GURUKU PENAMBAH WAWASANKU, KINI DAN NANTI.
Oleh Afra Wahyu Wulandari Arifin
Sebagai salah seorang siswi MtsN 2 jember yang duduk di bangku kelas 8, saya belajar banyak hal dari madrasah dengan julukan “Madrasah Model Literasi”. Hampir setiap bulan siswa/ siswi madrasah ini dianjurkan untuk mengikuti literasi yang dibimbing oleh beberapa guru bahasa Indonesia, guru mata pelajaran lain (seperti Qurdis, Matematika, Akidah Akhlak, dan sebagainya). Bagi saya dan teman-teman, menulis adalah hal yang sangat sulit karena harus berjibaku dengan kata atau kalimat. Saat awal kelas saya ditunjuk wali kelas (Bu Heny) yang juga guru bahasa Indonesia pegiat literasi, untuk mengikuti lomba literasi tiap bulan ini. Saya dan teman-teman berusaha menghindar, tetapi apa daya saya harus mengikuti ini untuk menambah nilai Bahasa Indonesia di raport semester yang kurang dari KKM.
Sebelum bu Heny menjadi wali kelas, kami memiliki dua wali kelas yang berbeda karakter. Kelas kami termasuk kelas istimewa di madrasah tahun ini, karena mengalami 3 kali pergantian wali kelas dibandingkan kelas lain. Saat pertama duduk di bangku kelas 8, bu Rahayu (guru Bahasa Indonesia) menjadi wali kelas kami. Beliau memiliki kepribadian baik dan sabar, terutama saat membimbing kami menjadi kelas yang kompak dan rukun. Perlahan kami belajar memahami karakter beliau dan beradaptasi dengan baik. Akan tetapi, di tengah jalan kami mendapat kabar beliau dipindah menjadi wali kelas 9A dan membuat kami sedih.
Beberapa waktu kemudian, muncul kabar akan ada pergantian wali kelas dari guru PPPK MAN 3 Jember yaitu pak Rozi. Awalnya, kami merasa sedikit kurang nyaman dengan beliau menjadi wai kelas baru dan harus beradaptasi lagi. Sama halnya dengan bu Rahayu, kami terus beradaptasi untuk menerima kehadiran wali kelas baru yang memiliki kepribadian sangat baik, asyik diajak diskusi, dan lebih menganggap kami keluarga, lebih dari yang kami bayangkan sebelumnya. Faktanya, satu bulan setelah menjadi wali kelas kami, beliau ditarik kembali ke MAN 3 Jember. Sebelum kembali ke MAN, kelas kami mengadakan khataman Al-Qur’an untuk melepas perpindahan beliau ke madrasah asal. Betapa sedihnya hati kami saat harus melepas kepergian beliau. Kami sangat terpukul karena harus kehilangan wali kelas yang membuat kami nyaman. Kami merasa takut tidak akan bertemu kembali, karena rumah beliau yang jauh dari MTs.
Beberapa hari kemudian, kami mendapat kabar ada guru pengganti wali kelas baru kami dan itu adalah bu Heny. Beliau adalah guru yang kemarin dipindah ke sekolah lain kabupaten, dan kembali ditarik menjadi guru bahasa Indonesia di MTs 2 lagi. Beliau menjadi walikelas kami sekarang, dan kami harus kembali beradaptasi untuk menerima beliau menjadi walikelas kami yang baru. Walaupun, telah menjadi guru yang lama mengajar di madrasah kami, tetapi beliau tidak pernah mengajar kami. Beliau adalah pribadi yang sangat baik, sabar dalam menghadapi sikap kekanak-kanakan kami, se-frekuensi, peduli kepada kami, dan yang paling penting beliau selalu mengajarkan kami agar kompak antar sesama teman, meski belum lama mengajar di kelas kami.
Setelah pergantian tiga wali kelas, saya merasakan banyak hal positif dari tiap wali kelas kami. Para wali kelas telah menunjukkan perbedaan karakter tidak menyurutkan semangat untuk membimbing dan menambah wawasan bagi saya dan teman-teman. Tujuan akhir para wali kelas tersebut adalah membentuk kami menjadi pribadi yang mandiri, kompak, mampu beradaptasi dengan beragam situasi, dan berwawasan luas. Jika awal masuk kelas 8 belum kompak, maka setelah pergantian ini juga membuat kami belajar cara memahami perbedaan kepribadian, cara mengajar dari beliau selama menjadi wali kelas kami, serta cara menerima kelebihan dan kekurangan seseorang dengan ikhlas. Bagi saya semua guru sangat berjasa menjadi penasehat dan menambah wawasan baik tentang kepribadian maupun ilmu pengetahuan. Saya menyadari pentingnya peran guru yang telah memberikan banyak ilmu dalam menyelesaikan masalah bagi kehidupan, kini dan di masa depan kelak, karena beliau lah wawasan menjadi luas. Terima kasih yang tak terhingga bagi orang tua kedua selama di sekolah, yang telah bersusah payah menerima kelebihan dan kekurangan kami dalam hal kepribadian maupun pengetahuan. Wahai guruku semua jasa-jasa akan ku kenang selamanya.
Profil penulis
Nama: AFRA WAHYU WULANDARI ARIFIN
Sekolah: MTsN 2 jember
E-mail : **(censored)**
No telp: **(censored)**
Halo perkenalkan saya afra wahyu, sekolah di mtsn 2 jember, saya mengikuti lomba ini karna ingin menceritakan tentang betapa pentingnya peran guru di kehidupan kita, karna jika tidak ada guru wawasanku tidak seluas ini, terimakasih untuk jasamu guru. . .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar