Pancasila Sebagai Penangkal Perundungan atau Pembullyan Bagi Masyrakat Karena Perbedaan
Pancasila merupakan dasar negara yang mengatur Tindakan dan perilaku warga negara Indonesia dengan mengandung Nilai-Nilai yang sesuai dengan perilaku atau Tindakan warga negara yang baik dan berkemajuan, tetapi masih banyak diantara Masyarakat Indonesia masih menganggap remeh akan Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila sehingga menyebabkan suatu Tindakan yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan Norma-Norma Nilai Pancasila tersebut, bahkan dapat menyimpang dari ajaran-ajaran yang ada dalam nilai Pancasila.
Dapat kita ketahui bahwasannya Negara Indonesia adalah salah satu negara yang terluas didunia sehingga penduduk diindonesia sangat bermacam-macam dari Suku, Agama, dan Budaya sehingga dapat menyebabkan suatu perbedaan diantara Masyarakat Indonesia dan hal ini juga dapat menyebabkan adanya perundungan diantara perbedaan yang terjadi dalam Masyarakat. Beberapa kasus yang sering terjadi adalah pada seseorang yang dianggap aneh atau tidak sesuai dengan tindakan yang ada diindonesia dan menganggap bahwa suatu perbedaan adalah hal yang sangat aneh bagi mereka sehingga akan menyebabkan yang namannya BULLYING.
Di Indonesia memiliki suatu lembaga yang dimana dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah perundungan yaitu KOMNAS HAM, tetapi kejadian seperti ini sering terjadi di kalangan anak-anak. Akibatnya, anak-anak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering memberikan masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah.
Bullying adalah suatu perilaku yang sering kita jumpai di negara kita sehingga menyebabkan hal ini menjadi suatu hal yang wajar di negara kita bahkan bisa menjadi kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan oleh Masyarakat Indonesia yang tanpa mereka sadari dapat menyebabkan dampak yang sangat fatal bagi orang lain,bahkan dapat menyebabkan nyawa seseorang melayang, sudah banyak terjadi kasus perundungan yang terjadi negara kita hingga menyebabkan seseorang kehilangan nyawa seperti halnya pada kasus yang terjadi pada seorang Siswa Sekolah Dasar di Bekasi yang dibully oleh temannya sehingga menyebabkan Siswa yang dibully kehilangan kaki setelah dijegal oleh temannya dan dinyatakan meninggal dunia dan Polisi menetapkan satu orang tersangka atas kasus tersebut.
Pada dasarnya siswa juga menjadi salah satu perhatian bagi seorang guru, bagaimana cara seorang guru mendidik siswanya agar menjadi siswa yang baik dan tidak suka untuk melakukan pembullyan, maka seorang guru harus sangat tegas dalam suatu hal yang biasa kita sebut dengan membully dan seorang guru harus menanamkan pada siswanya nilai-nilai dalam pancasila sehingga dapat menyebabkan paham ideologis dan menjadi lebih sosial terhadap orang lain tanpa adanya pembedaan kepada mereka, terkadang siswa dapat melakukan pembullyan karena diantara mereka memiliki perbedaan dengan yang lain, entah itu dari Suku, Agama, dan Budaya.
Pancasila memiliki nilai-nilai yang menjadikan kita terhindar dari perilaku perundungan atau pembullyan karena dalam nilai-nilai pancasila mengajarkan kita untuk lebih beridiolgis sehingga dapat menjadikan paham tentang toleransi dalam perbedaan diindonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang dapat menghindarkan kita dari perundungan adalah.
Perundungan, baik secara fisik maupun verbal, adalah masalah yang serius dan merugikan di masyarakat. Tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di tempat kerja, lingkungan sosial, dan dunia maya. Mengatasi perundungan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang penyebabnya, serta langkah-langkah yang efektif untuk mencegah dan menanganinya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melawan perundungan.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila pertama ini dapat kita ambil Pelajaran bahwasannya Indonesia memiliki berbagai Agama, tidak Cuma Agama Islam, Indonesia juga memeliki beberapa Agama Seperti Agama Kristen Katolik, Agama Kristen Protestan, Agama Hindu, Agama Konghucu, dan Agama Hindu. Maka Sila pertama ini mengajarkan bahwa kita dapat secara bebas untuk beragama dan menjadikan Agama sebagai bahan pokok untuk kehidupan.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila kedua mengajarkan kita untuk memiliki rasa kemanusiaan dan menjadi seseorang yang adail tanpa adanya pembedaan antara satu dengan yang lain, dan apa bila terjadi perundungan atau pembullyan maka hal tersebut juga sudah melanggar dan menyimpang dari ajaran sila kedua. Sebagai warga negara Indonesia kita harus saling menghargai perbedaan dan tidak menjelekan suatu perbedaan.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengajarkan bahwasannya kita sebagai warga negara harus berperilaku toleransi terhadap orang lain mengingat bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang menunjukan bahwa Indonesia memiliki banyak perbedaan, maka kita sebagai Masyarakat Indonesia harus saling menjaga perbedaan agar menjadi kesatuan yang sangat erat sehingga tidak ada terjadinya perundungan atau pembullyan.
4. Permusyawaratan yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Sila keempat mengajarkan kita untuk selalu bermusyawarah agar terjadinya keharmonisan dalam suatu negara dan agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan perundungan atau pembullyan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila kelima mengajarkan bahwa kita sebagai Masyarakat Indonesia harus berperilaku adil dan bersosial kepada Masyarakat lain tanpa adanya perbedaan diantara mereka, karena apabila terjadinya ketidak adilan atau ketidak setaraan terhadap Masyarakat akan menyebabkan perundungan bagi yang lain.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sangat memiliki makna yang sangat mendalam, karena dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila kita dapat menghargai sesama perbedaan yang ada dalam masyarakat kita sendiri karena jika kita tidak bisa menghargai perbeaan maka suatu perundungan akan terjadi, maka disitulah fungsi dari pancasila untuk menyatukan perbedaan yang terjadi dinegara indonesia agar tidak terjadinya perundungan itu sendiri.
Adapun beberapa Implementasi Nilai Pancasila dalam Mengatasi Perundungan Untuk menciptakan masyarakat yang baik dan tidak membedakan satu dengan yang lain, implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut
1. Pendidikan Pancasila
Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini. Pendidikan karakter yang kuat akan membentuk individu yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Kampanye Anti Perundungan
Melakukan kampanye anti-perundungan di berbagai media dan lingkungan, termasuk sekolah dan tempat kerja, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya perundungan dan pentingnya menghormati satu sama lain.
3. Pembentukan Kebijakan
Menerapkan kebijakan yang tegas terhadap pelaku perundungan dan memberikan perlindungan kepada korban. Kebijakan ini harus berlandaskan pada prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan..
4. Pelatihan dan Pengembangan
Menyelenggarakan pelatihan bagi guru, orang tua, dan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda perundungan dan cara mengatasinya dengan efektif.
5. Fasilitas Dukungan
Menyediakan fasilitas dukungan, seperti konseling dan layanan pendampingan bagi korban perundungan, untuk membantu mereka pulih dari trauma dan mengatasi dampak negatif yang dialami.
KesimpulanPerundungan adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan multidimensi untuk diatasi. Dengan mengedukasi masyarakat, membangun lingkungan yang aman, mendukung korban, mengambil tindakan terhadap pelaku, dan melibatkan seluruh komunitas, kita dapat bersama-sama memerangi perundungan. Langkah-langkah ini tidak hanya akan membantu mengurangi insiden perundungan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan produktif bagi semua orang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar