dok. MG
Guruku Merubah Kami
Thuk ... thuk ... thuk ... terdengar suara langkah kaki melewati ruang kelas, melihat dari jendela ada dua orang yang berjalan menuju kelas kami, tanpa dikomando kelas yang awalnya terdengar riuh menjadi sunyi dan tertib. Mereka adalah Bu Ish dan Pak Abdul, keduanya adalah guru yang terkenal dengan kekilleran serta ketegasan dalam mengajar dan membimbing.
Bu Ish adalah guru IPS berbadan gendut tapi cantik, ketegasan beliau dalam hal kedisiplinan waktu dan bertanggung jawab pada semua yang dilakukan.
Setiap hari beliau berangkat pagi dengan pakaian yang rapi dan bersih. Kerapian ini digunakan sebagai contoh bagi siswa yang datang ke Sekolah. Bu Ish memang tidak menyukai siswa yang datang terlambat di kelas, bila ada yang melanggar jangan harap siswa diperkenankan masuk kelas. Bagi Bu Ish disiplin nomer satu karena menunjukkan sifat seseorang.
Beda Bu Ish beda Pak Abdul walaupun sama-sama memperoleh julukan guru killer oleh teman teman. Suara yang keras dan tegas serta tatapan tajam membuat suasana kelas menjadi seram, jika ada siswa yang tidak disiplin beliau akan langsung menyuruh siswa meninggalkan kelas dan membuat catatan yang sangat banyak serta tidak akan diizinkan mengikuti pelajaran sampai jam palajaran usai.
Ada lagi seorang guru yang lembut dalam mengajar tapi tegas dan disiplin, pakaian yang dikenakan juga selalu rapi. Kata kata lembut ketika mengajar di kelas membuat suasana kelas menjadi lebih seru dan menyenangkan, sebut saja ia bu Citra, beliau adalah guru idola di kelas kami, bahkan beliau adalah wali kelas kami.
Bu Citra adalah guru pengampu bahasa jawa, terkadang beliau memberikan ilmu sambil bercerita hingga kami larut dengan ceritanya. Bila ada siswa yang belum mengerjakan tugas maupun siswa yang tidak memperhatikan saat mengajar secara tidak langsung beliau akan marah dan lebih galak.
Lain guru bahasa jawa, lain pula dengan guru agama yang bernama Pak Sholeh. Beliau menyampaikan materi dengan ucapan do’a yang tak henti. Kesan tenang dan damai terasa sekali. Seolah kami merasakan surga dalam arti yang sesungguhnya. Suasana kelas bertabur dengan kelembutan dan ketegasan suara yang dimiliki oleh Pak Sholeh
Itulah sekelumit kisah guru di Sekolah kami yang memiliki rasa kedisiplinan, ketegasan dan tanggung jawab, kepadanya beliau memberikan makna arti kehidupan dikemudian hari. Mereka senantiasa membimbing dalam hal kedisiplinan, ketegasan dalam bertindak sehingga memperoleh rasa tanggung jawab kelak dikemudian hari.
Terima kasih kami ungkapkan kepada beliau, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, tanpa mereka kami tak akan menjadi pribadi yang lebih baik , hari ini bahkan selamanya nama mereka akan selalu ada di dalam hati.
Bio Data Penulis :
Adhwa Jingga Media Panambah, lahir pada 7 Desember 2007 di Semarang, Jawa Tengah. Putri keempat dari lima bersaudara, seorang ibu bernama Dewi Kartika Sari dan bapak Akhmad Shafuan.
Saat ini penulis duduk di kelas VIII dari SMPN 5 Ambarawa. Penulis pemula ini dapat dihubungi melalui WA **(censored)**atau email J**(censored)**

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar