Menulis Sebagai Identitas Diri
Kita terlahir dari segumpal darah yang tidak memiliki ilmu apapun, bahkan untuk menulis seluruh arah kehidupan nantinya. Semua berawal dari tulisan, apa itu tulisan ? sebuah kata yang menjadi awal makna kehidupan. Dari kecil, kita diajari menulis oleh malaikat-malaikat hebat seperti ibu dan guru. Kita belajar menulis dari goresan sampai terbentuk huruf atau alphabet. Yang kita tahu kita dituntut untuk bisa menulis tanpa mnngerti sepenuhnya apa arti tulisan yang sebenarnya. Lantas sebagian orang menganggap bahwa menulis adalah kegiatan yang sulit dipelajari bahkan dilakukan. Karna mereka tidak tahu apa sebenarnya tulisan itu dan hanya mengaggap bahwa tulisan adalah hal dasar yang tidak terlalu elok untuk dipelajari lebih. Dikutip dari penerbitdee.com menulis secara umum dapat diartikan sebagai menuangkan gagasan, ide dan pendapat dalam tulisan. Namun menulis bukanlah hanya soal menuangkan gagasan, tetapi juga harus mengikuti unsur lain seperti meninjau dari segi tuturan, wahana, dan tatanan.
Menulis menuntut kita hanya perpatokan pada dasar-dasar yang sudah baku, padahal tanpa adanya improvisasi dalam diri kita tidak bisa merealisakikan tulisan dalam bentuk tuangan yang sempurna. Dalam seni menulis sebuah tulisan penulis harus melewati proses kreatif dimana tidak semua orang mau dan mampu memprosesnya. Proses kreatif menulis dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan menulis untuk menghasilkan atau menciptakan karya. Karya yang tentunya akan dinikmati khalayak umum bukan untuk pribadi sehingga untuk mendapatkan sebuah pengakuan umum perlula sebuah tulisan didasari ide. Ide bisa didapatkan dengan cara membaca, melihat, dan mendengar sesuatu. Yang kedua Penulis harus menentukan tema yang akan penulis buat untuk merangkai setiap cerita hingga ujung tulisannya. Ketiga, penulis harus membuat garis besar dari tulisan yang akan penulis buat. Keempat, penulis harus melakukan riset data. Dengan maksud penulis diharuskan mencari dan membaca referensi sebanyak mungkin seputar tema yang akan penulis tulis agar tulisan yang ditulis tidaklah gamblang dan sukar dipahami. Selanjutnya, penulis harus memulai menulis dan menuangkan semua ide-ide nya tanpa memedulikan tata bahasa dan lainnya. Setelah itu barulah penulis menata ulang semua tulisan sesuai dengan outline atau garis besar yang penulis buat. Terakhir, penulis harus melakukan penyuntingan data, dengan cara memperbaiki tata bahasa dan akurasi data. Setelah itu naskah bisa mulai dipublikasikan.
Tulisan yang tertuang dalam paragraf adalah sebuah gambaran dari penulisnya. Setiap penulis memiliki pemikiran dan gagasan yang berbeda, bahkan cara menuangkan ide dan gagasan itu kedalam sebuah kalimatpun akan sangat berbeba. Itulah mengapa tulisan merupakan suatu identitas diri dimana menjadi salah satu pembuktian kualitas dari diri manusia seutuhnya yang hanya berasal dari gumpalan darah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
haiii
Halo halo