Ilia Zakyfa

Laksana angin malam yang berpusar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pandora Wish (1)

Siang ini pusat belanja ramai.

“Jangan sampai tersesat, Sara!”

Tergesa aku menyejajari langkah Mama, menembus kerumunan. Peduli amat dengan pandangan aneh sekitar. Yang penting tidak kehilangan jejak.

Setelah satu jam berkeliling, Mama menenteng plastik penuh keperluan bulanan. Senyumku merekah ketika memasuki toko buku. Kami menyusuri beberapa rak. Tiba di bagian novel, Mama berhenti dan bertanya, “Ingin judul apa kali ini?”

Aku tertegun. “Boleh, Ma?”

“Kenapa tidak? Sudah lama sejak terakhir kamu ke sini,”

Pajangan buku kutatap lamat-lamat. Hendak meraih satu, namun urung. Bukan akibat seorang remaja tampak mengincar. Melainkan karena sadar, seharusnya aku tidak melakukan ini.

Kulirik ukiran angka di telapak tangan, lalu menghela napas.

2.556. Terlampau jauh dari sebentar.

Si remaja menatapku sekilas. “Kehilangan selalu berat, tapi sepatutnya kamu pergi. Lebih tersiksa jika terus di sini, kan?” ucapnya, lantas membawa buku pilihan ke kasir.

Setuju. Namun, aku tidak tega meninggalkan Mama terluka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post