Tiara Ridwanussalam

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tetaplah Berbuat Baik

Tetaplah Menjadi Orang Baik

Oleh:Tiara Ridwanussalam

Rufaidah Gloria Amodini, gadis cantik nan pintar yang disukai banyak orang. Selain itu, ia pun aktif dalam segala kegiatan. Faidah panggilannya, ia memiliki sifat pendiam namun bernalar kritis, sehingga Faidah dinobatkan sebagai gadis paling sempurna bak bidadari yang turun dari surga. Nilai di rapornya tak pernah merah, dan kolom prestasi di rapor pun tak pernah kosong dalam setiap semester.

Meskipun banyak orang yang menyukainya, tak sedikit pula yang tidak suka padanya, salah satunya adalah Yovana teman sekelasnya. Sehingga terkadang ia mendapat perkataan yang tak menyenangkan dari orang yang membencinya. Ia dianggap sombong dan pelit karena tak mau memberikan contekan saat ujian, tak jarang juga ia dipanggil ratu caper karena dekat dengan semua guru. Mendengar kata-kata tersebut tidak membuat Faidah down, ia menjadikan kata-kata itu sebagai motivasi agar terus memperbaiki diri dan berprestasi.

Suatu hari Faidah berhasil mendapatkan predikat juara 1 lomba membaca puisi tingkat sekolah. Ia merasa sangat senang saat menerima piala, namun Yovana kesal karena Faidah mendapatkan predikat juara 1. Saat itu Yovana hanya mendapat predikat juara 2 dan ia menganggap bacaan puisinya lebih indah daripada Faidah. Serah terima piala pun berlangsung, dengan perasaan jengkel ia sengaja menyenggol tangan Faidah hingga membuat piala yang dipegang Faidah jatuh dan pecah. Faidah sangat sedih dan mencoba bertanya dengan nada halus kepada Yovana. “Yovana, mengapa engkau melakukan itu? Bacaan puisi kamu juga bagus, namun keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat”. Yovana pun menjawab “Aku melakukan itu karena aku tak suka melihat kamu yang menjadi juara karena bacaan puisiku lebih baik daripada bacaanmu! Atau jangan-jangan karena kamu dekat dengan para guru terus kamu yang jadi juaranya!?” jawab Yovana sembari teriak dari atas panggung. Suasana di sekitar panggung pun menjadi gaduh, dengan sikap dewasanya Faidah kembali menjelaskan bahwa hasil keputusan perlombaan mutlak ada ditangan juri. Namun Yovana masih tak mau mengerti, akhirnya pihak sekolah pun menyarankan mereka untuk ke ruang BK dan kerumunan di sekitar panggung dibubarkan.

Tiba di ruang BK, Yovana masih tak mau mengerti dan tak berhenti menuduh Faidah dengan tuduhan yang tidak benar sekaligus tak masuk akal. Guru BK pun angkat bicara dan menasihati Yovana agar tidak menuduh Faidah dengan sembarang tuduhan. Lama kelamaan Yovana pun menjadi tenang dengan sendirinya, suasana pun seketika hening dan guru BK menyuruh Yovana meminta maaf kepada Faidah. Yovana meminta maaf kepada Faidah dengan perasaan yang masih sama yaitu tak senang dengan Faidah, sementara Faidah memaafkan Yovana dengan senang hati tanpa ada paksaan.

Dua bulan berlalu, Yovana semakin kesal melihat Faidah yang semakin berprestasi. Kali ini Faidah terpilih mengikuti lomba mengetik surat menggunakan komputer antar angkatan. Tercetus ide dipikiran Yovana untuk menurunkan meteran listrik disekolah. Perlombaan pun berlangsung dan di detik terakhir perlombaan, Faidah hampir siap menyelesaikan surat yang ia buat. Yovana pun bergegas ke arah meteran listrik dan berniat menurunkannya, alih-alih listrik tersebut padam namun justru tangan Yovana kesetrum listrik karena salah menurunkan meteran listrik, meteran listrik yang ia turunkan ternyata sedang mengalami konsleting dan akan segera di perbaiki.

“Tringgg!!!!” Bel pun berbunyi menandakan perlombaan berakhir. Saat keluar dari ruang komputer Faidah pun melewati selasar yang terdapat meteran listrik, Faidah melihat Yovana yang sedang meringkuk kesakitan di pojok selasar. Melihat hal itu Faidah bergegas menghampiri Yovana dan membawanya ke ruang UKS. Faidah memberikan pertolongan pertama yang pernah ia pelajari kepada Yovana. Seusai itu Faidah bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Yovana, lalu Yovana menceritakan niat jahatnya dan meminta maaf kepada Faidah karena perbuatannya itu ternyata bisa membahayakan dirinya serta orang lain. Mendengar hal itu Faidah pun tetap memaafkan Yovana yang berniat jahat dengannya, dan segera memberi tahu petugas UKS agar Yovana diberikan tindakan medis oleh dokter. Sejak kejadian itu Yovana merasa malu dengan Faidah dan ia ingin berteman dengan Faidah.

Manusia

Oleh: Tiara Ridwanussalam

Manusia

Memang tak luput dari kesalahan

Namun bukan berarti manusia selalu salah

dan bukan berarti manusia selalu benar

Seburuk-buruknya manusia pasti memiliki kebaikan

Sebaik-baiknya manusia pasti memiliki keburukan

Manusia

Sang makhluk sosial yang selalu merasa dirinya benar

Suka mencari keburukan orang lain

Namun lupa dirinya pun punya keburukan juga

Sering memfitnah tetapi tak ingin dirinya difitnah

Manusia

Marilah kita memperbaiki diri bersama

Tanpa harus menghakimi satu sama lain

Salah itu wajar, yang tak wajar ketika dirimu selalu merasa benar

Karena semua kebenaran hanyalah milik Tuhan yang maha esa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post