YHOVI ESTIANTI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Janji

Ramainya kantin di sekolah sudah menjadi pemandangan biasa bagi tiap-tiap murid,mereka akan membeli makanan dan minuman saat jam istirahat untuk mengisi kekosongan perut mereka. seperti pada saat ini empat siswa siswi yang mendatangi kantin bersama. Mereka ber-empat berjalan beriringan sambil berbincang-bincang dan tertawa.

Di kantin, mereka duduk di antara siswa-siswi yang lain dengan membawa makanan serta minuman mereka. Mereka berempat makan dengan tenang di sana. Tak jarang dari mereka ada yang mengajak bicara ataupun bercanda dan beberapa kali di sapa oleh murid-murid lain.

"Arga, kenapa diam? biasanya cerewet" Ucap Vini memulai pembicaraan.

"Saya punya janji dengan ibu, tapi belum bisa menepati" Jawab Arga.

"Memangnya janji apa?" Tanya Lisa yang duduk di sebelah Vini.

"Saya berjanji sepulang sekolah, saya akan bawakan benang rajut"

"Lalu kenapa tidak langsung membelinya" Tanya Lisa sambil menatap Arga.

"Tokonya selalu tutup, dan saya tidak tau tempat lain untuk membeli benang rajut tersebut" Jawabnya lesu.

"Lagipula jika buka pasti lama, lupakan saja lah" Sahut Zaki

"Kan sudah janji" Timpal Arga kembali.

"Lama kelamaan ibumu juga lupa, cuma janji"

Vini, Lisa dan Arga saling melayangkan tatapan mereka dengan bingung. Zaki memang di kenal sebagai orang yang cuek dan tidak peduli sekitarnya, Tetapi sampai menyepelekan Janji? Itu sangat tidak masuk dalam kepribadian Zaki.

"Cuma kamu bilang?! kamu kira janji cuma sebatas ucapan?!" Ucap Lisa sambil memukul keras meja di sana, beberapa murid lain menoleh pada mereka.

"Lisa pelankan suaramu" Vini menarik tangan Lisa agar kembali duduk.

Suara Lisa yang begitu keras mengalihkan atensi seisi kantin. Beberapa guru di sana juga ikut mengalihkan pandangan mereka ke meja tempat duduk Vini, Lisa, Arga, dan Zaki. Pak Rodi sebagai wali kelas mereka pun mendatangi dan duduk tepat di samping kursi Zaki.

"Ada apa ini?" Tanya pak Rodi dengan meletakan gawainya di meja.

"Begini pak, Arga bilang dia punya janji dengan ibunya....tetapi Zaki bilang tidak usah di tepati nanti juga lupa" Jawab Lisa menjalaskan.

"Zaki pernah punya janji?" Tanya pak Rodi menatap Zaki.

"Pernah" Jawabnya pelan.

"Sudah di tepati?" Tanya pak Rodi kembali dan di jawab gelengan oleh Zaki sambil menunduk guna mengalihkan pandangannya.

"Kamu pernah dengar istilah janji adalah hutang, jika kamu punya hutang pasti di kembalikan-kan? makanya, janji tetaplah janji yang harus di tepati" Jelas pak Rodi.

"Nah dengarkan! walaupun cuma janji sepele, siapa tau dia tetap menunggu kamu untuk menepati Janji" Sahut Arga.

"Sudah mau bel, ayo masuk kelas kalian" Ucap pak Rodi sambil terkekeh dan menepuk bahu Zaki lalu meninggalkan mereka ber-empat.

Sepulang sekolah, Zaki kambali memikirkan apa yang di sampaikan Pak Rodi. Zaki merasa terbebani dengan Janji yang belum bisa dia tepati. Kakinya berhenti di depan pagar tinggi tempat masuk ke makam. Perlahan menghela nafas dan memasuki area tempat makam, Mendudukan dirinya di salah satu batu nisan di sana.

"Maaf ya bu....Zaki baru menepati janji untuk datang kesini" Ucapnya sambil menyentuh makan sang ibundanya dan menabur bunga di atasnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post