Niat adalah tujuan dari suatu perbuatan yang hendak dilakukan bersamaan dengan perbuatan itu dan Taekwondo adalah seni bela diri asal Korea Selatan yang dipertandingkan di olimpiade.

Dulu sebelum saya memasuki kejuaraan saya adalah taekwondoin pemula dan saya sempat ingin memasuki kejuaraan tetapi saya telat daftar. Sempat merasa putus asa, ingin menyerah aja, tapi saya sadar bahwa ini bukan akhir dari bakat yang saya asah.

Saya sempat iri sama teman teman saya pramuka yang bisa ikuti kejuaraan pramuka, saya juga ingin seperti mereka yang bisa memasuki kejuaraan dan saya mulai latihan serius di sekolah maupun di tempat latihan. Mamah saya sempat tidak setuju kalau saya jadi atlet taekwondo dan ingin saya berhenti untuk fokus ke akademik, tetapi saya menjelaskan ke mamah saya kalau taekwondo adalah bakat aku dan aku bisa buat mamah bangga. Beliau hanya bisa terdiam dan mempersilahkan saya untuk latihan taekwondo sampai bisa menyentuh matras di depan banyak orang, dan udah beberapa bulan yang saya lewati dengan latihan taekwondo dan pelatih saya mengumumkan ada kejuaraan yang akan mendatang di tanggal 3 Juni.

Pelatih saya pun merekomendasikan kepada saya dan setelah saya abaca aturan pertandingan, saya setuju dan mulai mengumpulkan kertas formulir, foto saya, maupun alat pertandingan. Saya mulai belajar di rumah dengan latihan lari, dan mencoba beberapa tendangan lalu sempat kepentok meja di kamar dan teman ekskul ku pada tidak percaya dan bilang “Aish kan tendangan nya belum bagus, pelatih”. Walau mereka bilang begitu, saya menghiraukan dan setelah itu kita disuruh untuk mempersiapkan alat alat taekwondo yang harus dibawa, aku pun mempersiapkan dan membawa tas yang berisi body protector, head protector, arm guard, legs guard.

Akhirnya hari yang ditunggu tunggu udah datang, saya pergi ke Gor Laga Tangkas Pakansari dan saya sempat berdoa untuk dipermudah dan diperlancarkan selama kejuaraan. Saat disana, aku bertemu dengan yang lain lalu menaruh tas di tempat dan pergi ke tempat matras untuk buat memanaskan kaki dan badan kita biar tidak kaku maupun kram dan ada 700 peserta atlet yang ikut. Kami pun setelah itu mengganti baju dari baju olahraga menjadi baju taekwondo dan saya pertandingan setelah maghrib, dan berjalan mulus sampai saya menjadi juara kedua. Sampai dirumah, saya menangis bersyukur dan saya semenjak mengikuti kejuaraan jadi sadar bahwa sebuah niat bisa menjadi jalan kesuksesan masing masing dan paling penting untuk menjadikan kalimat negatif sebagai tangga kesuksesan kita semua.