"Buku adalah jendela dunia" atau "Buku adalah jembatan ilmu" adalah pepatah yang seringkali kita dengar terkait dengan kegiatan membaca. Membaca sangatlah penting untuk kehidupan kita. Semenjak hadirnya smartphone dan sosial media, kegiatan membaca tergeser dengan kegiatan digital. Apa yang orang tua kita ajarkan sedari dini? Ya, itu adalah membaca dan menulis. Membaca, menulis, dan berhitung adalah suatu bentuk kemampuan dasar yang harus kita miliki sejak dini. Apa yang terjadi jika kita tidak bisa melakukan kemampuan tersebut? Kita bisa tertinggal pelajaran di sekolah. Namun, kemampuan tersebut tidak boleh dipaksakan terlebih lagi untuk anak PAUD dan TK. Bagaimana dengan yang selebihnya? Mulailah menyisihkan waktu untuk membaca. Membaca tidak harus selalu membaca buku fisik. Kita dapat membaca e-book, berita, artikel, ataupun majalah. Meskipun buku dalam bentuk digital jauh lebih praktis dan menghemat ruang penyimpanan, kita sebaiknya membaca buku dalam bentuk fisik karena membaca buku fisik membuat mata lebih nyaman karena tidak terpancar layar smartphone. Hal ini dapat mencegah mata kita radiasi terlebih lagi untuk kalangan anak-anak.

Buku bukan hanya ada buku pelajaran saja, ada banyak sekali jenis-jenis buku di dunia ini. Mulai dari novel, antologi, biografi, ensiklopedia, panduan, dan sebagainya. Dari situpun terdapat pilihan genre jika kamu ingin membaca buku kategori fiksi. Fiksi adalah sebuah kategori buku yang berisi tentang khayalan, rekayasa, dan segala sesuatu yang terdapat dalam cerita fiksi itu tidak nyata. Tokoh fiksi biasanya dibuat berdasarkan imajinasi dan keinginan penulis. Buku fiksi mencakup beberapa genre yaitu romansa, fiksi ilmiah, fantasi, horor, misteri, petualangan, komedi, dan sebagainya. Bagaimana dengan nonfiksi? Kebalikan dengan fiksi, nonfiksi bercerita tentang kehidupan nyata, biografi, pengembangan diri, atau buku-buku ilmu pelajaran.

Selain penting untuk kehidupan, membaca juga memiliki banyak manfaat yang menguntungkan. Manfaat yang paling mendasar dan kebanyakan orang tahu adalah membaca buku dapat menambah ilmu pengetahuan. Selain itu, membaca buku juga dapat menambah kosakata, seperti kosakata baku dan istilah-istilah tertentu. Untuk menjadi penulis pun harus menguasai banyak kosakata. Tidak selalu membaca buku dalam negeri, buku berbahasa asing juga dapat melatih kemampuan bahasa asing kita, contohnya buku berbahasa inggris. Dari situ kita dapat mengetahui penguasaan grammar dan bahasa formal yang baik dalam bahasa inggris. Hal ini dapat membantu kita dalam bidang pekerjaan dan bidang pendidikan. Bagi yang ingin mengistirahatkan pikiran yang terasa suntuk karena kegiatan, membaca cocok untuk memulihkan pikiran dan memberikan ketenangan yang membuat diri kita nyaman.

Jangan merasa bosan untuk membaca buku, jika belum mencoba maka belum mengetahui bagaimana rasanya. Jika kita merasa bosan saat membaca buku, cobalah beberapa buku dengan genre kesukaan kita, itu dapat membuat kita penasaran dengan isi cerita yang ada pada buku tersebut. Bergabung dengan teman yang memiliki minat yang sama juga dapat membuat kita bersemangat membaca buku. Kita dapat membahas dan mendiskusikan buku yang kita baca bersama teman kita, atau kita bisa bergabung dengan klub membaca untuk mendapat teman membaca yang lebih banyak. Suasana lingkungan sekitar juga dapat membuat diri kita lebih cepat bosan saat membaca. Kita dapat memilih tempat yang membuat kita lebih fokus dalam membaca seperti di taman atau di perpustakaan. Jika kita sudah tertarik dalam membaca buku, teruskanlah kebiasaan seperti itu. Tidak ada kata terlambat untuk memulai membaca buku karena buku dapat mengubah hidup kita.

Tentang Penulis

Halo, namaku Aisyah Al Ferdiana bisa dipanggil Aisyah. Aku lahir di Bekasi, 18 Oktober 2010. Hobiku membaca buku, aku menyukai buku-buku karangan Tere Liye. Cita-citaku ingin menjadi seorang psikolog. Kini aku duduk di bangku SD, aku sekolah di SD Al Muslim Tambun, Bekasi. Untuk lebih lanjut bisa hubungi email **(censored)** atau ke nomor whatsapp **(censored)**.