Adakah yang masih amerta?

Adakah yang masih mengharapkan renjana?

Adakah yang masih menerima asmaraloka?

Duniaku dan duniamu, Ihatra yang sama namun nirwana yang berbeda

Hara ku dan hara mu, Asa yang sama dengan akhir yang berbeda juga

Mampukah aku mengejar hansa yang bahkan tak ingin menyentuhku

Sanubari khalis ini sudah di tutupi beribu-ribu butiran debu.

Maaf aku terlalu menginginkan jagaddhita denganmu, maaf aku terlalu menuntut agar kau selalu bersamaku.

Maaf kau harus selalu terluka untuku, Maaf aku baru menyadari ego yang tak mampu ku lawan untukmu.

Kau terlalu kirana untuk di tinggalkan, bahkan ombak akan tau bahwa kau adalah orang yang selalu menabur aksara di atas gemerciknya.

Aku tak mampu menarik tanganmu, kau terlalu aksa untuk renjanaku yang tabu.

Litani ku sudah menyerah mengucapkan kalimat yang sama, hancur lebur sudah abhinayaku yang telah diciptakan untukmu.

Aku terlalu kejam hingga membuatmu tak mampu kembali mengulas senyum lamamu...