga disadari bahwa semua warga berhak mendapatkan kehidupan yang layak. Usaha kesejahteraan sosial bukanlah sekedar kebaikan hati atau kedermawanan. Titik tolak kegiatan sosial bukanlah pemahaman amal atau kemurahan hati. Tiap warga berhak mendapatkan kehidupan yang layak, berhak mendapatkan bagian dari pendapatan nasional.

Kepedulian terhadap keluarga merupakan merupakan ruang lingkup kepedulian sosial. Setiap orang memiliki peran dan tangung jawab masing-masing dalam kehidupan keluarga, misalnya peran dan tanggung jawab sebagai ayah, ibu dan anak. Kepedulian sosial seserorang hendaknya dimulai dari ruang lingkup keluarga sebelum keluar ke ruang lingkup yang lebih luas. Ayah dan ibu atau suami dan istri masing-masing memiliki kewajiban untuk saling peduli sesuai dengan kapisitas dan peran mereka. Kedua orang tua harus memiliki kepedulian terhadap pengasuhan dan pendidikan anak-anak mereka, dan anak-anak juga harus memiliki rasa peduli terhadap perhatian orang tua mereka.

Nabi saw. Memposisikan setiap individu itu sebagai pemimpin, dan kepemimpinannya harus dipertanggungjawabkan sesuai besar kecilnya wewenang dan tangung jawab yang diembannya, sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah Saw, dalam riwayat Abdullah bin Umar: “ artinya: (Hadis riwayat) dari Ibnu Umar dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda: “ketahuhilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memimpin manusia akan bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan dia bertanggung jawab atas harta tersebut. Jadi kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan dimintakan pertanggung jawaban atas apa yang kalian pimpin (HR. Bukhri dan Muslim).

Menurut Mustafa Did al-Bunga bahwa salah satu hikmah dari hadis Nabi tersebut adalah adanya penegasan bahwa sesugguhnya setiap individu memiliki tanggung jawab, namun yang membedakan besar dan kecilnya tanggung jawab itu adalah kedudukan setiap individu di dalam suatu masyarakat. Dengan adanya tanggung jawab yang harus di emban oleh setiap individu, mendorong lahirnya kepedulian terhadap ruang lingkup tanggung jawabnya, sekalipun tidaklah sama tanggung jawab antara satu dengan yang lainnya karena tentu disesuaikan dengan kedudukan, kapasitas, dan kemampuanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post