Kenyataannya, aku tetap post :v

Karena super penting, sebaiknya kalian membacanya juga. Ehehehee..

Terlepas dari kejadian aneh orang-orang yang membeku begitu saja, kini, orang-orang mengetahui suatu rahasia. Rahasia yang bisa dibilang… sekarang adalah rahasia umum. Ya, tentu saja tentang tangan Ellen yang bercahaya terang-benderang ketika hujan turun. Hal tersebut menjadi topik pembicaraan hangat dan bisik-bisik setiap kali Ellen lewat. Akan tetapi, Ellen masih saja belum menyadari hal tersebut.

Semua orang di istana mengetahuinya, kecuali Roselle, Sara, Tiara, dan Ratu Yurisa. Mereka terlalu sibuk untuk menyadarinya, mengurus ini dan itu. Selain mereka, semua orang tahu. Mire, kepala militer kerajaan, mengetahuinya. Nichi, juru masak istana, mengetahuinya. Putri Lolita, adik Aimee, mengetahuinya. Bahkan, Tuan Lukysulfi juga mengetahuinya.

Ellen sendiri lebih memikirkan Nicole yang selama ini selalu menjadi pertanyaan dalam kepalanya. Nicole benar-benar menghilang, sehingga tidak ada yang melayani khusus empat sekawan. Entah kenapa Nicole menghilang, mungkin dia takut menghadapi kemarahan orang-orang karena dibekukan. Akan tetapi, yang paling misterius adalah, sosok Nicole yang mirip dengan sosok lain dari hantu menyeramkan yang pernah dia lihat.

Ellen yang tidak menyukai sikap Nicole yang acuh tak acuh padanya bahkan mulai merasa kehilangan. Tidak ada orang yang berteriak-teriak ketika dia terlambat bangun, atau mengancam ini dan itu. Di sisi lain, tidak ada lagi yang membangunkannya, memberikan sarapannya (walau hanya serpihan roti), atau mengingatkannya untuk mengerjakan tugas. Roselle belum menemukan pelayan lain untuk empat sekawan, lebih tepatnya, dia terlalu sibuk untuk mencari pelayan khusus untuk mereka.

Kini, Nicole menjadi topik pembicaraan yang sering Ellen bicarakan dengan teman-temannya. Akan tetapi, teman-temannya tidak terlalu tertarik dengan Nicole, yang di mata mereka tidak ada sesuatu yang perlu dicurigai dari Nicole. Mereka lebih tertarik membahas balap sapu jungkir-balik atau tentang Neina, bintang panggung unicorn yang sedang terkenal. Ya, posisi Cornie sudah tergeser oleh Neina.

“Apakah kalian melihat Nicole?” Ellen bertanya untuk kesekian kalinya. Mungkin sudah ratusan kali dia mengatakan hal yang sama.

“Kenapa, sih, kamu selalu membahas Nicole? Ingin berdamai?” Wizzie menepuk dahinya.

“Carilah, kalau dia begitu penting bagimu,” Asera menepuk pundak Ellen dengan tangan kirinya. Tangan kanannya memasukkan sepotong kue cahaya bulan ke dalam mulutnya.

Ellen menggeleng. Dia tidak ingin mencarinya, dia hanya ingin mengetahui kabarnya. Dia juga ingin menyingkap kebenaran di balik semua ini. Ellen menghela napas. Di manakah Nicole sekarang? Apa yang sedang dia lakukan? Itu pertanyaan yang sering muncul di benaknya.

“Sudah dengar tentang Ivivia? Atlet paling top untuk kejuaraan sapu terbang jungkir-balik yang sudah menjuarai perlombaan untuk ketiga kalinya?” Wizzie mengganti topik pembicaraan.

Kejuaraan sapu terbang jungkir-balik sudah ada sejak tahun lalu, tapi mulai populer sekarang. Perlombaan tersebut adalah mengendarai sapu terbang sampai ke garis finish dan melewati rintangan-rintangan rumit. Perlombaan tersebut terdengar biasa saja seperti perlombaan sapu terbang pada umumnya, akan tetapi, bagian menariknya, peserta harus mengendarai sapu terbang yang tak terkendali sambil berusaha mengendalikannya. Dinamakan kejuaraan sapu terbang jungkir-balik karena gerakan yang paling terkenal dari sapu terbang yang tidak terkendali itu adalah gerakan jungkir-balik.

“Iya, kenapa dengan Ivivia?” Asera bertanya. Sementara Lily meletakkan kedua tangannya di lututnya, dagunya bertopang di lengannya. Dia mendengarkan dengan seksama.

“Yeah, dia berhasil mengendalikan sapunya dengan menciptakan mantra baru,” ucap Wizzie.

“Mantra baru?” Ellen mengerutkan dahi.

Mantra-mantra penyihir ada sejak berabad-abad lamanya, diciptakan oleh generasi penyihir pertama yang mempelajari kata-kata aneh nan mistis yang ternyata merupakan sebuah mantra. Kata-kata aneh itu ditemukan dari buku-buku tua yang datang dari dunia lain, didatangkan oleh petualang antar dunia. Kemudian, generasi-generasi berikutnya membuat kemajuan besar dalam sejarah bangsa penyihir, yaitu dengan menciptakan mantra-mantra baru dan ramuan-ramuan. Menciptakan mantra baru sama mudahnya dengan menemukan kata tanpa tahu artinya (alias susah karena belum tentu itu mantra). Suatu kata juga harus disesuaikan dengan lambaian tongkat. Jadi, elemen mantra itu terdiri dari kata dan lambaian tongkat.

“Iya. Mantra pengendali sapu,” Wizzie mengangguk.

“Wahh.., kalau begitu, kejuaraan sapu terbang jungkir-balik akan menjadi mudah jika semua orang tahu tentang mantra tersebut. Pasti Ivivia akan selalu menang,” ujar Lily. Ini pertama kalinya dia berbicara dalam pembicaraan kali ini.

“Meskipun begitu, bagiku, Eivelize tetaplah yang terbaik,” Asera tersenyum, masih mendukung atlet kejuaraan sapu terbang jungkir-balik favoritnya.

“Kamu masih mendukungnya, padahal dia sudah kalah lima pertandingan berturut-turut?” Wizzie tertawa macam nenek sihir.

“Kalau aku datang ke pertandingannya, tentu saja dia menang,” Asera membusungkan dada.

“Yeeeee.., tentu saja karena kamu diam-diam mengendalikan sapunya!” Wizzie melotot pada Asera, berpura-pura marah.

Ellen menghela napas, malah tambah pusing mendengar obrolan sok penting teman-temannya. Dia segera keluar dari ruang pribadi mereka, melangkah di lorong menuju halaman istana.