Surat kecil Untuk Pak Guru

Pagi ini aku berkegiatan seperti biasanya. Aku bangun jam 4 pagi, lalu sholat subuh. Setelah itu ngaos pagi bersama guru-guru ku di pondok. Setelah itu aku mandi dan bersiap-siap untuk daring. Jam setengah tujuh aku sudah siap, dan akan segera memuali daring ku. Sebelum itu diadakan berdoa bersama. Aku melalukan absensi terlebih dahulu, lali aku menunggu tugas kurang lebih 1 setengah jam,tapi tak kunjung di beri tugas oleh guruku.

Sampai kurang lebih jam 8 pun juga belum diberi tugas. Dan akhirnya aku pun merasa sangat malas menunggu tugas yang tak kunjung di berikan. Bermain hp yang biasanya menyenangkan, menjadi sangat membosankan. Entah mengapa tiba-tiba aku teringat wali kelas ku saat kelas 6, aku ingin membuat surat untuk beliau. Akhirnya aku memutuskan membuat surat untuk beliau.

Pak..

Apakabar? Bagaimana keadaan disana? Semua baik-baik saja to? Pak.. maaf apabila selama saya menjadi murid bapak saya mempunyai banyak salah. Maaf juga, ketika saya ingin berangkat ke pondok tidak sempat berpamitan dengan bapak. Jujur saat itu saya benar-benar tergesa-gesa sehinngga tidak sempat berpamitan dengan bapak. Jujur saja pak, saya sangat senang dan bangga dapat di ajar oleh bapak, dapat menjadi murid kepercayaan bapak. Mungkin sebagian teman-teman ada yang sedikit kesal dengan bapak, entah mengapa. Tapi saya justru bersyukur pernah menjadi murid bapak. Pak, mungkin bapak tak terlalu dekat dengan saya, tak mengenal saya terlalu dalam. Tak apa pak, saya pun juga seperti itu, karena memang bapak dan saya juga jarang bertemu karena adanya pandemi ini. Selama satu tahun full pembelajaran dilakukan melalui daring, masuk sekolah pun hanya beberapa kali dalam satu tahun, saat mengumpulkan tugas, saat try out, dan saat ujian sekolah. Betapa kelas 6 ini begitu singkat bukan pak? Selama satu tahun saya diajar oleh bapak, belum pernah sekalipun saya menyalimi tangan bapak, satu keinginan yang sampai saat ini belum tersampaikan.

Sudah hampir 2 bulan sejak terakhir saya bertemu bapak dengan bapak, saya rindu diajar oleh bapak, saya rindu bercanda bersama bapak, bercanda bersama kawan-kawan, dan guru-guru yang lain, saat ini saya malah rindu suasana saat masih SD pak. Pak.. sampai saat ini saya masih sangat ingin menyalimi tangan bapak, entah kapan lagi saya mempunyai kesempatan bisa majn ke SD dan menyalimi bapak. Doakan saja pak, semoga disini saya diberi kesehatan dan mendapat ilmu yang berkah, dapat bermanfaat bagi banyak orang. Juga semoga nantinya di MTs ini saya menjadi murid yang cerdas dan aktif di berbagai bidang.

Tak terasa, air mataku tiba-tiba keluar dengan sendirinya saat menulis surat itu. Harapanku semoga nantinya surat itu bisa sampai kepada guruku itu, dan tentunya aku juga bisa bertemu dan bercanda bersama guruku dan kawan-kawan lagi.

Biodata Penulis :

Hai, namaku Tri Esti Budi Utami, lahir di Kediri 22 Januari 2009. Sedang duduk di bangku MTs di MTsN 7 Kediri, mempunyai hobi menulis sejak kelas Sekolah dasar. NO WA : 081555326769 Email:[email protected].