“Kondisi kritis, Yang Mulia. Semua orang menderita penyakit aneh, khususnya di daerah selatan. Entah dari mana penyakit itu berasal dan bagaimana penyakit itu bisa menyebar.”

Itu kalimat pertama yang Ellen dengar ketika masuk ke dalam ruangan. Dia segera duduk di kursinya. Dilihatnya orang yang sedang berbicara dengan Ratu Yurisa. Dia tidak mengenal siapa orang itu, yang dia ketahui pasti, orang itu adalah salah satu mata-mata Ratu Yurisa.

“Daerah selatan.. siapa orang pertama yang terkena penyakit tersebut?” Ratu Yurisa bertanya.

“Saya tidak tahu, Yang Mulia. Penyakit tersebut menyebar secara serentak,” jawab mata-mata Ratu Yurisa.

“Serentak? Berarti kemungkinan ada yang sengaja menyebarkannya,” Roselle berpendapat.

“Keanehan yang saya dapati, semua orang saat itu sedang berada di dalam rumah,” mata-mata Ratu Yurisa melanjutkan.

“Seperti apa penyakit tersebut, Aigo?” Ratu Yurisa bertanya lagi. Ternyata, mata-mata tersebut bernama Aigo.

“Menurut berita yang saya dapatkan, awalnya gatal-gatal di seluruh tubuh, kemudian sesak napas, setelah itu kelumpuhan di seluruh tubuh,” Aigo melaporkan.

Ellen menekap mulutnya, terkejut. Itu penyakit yang mengerikan. Sampai menyebabkan lumpuh, pada akhirnya pasti akan terjadi kematian.

Raut wajah Ratu Yurisa tampak serius sekaligus bingung. Roselle terdiam, memikirkan segala kemungkinan. Sara mencatat semua hal, sementara Tiara mengawasi empat sekawan sambil mendengarkan dengan seksama semua yang dilaporkan oleh Aigo.

Poof..! Tiba-tiba, gelang komunikasi[1] Aigo mengeluarkan bunyi meletup. Muncul sosok dari gelang tersebut. Ellen mengenali sosok tersebut. Sosok itu adalah Riz, rekan mata-mata Aigo yang memang dipasangkan dengan Aigo.

“Kabar baik sekaligus membingungkan, Aigo. Ohh, ada Yang Mulia. Begini, Yang Mulia. Semua orang yang terjangkit penyakit tersebut tiba-tiba sembuh begitu saja, akan tetapi, orang-orang di daerah utara terkena penyakit tersebut. Menurut saya, ini cukup aneh, bagaimana orang-orang yang tinggal di utara bisa terkena penyakit tersebut?” Riz melaporkan.

“Apakah.. apakah akan terjadi sesuatu yang buruk, Yang Mulia..?” Asera tampak cemas.

“Ini bisa disebut sebagai pertanda, kita semua harus waspada..,” Ratu Yurisa menghela napas berat. “Riz, Aigo, selidiki penyakit tersebut, akan tetapi, jangan sampai tertular. Yang menjadi pokok utama untuk diselidiki adalah bagaimana penularannya, juga selidiki bagaimana penyakit tersebut bisa menyebar!”

“Apakah tangan Ellen yang bercahaya bisa disebut pertanda juga?” Wizzie bertanya, nyengir lebar.

Ellen terkejut, tidak menyangka tangannya yang bercahaya akan dibicarakan oleh Wizzie. Dia melotot.

“Bercahaya? Bercahaya bagaimana maksudmu, Wizzie?” Roselle bertanya, mengerutkan dahinya.

Wizzie mengangkat tangan Ellen yang bercahaya.

[1] Gelang yang bisa digunakan untuk saling berkomunikasi dan biasa digunakan oleh para mata-mata atau agen rahasia di Magical World.