Theresia E.S. Butarbutar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jangan Rebutan Dong!

Jangan Rebutan Dong!

“Bella… ayo, bangun sayang, sudah jam setengah enam” ucap mama sambil mengetuk pintu kamar Bella.

“Iya, mah…” jawab Bella dari dalam kamar. Bella pun segera bangun dan merapihkan tempat tidurnya. Kemudian dia pergi mandi.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 ketika Bella duduk di meja makan untuk sarapan pagi. Mamanya sudah menyiapkan roti lapis kesukaannya serta segelas susu.

“Beep… Beep…” suara klakson mobil Papa berbunyi didepan rumah. Hari ini Papa yang akan mengantar Bella dan setelah itu akan pergi untuk melihat proyek yang sedang di kerjakan oleh perusahaannya.

“Bella, Papa sudah menunggu dimobil” seru mama dari ruang tamu

“Baik, mah. Aku pergi dulu ya mah” ucap Bella sambil berjalan menuju keruang tamu untuk mendapati mamanya dan kemudian mencium tangan mamanya.

“Hati-hati ya, sayang. Selamat belajar” ucap mama sambil mengecup kening Bella. Kemudian mama ikut keluar mengantar Bella dan melambaikan tangan ke Papa dari depan teras rumah.

Sekitar setengah jam kemudian, Bella pun sampai disekolah. Bella setengah berlari menuju kelasnya karena hampir terlambat. Sebelum dia masuk kedalam kelasnya, dia membuka loker dan mengambil buku yang diperlukan, menaruh tasnya serta kemudian menutup kembali loker miliknya.

Pelajaran pertama adalah matematika. Pelajaran ini adalah salah satu pelajaran kesukaan Bella. Diapun mengikuti pelajaran dengan sangat fokus. Satu persatu pertanyaan di berikan oleh Ibu Guru dan Bella bisa menjawab hampir semua pertanyaan tersebut.

“Bella, tolong kerjakan soal ini di papan tulis.” ucap ibu guru menyuruh Bella untuk maju kedepan dan mengerjakan soal.

Soal yang diberikan adalah 16 x 23 =…? Bella segera maju kedepan dan berusaha menjumlahkan dengan tepat. Dia pun menulis hasil dari pertanyaan tersebut, dimana 16 x 23 = 368. Jawabannya ternyata benar. Ibu guru kemudian menyuruh Bella untuk kembali duduk. Setelah itu, Ibu Guru memberikan kesempatan kepada teman Bella yang lain untuk menjawab pertanyaan berikutnya.

Sekitar satu setengah jam berlalu, waktu istirahat pun tiba.

“Tania, tunggu aku dong…” teriak Bella dari dalam kelas. Bella kemudian mengejar Tania yang sedang berjalan agak cepat menuju kantin.

“Iya, Bella” ucap Tania yang segera menghentikan langkahnya sambil menunggu Bella. “Tumben hari ini kamu kekantin, Bella?” tanya Tania. “Biasanya kamu hanya ke kantin di hari jumat?” lanjut tanyanya ke Bella yang sudah ada disampingnya. Bella menjelaskan bahwa Bi Atun sedang pulang kampung, dan mamanya tidak sempat untuk membuatkan bekal snack hari ini.

Mereka kemudian pergi bersama ke kantin. Ibu Nia, salah satu penjual makanan di kantin menawarkan Tania dan Bella makanan.

“Dek Tania, dek Bella mau beli apa?” tanya Ibu Nia.

“Bu, saya ingin pesan es teh manis satu dan sosis goreng satu ya” jawab Tania.

“Kalau saya mau pesan satu es jeruk dan satu kentang goreng ya,bu” ucap Bella.

Saat mereka sedang duduk menunggu makanan pesanan mereka, terlihat Faura yang memesan makanan di tempat yang sama.

“Faura, mari sini” teriak Bella dari meja tempat mereka duduk. “Ayo duduk bersama aku dan Tania” lanjut Bella sambil menunjuk ke kursi kosong disampingnya.

Mendengar suara Bella, Faura pun menghampirinya dan segera duduk dimeja yang sama dengan mereka. Sambil menunggu makanan pesanan masing-masing, mereka mengobrol dengan sangat seru. Setelah beberapa menit kemudian, Ibu Nia pun datang.

“Dek Bella, Tania dan Faura, ini makanannya. Maaf menunggu agak lama ya…” ucap Ibu Nia sambil menaruh piring-piring makanan diatas meja.

“Tidak apa bu” ucap Bella dan Tania hampir berbarengan. “Terimakasih, bu” ucap Faura sambil mendekatkan piring makanannya tepat kedepannya. Mereka pun segera berdoa sebelum makan. Bel tanda istirahat selesai berbunyi tidak lama setelah mereka sampai di kelas masing-masing.

Pelajaran berikutnya adalah pelajaran Bahasa Inggris. Tania sangat menyukai pelajaran ini. Setiap waktunya pelajaran Bahasa Inggris, Tania selalu terlihat siap dan semangat. Dia berharap untuk dapat pintar dalam Bahasa Inggris, karena bercita-cita untuk dapat bersekolah diluar negeri suatu saat nanti.

Pelajaran demi pelajaran sudah dilewati. Saatnya jam pulang sekolah. Semua anak-anak keluar dari dalam kelas dengan tertib dan kemudian mengembalikan sebagian buku kedalam loker mereka serta mengambil tas mereka. Tidak lupa loker dikunci sebelum mereka meninggalkannya.

“Tin…. Tin….” Suara klakson mobil terdengar. Ternyata suara klakson mobil itu adalah suara klakson dari mobil mamanya Tania yang dikendarai pak supir yang datang menjemputnya.

“Non Tania… ayo kita pulang” seru pak supir dari dalam mobil. Bapak supir tidak turun dari mobil karena tidak bisa memarkir mobilnya. Semua parkiran sedang penuh.

“Iya pak” kata Tania. “ Bella, Faura, apakah kalian jadi main kerumahku?”

“Yah…. baterai handphoneku hampir habis ” keluh Bella yang berdiri disamping Tania. ”Bagaimana aku memberitahu ke mama ku ya kalau aku ingin main kerumahmu?” tanya Bella kepada Tania.

“Kalau aku baterainya masih ada, tapi kuotanya yang habis, soalnya tadi malam, aku main hp semaleman. Hehehehe” ucap Faura sambil tersenyum malu.

“Astaga, Faura, Bella… ya sudah kalian ikut kerumah aku saja. Nanti di rumahku, aku pinjamkan charger buat kamu, Bella. Tapi, aku tidak tahu cara isi kuotamu Faura. Yang tahu, hanya mama dan papaku. Namun, mereka sedang pergi membawa adikku imunisasi, kira-kira pulang jam tiga sore” ucap Tania. “Mungkin nanti kamu bisa menghubungi orangtuamu menggunakan sambungan Wifi dirumahku”, lanjutnya.

“Oke, kita ikut kamu ya.” seru Bella dan Faura berbarengan.

Merekapun masuk kedalam mobil. Dijalan, mereka tertidur. Mereka tidur sangat pulas, mungkin kelelahan karena disekolah tadi banyak kegiatan. Saat sudah sampai di garasi rumah, mereka dibangunkan Bi Lala, asisten rumah tangga di rumah Tania.

“Non Tania… non Bella…non Faura… non, bangun non” bisik Bi lala kepada mereka. Beberapa saat kemudian, Tania, Bella, dan Faura pun terbangun.

“Sudah sampai ya?” tanya mereka bertiga.

“Iya non… ini sudah di rumah” Jawab Bi lala.

Satu persatu dari mereka turun dari dalam mobil dan masuk kedalam rumah. Setelah mereka sudah didalam rumah, mereka masuk kedalam kamar Tania. Tania meminta izin beberapa saat untuk mencuci muka dan tangannya lalu berganti pakaian. Kemudian, Tania membuka kotak mainannya, dan mengeluarkan semua isinya. Dia mengeluarkan biji bekel dan bolanya, kartu kwartet, boneka, dll.

Sebelum mereka bermain, Tania membantu Bella mengisi baterai handphonenya. Setelah itu Bella menghubungi orangtuanya bahwa dia sedang berada dirumah Tania, dan berharap untuk dapat dijemput sebelum sore tiba. Faura juga menghubungi orangtuanya dengan meminta koneksi wifi dirumah Tania.

Merekapun pun bermain dengan sangat senang. Selain bermain, mereka menonton tv acara kesukaan Tania yang ternyata disukai oleh Bella dan Faura. Beberapa saat kemudian, Bi Lala masuk sambil membawa makan siang untuk mereka.

“Non, Ini makan siangnya ya,…selamat menikmati” ucap Bi Lala

“Terimakasih bi….” Seru mereka bertiga. Mereka pun segera makan. Bi Lala menyiapkan nasi dengan telur semur, ikan, dan sayur. Mereka makan dengan sangat lahap. Selesai makan, mereka segera ke dapur untuk mencuci piring dan mengambil minum.

Saat mereka sedang menuju ke dapur, mereka melihat Bi Lala sedang ada di luar mengambil pesanan makanan. Ternyata, Bi Lala menelpon mamanya Tania untuk memberi tahu bahwa Tania pulang bersama teman-temannya. Mendengar hal itu, mamanya Tania pun membelikan kukis kesukaan Tania.

Mereka yang melihat Bi Lala memegang kotak kukis, sangatlah senang. Mereka segera mencuci tangan dan mencuci piringnya secara bergiliran. Setelah itu, mereka kembali ke kamar, karena Bi Lala berpesan bahwa nanti kukis - kukis tersebut akan dibawakan kekamar.

Sekitar satu jam kemudian, Bi Lala masuk sambil membawakan tiga gelas Jus Jeruk serta piring penuh dengan kukis.

“Asiiiik…. Ada kukis…” seru mereka bersamaan. Tania pun mengambil kukis dan Jus yang Bi Lala bawakan. Kemudian ia menawarkan kepada Bella dan Faura untuk mengambil Jus dan juga makan kukis tersebut. Disaat mereka sedang asyik makan, terlihat di piring tersisa dua kukis lagi. Tania mengambil salah satunya, sehingga tinggal tersisa satu kukis lagi diatas piring. Bella dan Faura pun mengambilnya bersamaan.

“Punya aku… punya aku” seru Bella dan Faura bergantian.

“Stooooooooooooooop… Jangan rebutan dong!!“ seru Tania. Kalian berantem cuman hanya karena kukis… sini aku bagi dua” lanjut ucap Tania sambil membagi dua kukis yang tersisa.

“Iya Tania, maafin kami ya…” kata Bella dan Faura dengan suara pelan karena merasa malu sudah berebutan makanan.

“Jangan minta maaf ke aku. Bella, kamu minta maaf ke Faura. Dan kamu Faura, kamu minta maaf juga ke Bella ya” ucap Tania dengan senyum.

“Bella, maafin aku ya…” kata Faura.

“Iya Faura maafin aku juga ya…” ucap Bella.

Dan setelah mereka saling mengucapkan maaf, mereka pun lanjut memakan kukis yang sudah dibagi dua oleh Tania dan saling berjanji untuk tidak akan rebutan lagi dalam hal apapun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post