Umar Abdul Aziz

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Perbandingan Belajar Secara Daring dan Luring

Perbandingan Belajar Secara Daring dan Luring

Sejak Pandemi covid 19 mulai meluas, pemerintah menutup sekolah-sekolah untuk mencegah penularan virus corona di lingkungan sekolah. Proses belajar mengajar yang dilakukan secara tatap muka atau sering disebut dengan pembelajaran luar jaringan (luring) harus berubah menjadi belajar jarak jauh dimana guru dan murid melakukan proses belajar mengajar tidak dilakukan dalam satu tempat. Dan murid melakukan proses belajar mengajar di tempatnya masing-masing dengan menggunakan internet. Sejak itulah beberapa istilah seperti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Belajar dari Rumah (BDR), atau pembelajaran dalam jaringan (daring) pun mulai akrab kita dengar sehari-hari.

Selama pembelajaran daring, banyak pengalaman yang saya rasakan. Saya menjadi lebih leluasa menggunakan waktu. Ketika pembelajaran tatap muka, Saya selalu pulang sekolah sekitar jam tiga sore. Bahkan ketika ada kegiatan tambahan di luar sekolah seperti ekskul, saya pulang sekolah sekitar jam lima sore. Waktu untuk melakukan berbagai macam aktivitas lain diluar sekolah pun menjadi lebih sedikit. Saat pembelajaran daring, waktu sekolah dikurangi beberapa jam, sehingga saya dapat melakukan banyak aktivitas di rumah, bahkan saya bisa mengatur waktu dengan fleksibel, seperti kapan mengerjakan tugas, belajar, bermain game, menonton tv, membaca buku, beribadah, membantu orang tua dan sebagainya.

Saat belajar secara daring, wawasan saya bertambah. Misalnya, dahulu saya tidak pernah menggunakan aplikasi zoom dan google meet, bahkan saya tidak pernah mendengarnya. Sejak belajar secara daring, saya akhirnya terbiasa menggunakan aplikasi seperti zoom dan google meet. Kedua aplikasi ini memiliki fitur berupa kamera dan microphone yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi walau tidak bertatap muka. Bukan hanya itu, selama pembelajaran daring ini, saya banyak diperkenalkan dan dapat menggunakan berbagai aplikasi yang tidak pernah saya ketahui ketika pembelajaran luring, seperti google form untuk daftar hadir, google classroom untuk belajar dan mengumpulkan tugas dan lain-lain.

Sebelum belajar dilakukan dengan jarak jauh, saya sulit bertemu dengan ibu dan ayah. Saya hanya bisa bertemu dengan orang tua saya di waktu-waktu tertentu saja. Bahkan saya hanya bisa bertemu dengan ayah saya pada malam hari dan sebelum berangkat sekolah, karena ayah bekerja setiap hari dan jarang mendapat libur bekerja. Sejak diperkenankan belajar dan bekerja dari rumah, saya menjadi punya lebih banyak waktu dan dekat dengan keluarga. Dulu, saya jarang sarapan bersama orang tua, namun sejak belajar dilakukan dari rumah, hampir setiap hari, saya bisa sarapan bersama orang tua saya. Saya menjadi lebih sering bertemu, mengobrol, bercerita, meluangkan waktu dan melakukan banyak aktivitas dengan mereka di rumah.

Selama belajar secara daring, bentuk penugasan guru dan pengumpulannya pun lebih bervariasi. Ketika belajar secara luring, hampir setiap tugas dikumpulkan kepada guru secara langsung, biasanya tugas-tugas yang diberikan dikerjakan di buku atau di laptop, dan secara langsung jika tugas tersebut berupa tugas praktik. Untuk daring, sebenarnya masih ada kesamaan dalam tugas, namun ada beberapa variasi dalam penugasan, seperti penugasan dalam bentuk video, sebelumnya saya belum pernah membuat tugas dalam video, namun seiring berjalannya waktu, semakin lama semakin terbiasa. Untuk pengumpulan, tergantung dari masing-masing guru, ada yang menggunakan apilkasi, ada yang dikumpulkan melalui perwakilan teman, dan sebagainya.

Banyak hal yang berubah selama belajar secara daring. Kini, media belajar yang digunakan adalah HP dan laptop, jumlah jam dan pertemuan masing-masing pelajaran hanya satu kali dalam satu minggu, tidak ada piket, makan cukup mengambil di meja makan, berangkat dan pulang sekolah cukup menekan link pertemuan dan tidak mengenakan alas kaki, seragam sekolah terkadang hanya mengenakan kemeja dan dasi saja, dan sebagainya.

Belajar secara daring memang menyenangkan namun Saya lebih suka belajar secara luring. Mengapa? Karena saya bisa merasakan indahnya belajar. Ketika belajar secara tatap muka di sekolah, saya bisa bertemu guru, teman, dan warga sekolah, menyalami guru-guru, mendengar banyak obrolan, ocehan,bermain dan tawa teman-teman, merasakan diajari langsung oleh guru, dan masih banyak lagi. Sedangkan daring? Semuanya berbanding terbalik. Terkadang saya merindukan saat-saat belajar di sekolah.

Semoga pandemi ini cepat berakhir dan pembelajaran kembali seperti sedia kala.

Nama : Umar Abdul Aziz

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 19 Juli 2004

Pekerjaan : Pelajar SMA

Alamat email : [email protected]

Nomor WA : 085921287697

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post