wafiq azzahra

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MARI BERSEKOLAH UNTUK MENGGAPAI SUKSES

Oleh: Wafiq Azzahra Ardasir

Sejak saya berumur lima tahun saya mulai belajar di Taman Kanak-kanak. Ibu guru yang mengajari kami sangat ramah, penyayang dan sabar. Kami diajar banyak hal, mulai dari cara memegang alat tulis, cara menulis, berhitung, bernyanyi, dan menari. Kami belajar sambil bermain. Bahagia rasanya mengenang masa-masa bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK).

Saya belajar di TK hanya satu tahun. Setelah berumur enam tahun saya dimasukkan di Sekolah Dasar (SD) yaitu SD 431 Walenna. Walaupun saya hanya masuk sepuluh besar, tapi saya tetap berjuang dengan penuh semangat untuk belajar. Saya sangat menikmati berada di sekolah. Belajar dan bermain bersama teman-teman.

Saat duduk di kelas tiga, saya mendapat ibu guru yang cantik, cerdas, dan menyenangkan, sehingga membuat saya semakin bersemangat belajar dan rajin ke sekolah. Akan tetapi saat saya duduk di kelas empat, wabah Covid-19 merajalela, sehingga seluruh masyarakat termasuk anak sekolah dibatasi untuk keluar rumah. Suasana belajar kami berubah total, yang biasanya belajar di sekolah bersama dengan teman-teman, menjadi belajar di rumah atau belajar jarak jauh. Walaupun kami masih kesekolah, namun hanya untuk mengambil pelajaran dari ibu guru lalu kembali lagi kerumah. Sangat membosankan saat itu.

Hingga jadwal penilaian akhir semester, pemerintah membolehkan dilaksanakan di sekolah, membuat kami sangat senang dan kembali bersemangat lagi. Terlebih setelah pengumuman hasil penilaian, peringkat saya meningkat membuat saya semakin bersemangat dan bersyukur kepada Tuhan. Orang tua saya juga bahagia mendengar hasil ujuan anaknya meningkat. karena senangnya, saya diberikan kado yang sangat cantik.

Saya disekolah tersebut hanya sampai kelas lima, lalu pindah ke SD 247 Tondo Tangnga karena permintaan orang tua. Saya berusaha beradaptasi dengan teman baru, dengan ibu guru agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Awal masuk sekolah, saya ragu-ragu, akan tetapi keragu-raguan itu mulai hilang ketika saya mendapatkan teman yang ramah dan ibu guru yang pandai, cantik dan menyenangkan. Hatiku menjadi tenang. Saya mulai menikmati belajar di sekolah yang baru.

Terkadang ibu guru kami kesal dan marah kepada kami, jika kami membuat kegaduhan atau susah mengerti penjelasan ibu guru. Jika seperti itu, kami selalu mengingat ibu guru kami di kelas tiga, karena beliau jarang marah, orangnya sangat sabar menghadapi kami. Namun begitu kami tetap bersemangat belajar. Ketika selesai mengikuti ujian semester ganjil, nilai rapor saya meningkat dan masuk tiga besar. Saya semakin bersyukur kepada Tuhan, telah memberikan kenikmatan dan kebahagiaan dari hasil belajar.

Kemudian tahun berikutnya kami telah duduk di kelas enam, kami mendapat ibu guru baru yang juga pintar dan baik hati. Ibu guru kami seorang guru penggerak, rajin belajar dan juga sangat sibuk. Ibu guru sering mengikuti kegiatan guru penggerak di luar sekolah, sehingga kami sering di ajar oleh Bapak Kepala Sekolah. Beliau pintar bernyanyi dan bermain gitar. Kami sering dibimbing bernyanyi. Kami sangat senang bila diajar oleh Bapak Kepala Sekolah. Ia juga selalu memberi semangat dan nasihat kepada kami agar rajin belajar di rumah, rajin ke sekolah semoga dapat menjadi orang yang sukses. Sekolah dapat mengantar kita menggapai sukses.

#WafiqAzzahra

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post