Aldrich Gyan Pramana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bab 1 Kacang Tanah di bawah Jendela

Bab 1 Kacang Tanah di bawah Jendela

BAB 1. Tanaman Kacang di bawah Jendela

Sudah seminggu aku tidak pergi bersekolah karena pandemi covid 19. Aku mulai merasa bosan karena tidak bisa bermain dan belajar bersama teman-teman dan guru. Setiap hari setelah mengerjakan tugas dari sekolah, aku bermain game free fire, PUBG, Minecraft di HP bersama kakakku, Danish. Terkadang kami berdua menonton B2K, BNL, Sisi Terang, Calon Sarjana, BAV5, Power Vision, Timon Show, The S, Experiment at Home, The Shiny Peanut, dan banyak lagi. Saat kami berdua menonton, kami sering lupa waktu. Mama seringkali mengingatkan karena kawatir mata kami jadi sakit dan melupakan aktifitas lain.

Siang ini aku kehabisan quota, jadi tidak bisa main game dan melihat youtube. Setelah aku melihat tugas di TVRI, aku dan kakak pergi ke halaman. Kami bermain layang-layang kemudian bersepeda memutari halaman sambil bercanda. Aku mengayuh sepeda dengan kencang, membayangkan menaiki sepeda motor. Sedangkan kakak suka menaik-naikkan sepedanya sambil membayangkan menaiki sepeda traill. Setelah berkeringat kami istirahat duduk di bangku kayu buatan mba kung, kakekku. Suasana dan udara di halaman rumahku sangat segar. Ini karena mba kung dan mba uti, nenekku, rajin bercocok tanam. Ada banyak tanaman bunga, buah, sayur, dan toga.

Tanaman bunga ada di halaman depan. Ada bunga mawar, kertas, lidah kucing, gelombang cinta, palm, dan bougenvile. Tanaman buah ada di halaman samping. Ada tanaman pisang, mangga, pepaya, dan jambu. Tanaman sayur ada di sela-sela tanaman buah. Ada sayur bayam, singkong, talas jagung, tomat, dan cabai. Tanaman toga ada di dekat tembok pagar. Ada serai, pandan, dan sirih. Satu lagi, ada tanaman kacang. Tanaman itu ada di bawah jendela kamar.

Tanaman kacang tanah terlihat sangat subur. Daunnya hijau segar dan batangnya bergerombol. Daun-daun itu seperti berebut tempat, berdesak-desakan satu sama lain. Batang-batang itu tidak sepenuhnya tumbuh ke atas. Batang tumbuh tegak ke atas hanya beberapa cm saja. Setelahnya batang tumbuh menjalar ke samping. Kenapa ya kok batang tanaman kacang tidak tumbuh tegak ke atas? Seingatku tumbuhan akan tumbuh ke arah sinar matahari.

Daun tanaman kacang berbentuk seperti jari, satu tangkai memiliki empat helai daun berbentuk oval. Saat kupegang, daun tanaman kacang terasa lembut karena ada bulu-bulu halusnya. Kuperhatikan daun tanaman kacang masih hijau, tetapi daun yang ada di bawah mulai menguning. Sepertinya tanaman kacang ini sudah mulai tua. Tetapi aku tidak meihat biji kacangnya. Kata mba kung, biji kacang tanah ada di dalam tanah. Penasaran, aku mencabut batang kacang tanah, tetapi aku tidak berhasil. Batang dekat akar tanaman kacang tanah itu putus. Tenyata batang dan akar kacang tanah itu cukup kuat. Aku belum berhasil menemukan biji kacang tanah. Kata mba Uti, meskipun tanaman kacang tanah itu sudah besar dan daun yang di bagian bawah mulai menguning, belum saatnya di panen, masih berumur sekitar dua bulan.

Kuperhatikan lagi tanaman kacang di bawah jendela kamar itu. Penasaran kira-kira berapa ya tingginya jika batang kacang tanah itu tumbuh tegak ke atas? Pertama kudapati setinggi 32 cm, lalu batang itu kutarik kutegakkan, wooww ..... ternyata ketinggiannya melebihi penggarisku yang berukuran 50 cm. Karena penggarisku tidak cukup panjang untuk mengukur, aku menandai batangnya dengan kukuku. Selanjutnya ukurannya aku sambung. Ternyata batang itu setinggi 94 cm. Ukuran tingginya hampir dua kali lipat lhooo.....

Selesai mengukur, aku meminjam HP mama untuk browsing tentang kacang tanah. Aku penasaran kenapa batangnya tidak tumbuh ke atas. Aku juga penasaran bagaimana biji kacang yang ada di dalam tanah. Di google banyak sekali informasi tentang kacang tanah yang kutemukan. Tidak hanya tentang batang kacang tanah yang menjalar dan biji kacang di dalam tanah, tetapi banyak informasi lainnya, tidak terbatas. Aku jadii ingin tahu semua informasi tentang kacang tanah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post